perkembangan fisik-motorik seorang anak
Makalah pertumbuhan fisik-motorik seorang anak Usia Dini
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan & perkembangan ialah dua istilah yang memiliki pengertian yang nyaris sama, tetapi dua-duanya mempunyai kebersangkutanan yangpaling erat bahkan belum dapat dipisahkan antara yg satu memakai lainnya. Pertumbuhan ialah proses kuantitatif yg menunjukkan perubahan yang dapat dicermati secara fisik. Sementara
itu, pertumbuhan adalahproses
kualitatif yg mengumumkan bertambahnya keterampilan (ketrampilan) pada
struktur & faedah tubuh yg
lebih perumahan pada pola yang beraturan
& bisa diramalkan sebagai
hasil menurut keterangan dari proses
pematangan.
Perkembangan motorik (motor
skills) sangat sehubungan erat memakai perkembangan jasmani anak. Motorik ialah perkembangan pengendalian
gerakan tubuh melalui kegiatan yang
terkoordinir antara rangkaian saraf,
otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan kemampuan motorik mencakupkemampuan
motorik kasar (gross motor skills) dan kemampuan motorik halus (fine motor skills). Motorik kasar ialah gerakan tubuh yg menggunakan otot-otot besar atau mayoritas atau semua anggota tubuh yg
diprovokasi sang kematangan anak
tersebut sendiri.
Sedangkan motorik halus adalahgerakan yg menggunakan menggunakan otot-otot halus atau beberapa anggota tubuh tertentu, yg diprovokasi sangpeluang buat belajar & berlatih.
Kedua keterampilan tadi paling krusialbikin dikembangkan supaya anak-anak dapat berkembang memakai optimum.
Fisik Motorik Anak |
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pertumbuhan pertumbuhan motorik anak menurut keterangan dari usia jani
sampai umur PAUD?
C. Tujuan
Tujuan penciptaan makalah ini
ialah Untuk meningkatkan wawasan
& pengetahuan tentang pertumbuhan
& pertumbuhan motorik mulai
Dari janinhingga PAUD.
Bab Ii
Pembahasan
A. Pertumbuhan Dan Perkembangan
Masa Janin
Tumbuh-Kembang anak dilangsungkan secara teratur, saling sehubungan dan berkesinambungan yang dibuka semenjak konsepsi hingga dewasa.
1) Masa prenatal atau masa intra
uterin (masa janin pada kandungan).
Masa ini dipecah menjadi 3 periode,
yakni :
a. Masa zigot/mudigah, semenjak saat konsepsi sampai usia kehamilan 2 minggu.
b. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
Ovum yg sudah dibuahi dengan cepat
bakal sebagai sebuah organisme,
terjadi diferensiasi yg dilangsungkan menggunakan
cepat, terbentuk sistem organ pada tubuh.
c. Masa janin/fetus, semenjak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri menurut dua periode yaitu:
1. Masa fetus dini yaitu semenjak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-dua kehidupan
intra uterin. Pada Masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh sudah terbentuk serta mulai
berfungsi.
2. Masa fetus lanjut yakni trimester akhir kehamilan. Pada
masa ini pertumbuhan dilangsungkan pesat
disertai pertumbuhan fungsi-fungsi.
Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) menurut
darah ibu melewati plasenta.
Akumulasi asam lemak esensial seri Omega tiga (Docosa Hexanic Acid) & Omega
6 (Arachidonic Acid) pada benak &
retina.
2) Masa neonatal, usia 0 hingga 28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi
terhadap lingkungan & terjadi
evolusi sirkulasi darah, dan mulainya bermanfaat organ-organ.
3) Masa pos (pasca) neonatal, usia 29 hari hingga 11 bulan.
Pada masa ini terjadi perkembangan rule pesat & proses
pematangandilangsungkan secara
terus menerus khususnya meningkatnya faedah sistem saraf. Pada masa ini,
kecepatan perkembangan mulai
menurun & masih adaperadaban pada pertumbuhan motorik (gerak kasar
& gerak halus) danfaedah ekskresi.
B. Pertumbuhan Dan Perkembangan
Motorik Anak Usia 0 – dua Tahun
Periode pertumbuhan yang merentang dari kelahiran sampai umur 24 bulan (0 -2 tahun) dirasakan menjadi periode atau masa
bayi (infacy period). Masa ini adalahMasa
yang paling bergantung pada
orang dewasa. Banyakkegiatan psikologis
yg terjadi contohnya bahasa,
pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, & belajar sosial melulu menjadi permulaan.
