Bahan Kimia dalam Kehidupan
Bahan Kimia dalam Kehidupan
Sehari-hari
1) Bahan Pembersih
Pembersih ialah bahan yang
bermanfaat untuk menolong mengusung
dan melarutkan kotoran yang melekat pada
sebuah benda. Kita bisa mengelompokkan
bahan kimia sebagai pembersih menurut
kemasannya masing-masing. Bahan kimia utama dalam pembersih tidak jarang disebut sebagai bahan
aktif. Bahan aktif ini bermanfaat sebagai
surfaktan. Di samping bahan
kimia utama tersebut pasti saja setiap produk pembersih mendapatkan ekstra bahan-bahan yang bisa mengoptimalkan faedah produk tersebut cocok dengan destinasi pemakaiannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol,
garam dapur, minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk menjaga warna, penguat (builder),
pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, dan sebagainya.
Bahan Kimia Dalam Kehidupan |
a) Sabun
Lebih dari 2.000 tahun yang kemudian orang telah mengenal sabun. Orang pada saat tersebut mengenal suatu proses
yang dinamakan saponifikasi.
Saponifikasi ialah reaksi antara
minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yang
berasal dari fauna (hewani)
dengan basa-basa tertentu yang
didapatkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida dan
kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyatabisa
menghasilkan suatu senyawa
yang dapat dipakai untuk mencuci kotoran yang lantas dikenal sebagai sabun.
Berdasarkan kandungan basa yang ada di
dalamnya, sabun bisa digolongkan
menjadi dua macam, yakni sabun empuk dan sabun keras.
b) Detergen
Komponen pembersih utama
berikutnya ialah detergen.
Dewasa ini nyaris semua jenis
pembersih memakai detergen.
pembersih yang mempunyai daya
pembersih efektif di dalam seluruh jenis
larutan. Bahan dasar detergenialah alkil
benzena sulfonat atau tidak jarang disingkat
ABS. Dibandingkan dengan sabun, detergen mempunyai daya cuci lebih baik sebab tetap efektif untuk
membasuh walaupun dengan memakai
air sadah maupun air dingin. Supaya kotoran yang terlepas tidak pulang menempel,seringkali ditambahkan zat kimia
tertentu yang dinamakan anti-redeposisi.
Contoh zat anti-redeposisi ialah metil
karboksi selulosa.
Efek Samping Penggunaan Pembersih
a) Buih detergen yang menumpuk di
permukaan sungai akan merintangi penyerapan
oksigen dari udara ke dalam air sungai. Akibatnya, air sungai akan merasakan penurunan kadar oksigen
yang pada gilirannya akanmengakibatkan satwa
yang bermukim di dalamnya mati.
b) Pertumbuhan ganggang tertentu
dan enceng gondok bakal meningkat
pesatdampak kadar fosfat yang bertambah di dalam air sebab kehadiran detergen. Jika
permukaan air hingga tertutup
oleh perkembangan jenistanaman air ini maka peluang fitoplankton yang seharusnya menemukan sinar matahari yang lumayan untuk proses fotosintesis
menjadi terganggu dan kesudahannya mati.
Akibatnya, tidak sedikit satwa
air yang ikut matisebab kehidupannya melulu mengandalkan konsumsi terhadap
fitoplankton yang ada.
c) Jika air yang ternoda oleh detergen dipakai untuk mandi, air itu dapat menyebabkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit yang sensitif.
d) Jika air yang ternoda oleh detergen dipakai untuk memasak atau diminum,
air itu dapat menyebabkan sakit perut,
muntahmuntah, diare, dan sebagainya
2) Pemutih
Kita dapat memahami kandungan bahan kimia yang ada di dalam pemutih dari kemasannya. Dengan memakai pemutih yang seringkali berisi bahan kimia utama
klorin dan natrium perborat, pakaian putih yang tercemar dapat menjadi lebih putih berkilauan Meskipun demikian, anda harus berhati-hati dalam pemakaiannya. Bahan kimia klorin dan natrium perklorat ialah bahan aktif yang lumayan berbahaya. Penggunaan pemutih
yang tidak cukup berhati-hati
akan mengakibatkan lunturnya
kain berwarna.
3) Pewangi
Produk pewangi terdapat yang alami dan terdapat yang buatan. Beberapamisal pewangi alami ialah berbagai macam bunga dan
buah-buahan segar. Pada zaman dahulu pewangi diciptakan dengan
destilasi dari tumbuh-tumbuhan
pribumi dan agak susah didapatkan.
Seiring dengan peradaban ilmu
pengetahuan dan teknologi, pewangi menjadi sangat gampang diperoleh. Pewangi tidak diciptakan dengan tumbuh-tumbuhan alami, namun lumayan dibuat dari sintesa
senyawa-senyawa kimia.
Efek Samping Penggunaan Pewangi
Pada lazimnya pewangi yang dikemas dengan format semprot memakai bahan
pendorong (propelan) dari kelompok kloro
fluoro karbon (CFC). Bahan kimiaberikut
yang dapat menyebabkan kebocoran
lapisan ozon. Di samping itu,
kebocoran lapisan ozon dapat
mengakibatkan efek negatif untuk
kesehatan manusia. Penyakit-penyakit yang bisa timbul dampak kebocoran
lapisan ozon antara beda penyakit
kanker kulit dan katarak. Sampai ketika
ini penyakit kanker adalahsalah
satu penyakit yang susah disembuhkan.
4) Pembasmi Serangga
(Insektisida)
Pembasmi Serangga
Bahan-bahan kimia yang ada di dalam obat pembasmi serangga
antara beda sebagai berikut:
(a). Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan, dan DDT (dikloro difenil
trikloroetana) yang sekarang dilarang
pemakaiannya. (b). Organofosfat.
Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil paration. (c).
Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin. (d). Zinkfosfida. (e).
Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun. ()f. Arsen. Contoh: arsen
pentoksida.
Fungsi pemakaian obat pembasmi serangga pada umumnya mencakup tiga hal,yakni mengusir, membasmi, atau mengenyahkan sekaligus membasmi. Bagisemua petani, kehadiran serangga dapat membawa masalah baru sebab dapat mengganggu hasil panen
mereka. Insektisida dipakai untukmengenyahkan hama tumbuhan yang berupa serangga laksana walang sangit, wereng, kepik,
dan sebagainya.
Efek Samping Penggunaan Pembasmi
Serangga
Penggunaan insektisida usahakan dicocokkan dengan
keperluannya saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan dan tidak hati-hatimalah dapat membahayakan manusia. Efek negative dari pemakaian insektisida yang berlebihan
atau pemakaian yang tidak
hati-hati antara lain ialah keracunan
yang bisa merenggut jiwa.
Insektisida yang masuk ke perairan akan
memunculkan pencemaran air. Hal ini akan menyebabkan terbunuhnya binatang-binatang air.Jika
tumbuh-tumbuhan atau daging fauna yang ternoda tersebut dikonsumsi oleh
manusia, akibatnya dapat fatal.
Orang yang mengonsumsi bisa keracunan
bahkan dapat terpapar kanker
yang berisiko kematian.
0 Response to "Bahan Kimia dalam Kehidupan"
Post a Comment