landasan teori minat belajar

Minat Belajar

Sebelum kita memahami minat belajar maka anda harus memahami pengertian minat dan belajar. Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa inggris “ interest” yang berarti kesukaan, perhatian (kecenderungan hati pada sesuatu), keinginan. Jadi dalam proses belajar murid harus memiliki minat atau kesenangan untuk mengikuti pekerjaan belajar yang berlangsung, sebab dengan adanya minat bakal mendorong murid untuk menunjukan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengekor belajar yang berlangsung. Berdasarkan keterangan dari Ahmadi (2009: 148) “Minat ialah sikap jiwa orang seorang tergolong ketiga faedah jiwanya (kognisi, konasi, dan emosi), yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan tersebut unsur perasaan yang kuat”.

Berdasarkan keterangan dari Slameto (2003:180), “minat ialah kecenderungan yang tetap untuk menyimak dan mengenang sejumlah kegiatan”. Sedangkan menurut keterangan dari Djaali (2008: 121) “minatialah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada sebuah hal atau aktivitas, tanpa terdapat yang menyuruh”. Sedangkan menurut keterangan dari Crow&crow (dalam Djaali, 2008: 121) menuliskan bahwa “minat bersangkutan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang guna menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, empiris yang dipicu oleh kegiatan tersebut sendiri”.


Minat adalah rasa ketertarikan, perhatian, kemauan lebih yang dipunyai seseorang terhadap sebuah hal, tanpa terdapat dorongan. Minat itu akan menetap dan berkembang pada dirinya guna memperoleh sokongan dari lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan didapatkan dengan menyelenggarakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui pelajaran maupun belajar. Dan hal yang memunculkan minat belajar dalam urusan ini ialah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan desakan emosional.

Dengan demikian diputuskan bahwa definisi minat belajar  ialah  kecenderungan  pribadi  untuk mempunyai rasa senang tanpa terdapat paksaan sampai-sampai  dapat  mengakibatkan  perubahan pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku .


Ciri-Ciri Minat Belajar

Dalam minat belajar memiliki sejumlah ciri-ciri. Berdasarkan keterangan dari Elizabeth Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) melafalkan ada tujuh ciri minat belajar sebagai berikut:

1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan jasmani dan mental

2) Minat tergantung pada pekerjaan belajar

3) Perkembangan minat barangkali terbatas

4) Minat tergantung pada peluang belajar

5) Minat diprovokasi oleh budaya

6) Minat bermutu emosional

7) Minat bermutu egoisentris, dengan kata lain jika seseorang senang terhadap sesuatu, maka bakal timbul hasrat guna memilikinya.


Berdasarkan keterangan dari Slameto (2003: 57) murid yang punya minat dalam belajar ialah sebagai berikut:

1) Memiliki kecenderungan yang tetap untuk menyimak dan memperingati sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.

2) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.

3) Memperoleh sesuatu kehormatan hati dan kepuasan pada sebuah yang diminati.

4) Lebih menyenangi hal yang lebih menjadi minatnya daripada urusan yang lainnya

5) Dimanifestasikan melewati partisipasi pada kegiatan dan kegiatan.

Dari pendapat di atas dapat diputuskan bahwa ciri-ciri minat belajar ialah mempunyai kecenderungan yang tetap untuk menyimak dan memperingati sesuatu secara terus menerus, memperoleh kehormatan hati dan kepuasan terhadap urusan yang diminati, berpartisipasi pada pembelajaran, dan minat belajar diprovokasi oleh budaya. Ketika murid ada minat dalam belajar maka murid akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan akan menyerahkan prestasi yang baik dalam pencapaian prestasi belajar.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Dalam definisi sederhana, minat ialah keinginan terhadap sesuatu tanpa terdapat paksaan. Dalam minat belajar seorang murid mempunyai faktor-faktor yang memprovokasi minat belajar yang berbeda-beda, menurut syah (2003: 132) membedakannya menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor internal

Adalah hal dari dalam diri murid yang mencakup dua aspek, yakni:

a) aspek fisiologis

kondisi fisik dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat kebugaran tubuh siswa, urusan ini dapat memprovokasi semangat dan intensitas murid dalam pembelajaran.

b) aspek psikologis

aspek psikologis adalah aspek dari dalam diri murid yang terdiri dari, intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, semangat siswa.

2) Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu hal lingkungan social danhal lingkungan nonsosial

a) Lingkungan Sosial

Lingkungan social terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan rekan sekelas

b) Lingkungan Nonsosial

Lingkungan social terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, hal materi pelajaran, masa-masa belajar, suasana rumah lokasi tinggal, alat-alat belajar.

3) Faktor Pendekatan Belajar

Faktor pendekatan belajar yakni segala teknik atau strategi yang dipakai siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari pelajaran tertentu.

Indikator Minat Belajar

Berdasarkan keterangan dari Djamarah (2002: 132) indikator minat belajar yakni rasa suka/senang, pengakuan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran guna belajar tanpa di suruh, berpartisipasi dalam  kegiatan  belajar,  menyerahkan perhatian. Berdasarkan keterangan dari Slameto (2010: 180) sejumlah indikator minat belajar yaitu: perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari sejumlah definisi yang diajukan mengenai indicator minat belajar itu diatas, dalam  riset  ini  memakai indikator minat yaitu:

a) Perasaan Senang

Apabila seorang murid mempunyai perasaan senang terhadap latihan tertentu maka tidak bakal ada rasa darurat untuk belajar. Contohnya yakni senang mengekor pelajaran, tidak terdapat perasaan bosan, dan muncul saat pelajaran.

b) Keterlibatan Siswa

Ketertarikan seseorang bakal obyek yang menyebabkan orang itu senang dan tertarik untuk mengerjakan atau mengerjakan pekerjaan dari obyek tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif membalas pertanyaan dari guru.

c) Ketertarikan

Berhubungan dengan daya dorong murid terhadap ketertarikan pada sesuatu benda, orang, pekerjaan atau bias berupa empiris afektif yang dipicu oleh kegiatan tersebut sendiri. Contoh: hendak sekali dalam mengekor pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.

d) Perhatian Siswa

Minat dan perhatian adalah dua urusan yang dirasakan sama dalam pemakaian sehari-hari, perhatian murid merupakan fokus siswa terhadap pemantauan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Siswa mempunyai minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan menyimak obyek tersebut. Contoh: memperhatikan penjelasan guru dan menulis materi.


semoga bermanfaat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "landasan teori minat belajar"

Post a Comment