Pertumbuhan yg pesat sekitar rentang kehidupan terjadi
dalam masa bayi. Meskipun pola umum menurut
keterangan dari pertumbuhan dan perkembanganialah sama untuk semua
bayi, namun tetap ada disparitas pada urusan tinggi badan, berat badan,
kecepatan, keterampilan sensomotorik
& bidang perkembangan jasmani lainnya.
Perlu dikenang bahwa di samping
masing-masing pribadi mempunyai
tempopertumbuhan yang bhineka,
perkembangan pribadi juga sangat diprovokasi oleh hal hereditas dan hal lingkungan (Soemanto, 2006:
60-61).
Pada masa ini, seringkali bayi merasakan pertumbuhan jasmani yangpaling pesat. Berat badan
meningkat menggunakan cepat, begitu pun dengan tinggi atau panjang badan, besar atau lingkar kepala.
Rata-homogen anak mempunyai empat sampai enam gigi susu dalam usia setahun & enambelas butir gigi
susu pada umur dua tahun. Gigi
rule kesatu kali timbul adalahgigi seri atau gigi depan, sementara yg terakhir ialah gigi geraham.
Secara umum pada masa bayi (usia
0-dua tahun), pribadi mengalami evolusi yang pesat bila dikomparasikan menggunakan yang akan dirasakan pada fase-fase berikutnya.
Anak sudah memiliki keterampilan & kemampuan dasar yg berupa: kemampuan lokomotor (berguling,
duduk, berdiri, merangkak & berjalan), kemampuan memegang benda, penginderaan (melihat, mencium,
mendengar & menikmati sentuhan),
maupun keterampilan buat
bereaksi secara emosional & sosial terhadap orang-orang di sekelilingnya.
Setiap bayi terlahir memakai sejumlah refleks.
Refleks-refleks tadiialah kapital
dasar untuk bayi buat menyelenggarakan reaksi &perbuatan rule mempunyai sifat aktif. Beberapa menurut refleks inibakal menghilang
dalam waktu khusus & dirasakan refleks anak menusu atau
refleks bayi. Sedangkan beberapa refleks
yg tidak hilang diandalkan refleks tetap. Beberapa refleks anak
menusu atau refleks-reflekssedangkan yang dipunyai bayi yg baru bermunculan diantaranya:
a. Refleks moro; Refleks ini terlihat dalam gerakan bayi
mengembangkan tangannya melebar ke samping, melebarkan jari-jarinya lalu membalikkan tangannya dengan tarikan
cepat seakan-akan hendak memeluk
seorang. Refleks ini diandalkan pula refleks peluk.
b. Refleks mencium-cium atau
“rooting-reflex”; Refleks ini
diakibatkan sang stimulasi taktil pada pipi atau wilayah ekspresi. Bayi memutar-mutar kepalanya seakan-akan menggali punting susu.
c. Refleks hisap; Refleks hisap lazimnya ada beserta-sama menggunakan rangsang pipi. Refleks
ini memiliki faedah eksploratif
yang menenangkan.
d. Refleks genggam atau refleks
Darwin,; Refleks ini dapat dibuktikan
dengan membuat rangsang melewati gesekan jari melewati bagian pada lengan anak ke
arah telapak tangannya. Bila rangsang
nyaris sampai dalam telapak tangan maka telapak tangan Akan terbuka.
Selanjutnya bila jariditaruh dalam telapak tangan, maka
anak akan memblokir telapak
tangannya tadi.
e. Refleks Babinski (refleks
genggam kaki). Bila terdapat rangsang
dalam telapak kaki, ibu jari kaki bakal
bergerak ke atas dan jari-jari
beda membuka. Kedua refleks genggam ini Akan menghilang pada selama 6 bulan (Monks dkk, 1992: 75).
Sebagaimana sudah dikemukakan, bayi yg baru lahir dapat tanda sejumlah variasi refleks motorik yg kompleks. Beberapa diantaranya diperlukan buat kelangsungan biologi.
Bayi akan mengekor cahaya yang
beranjakmenggunakan mata mereka,
mengisap puting susu yang dimasukkan ke di verbal, menengok pada sentuhan di
ujung aktualisasi diri, serta menggeram sesuatu yang ditaruh pada telapak tangannya.
Beberapa pola & tingkah laris
motorik di bayi kian lama makin meningkat baik dan terkoordinasi, kian cermat, serta kian sempurna. Hal ini, diantaranya terlihat pada tingkah bayi inilah merupakan:
a. Kinestesi ; bayi yang baru dicetuskan telah mempunyai pekerjaan kinestetik, yakni sudah memiliki gerakan penghayatan, gerakan aktif, dan sudah dapat merasakan gerakan-gerakannya.
Termasuk jua di kelompok inipemantauan tingkah laku sendiri.
Sebelum dilahirkan, fetus pun mampu
melakukan kegiatan kinestesi
meskipun masih paling terbatas.
b. Duduk ; rata-rata, pada umur 2 hingga tiga bulan bayi
dapat dudukmemakai kontribusi
orang dewasa dan di umur tujuh
bulan bayi dapat duduk sendiri
tanpa sumbangan orang lain.
c. Merangkak dan merayap ;
walaupun terdapat perbedaan
individual antara masa bayi masa-masa merangkak
dan merayap, seluruh bayi yang
dibolehkan berkiprah di tanah ingin mengikuti
urutan yang sama. Usia rata-homogen untuk dapat merangkak (beranjak
menggunakan perut terletak di lantai) lebih tidak cukup lebih sembilan bulan. Merayap memakai tangan dan lututtampak
di umur 10 bulan.
seseorang bayi dapat melampaui
satu atau lebih tahap-tahap di perkembangan, namun banyak sekali bayi
melewati sebagian besar termin-termin tersebut.
d. Berdiri & berlangsung ; banyak sekali bayi telah
dapat berdirisejumlah minggu
sebelum mereka dapat berjalan. seringkali bayi dapat berjalan di umur sekitar setahun meskipun ada poly
variasinya antara 9-15 bulan.
e. Memegang/menggenggam : antara
minggu ke-16 serta ke-52 bayi dapat memegang
sesuatu menggunakan baik.
sekitar umur lima bulan anak
dapat memegang sesuatu yg dilihatnya. Bayiumur satu bulan akan memandang
benda sesuatu tetapi dia
tidak bakal memegangnya. Anak umur dua separuh bulan bakal memukulnya
& tidak cukup lebih umur empat bulan dia mengupayakan buat menyentuhnya. Baru
pada umur lima bulan beliau mengupayakan buat memegang/
meraihnya. Kemampuan ini tergantung di pematangan fungsi-fungsi organ pada anak
(faktor internal) juga akibat lingkungan
(faktor eksternal).
Kemampuan anak buat dapat duduk, berdiri, berjalan, &
sebagainya tergantung pada kematangan sistem saraf dan otot, dan peluang buat mempraktekkan keterampilan motorik. Walaupun keterampilan kematangandapat berkembang tanpa latihan khusus, namun pembatasan peluang buat mempraktekkan dapat menghalangi perkembangannya.
Selain tersebut latihan spesifik dapat memfasilitasi pertumbuhan motorik.
C. Pertumbuhan serta pertumbuhan motorik anak umur dua-tiga tahun
Seseorang anak yg berusia lebih tidak cukup 3 tahun sudah dapat berjalanmemakai baik, di fase ini anak sudah memiliki
keterampilan buatberlangsung dan
berlari. Anak pula mulai senang memanjat, meloncat, menaiki sesuatu & beda sebagainya.Anak umur dua-tiga tahun umumnya sangat aktif mengeksplorasi
benda-benda di sekitarnya.
D. Pertumbuhan serta pertumbuhan motorik anak umur 3-4 tahun
Secara awam, anak dalam fase ini
masih merasakan peningkatan di
berperilaku motorik, sosial, berfikir
angan-angan jua keterampilan mengatasi
frustrasi. buat keterampilan motorik,
, anak telah menguasaisemua jenis gerakan-gerakan tangan, serupa memegang benda atau boneka..
akan namun sifat egosentrisitas
masih melekat. tingkat putus asa anak
pula ingin menurun. Hal ini dimunculkan adanya peningkatan keterampilan di menanggulangi kesulitan-kesulitan yg
dialaminya secara lebih aktif atau
sudah ada sifat kemandirian anak. pada umur ini anak mempunyai kehidupan angan-angan yang kaya serta menuntut
lebih poly kemandirian.
memakai kehidupan angan-angan yg dimilikinya ini, anak
akan mengucapkan kesiapannya buat memperhatikan cerita-cerita secara
lebih lama, bahkan anak jua sudah dapat
mengingatnya. Selanjutnya memakai sifat
kemandirian yang dimilikinya mulai menghasilkan anak tidak inginkan poly ditata di kegiatankegiatannya. pada aspek kognitif anak pun telah mulai mengenal konsep
jumlah, rona, ukuran & lain-lain.
E. Pertumbuhan serta pertumbuhan motorik anak umur 4-6 tahun
Selama chad kanak-kanak awal, perkembangan fisik dilangsungkan lebih lambat dikomparasikan menggunakan tingkat perkembangan selama masa bayi (infacy
period).Pertumbuhan jasmani yang
lambat ini dilangsungkan sampai
mulai keluarnya firasat pubertas, yaitu kira-kira dua tahun menjelang
anak matang secara seksual, pada mana pertumbuhan jasmani di waktutersebut balik
berkembang memakai pesat.
Meskipun sekitar masa kanak-kanak secara umum pertumbuhan jasmani mengalami perlambatan, tetapi ketrampilan-ketrampilan
motorik kasar & motorik halus malah
berkembang pesat.Perkembangan
jasmani masa anak-anak ditandai
memakai berkembangnya ketrampilan motorik tadi,baik kemampuan motorik kasar jua kemampuan motorik halus (monks dkk,
1992: 100). Perkembangan motorik ini antara beda mampu diamati sesuai
perubahanketerampilan atau fungsi jasmani buat mengerjakan gerakan-gerakan tertentu.kurang lebih umur empat tahun anak nyaris menguasai teknik berjalan orang dewasa.
saat tidak cukup lebih sudah berusia
lima tahun anak sudah terampilmemakai kakinya buat berlangsung memakai ragam macam cara, serupa maju mundur, jalan cepat,
serta pelan-pelan, melompat, berjingkrak, & sebagainya yg semuanya dilaksanakan menggunakan lebih baik,
halus, serta bervariasi. pada umur sekitar
limatahun anak telah dapat melakukan
tindakan-tindakan tertentu secara seksama, misalnya menciduk bolamemakai baik,
melukis, menulis, menggunting, melipat kertas, serta sebagainya.
Danim (2011: 47-48) mengaku bahwa teori belajar observasi
(observational learning theory) yg dikembangkan sang albert bandura dapat diterapkan di pembelajaran
motorik kasar & halus untuk anak-anak
pra sekolah (masa kanak-kanak awal). selesainya anak-anak secara biologis dapat belajar sikap eksklusif, mereka mesti mengemban hal-hal inilah di rangkabikin membuatkan kemampuan barunya:
1) meneliti konduksi orang lain
dua) menciptakan ilustrasi mental asal perilaku itu
tiga) meniru sikap tersebut
4) praktik perilaku
lima) memotivasi bikin mengulangi perilaku tadi.
dengan istilah beda anak-anak mesti siap, mempunyai
kemampuan yang memadai, dan tertarik guna membuatkan kemampuan
motorik. memakai teknik ini
anak bakal menjadi kompeten di
keterampilan-keterampilan yg hendak atau bakal dikuasai.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
menurut
termin pertumbuhan tersebut,
dapat diputuskan bahwa anak umur dini dengan kata lain masa yg kritis pada sejarah pertumbuhan manusia. Masa anak umur dini ini terjadi pada anak umur 0-6 tahun atau hingga anak mengekor pendidikan pada jenjang edukasi anak umur dini
atau prasekolah. di masa ini terjadi pertumbuhan jasmani dan psikis yg
paling pesat.
Perkembangan motorik (motor
skills) sangat sehubungan erat
dengan perkembangan jasmani anak.
Motorik merupakan perkembangan
pengendalian gerakan tubuh melalui pekerjaan
yang terkoordinir antara
rangkaian saraf, otot, otak, serta spinal cord. Perkembangan kemampuan motorik meliputi kemampuan motorik kasar (gross motor
skills) dan kemampuan motorik
halus (fine motor skills). Motorik kasar
dengan kata lain gerakan tubuh yg
memakai otot-otot besar atau
mayoritas atau semua anggota
tubuh yang diprovokasi oleh
kematangan anak tersebut sendiri.
contohnya keterampilan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga serta
sebagainya. Sedangkan motorik halus adalahgerakan
yg menggunakanmenggunakan otot-otot
halus atau beberapa anggota
tubuh tertentu, yg ditentukan oleh
peluang buat belajar serta berlatih. misalnya,keterampilan memindahkan benda asal tangan, mencoret-coret, merangkai balok, menggunting, mencatat dan sebagainya. kedua keterampilan tadipaling krusial guna dikembangkan supaya anak-anak dapat berkembang dengan optimal.
B. Saran
Semoga makalah ini bisa berguna untuk penyusun serta
untuk khalayak yg membacanya. Penyusun tahu bahwa makalah ini jauh asal
kata tepat, sebagai akibatnya penyusun
menginginkan saran dan kritik berasal pembaca, agar penyusun dapat menyempurnakannya.
Daftar Pustaka
Danim, Sudarwan, 2011,
Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Alfabeta.
F.J Monks, dkk. 2006. Ontwikkelings
Psychologie, 1992 [terj. Siti Rahayu Haditomo,
Psikologi Perkembangan,
Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.
semoga bermanfaat....
0 Response to "perkembangan fisik-motorik seorang anak"
Post a Comment