Makalah Gambaran Global Warming Serta Akibatnya
apa yang dimaksud global warming,
cara mencegah global warming,
cara mengatasi global warming,
cara mengurangi global warming,
makalah,
makalah global warming,
mencegah global warming
Edit
Makalah Gambaran Global Warming
Serta Akibatnya
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Makalah
Dalam sejumlah tahun terakhir, isu pemanasan global semakin seringdirundingkan baik dalam skala kecil hingga tingkat internasional. Makalah
ini bakal membahas cerminan umum pemanasan global, kegiatan manusia dan peranannya dalam
pemanasan global beserta dampak dari
pemanasan global tersebut sendiri.
Kami pun menyertakan sejumlah usaha yang dilaksanakan manusia guna mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global
didefinisikan dengan menambah suhu
permukaan bumi oleh gas lokasi tinggal kaca dampak aktivitas manusia. Meski suhu
lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun masa-masa 50 tahun terakhir suhu global ingin meningkat lebih cepat dikomparasikan data yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun
terpanas terjadi sesudah tahun
1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya pasti saja insan dengan sekian
banyak aktivitasnya.
Makalah Gambaran Global Warming Serta Akibatnya |
Pemanasan global telah mengakibatkan perubahan iklim yang
signifikan, sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telahmengakibatkan perubahan iklim yang
ekstrim. Di sejumlah daerah tidak jarang terjadi hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang dan
longsor,timbulnya angin puting
beliung, bahkan kekeringan yang
menakut-nakuti jiwa manusia. Makalah ini akan membicarakan Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari
Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan
Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan Global
Seperti yang sudah kita ketahui segala sumber
energi yang ada di Bumi berasal
dari Matahari. Sebagian besar energi
itu dalam format radiasi
gelombang pendek, tergolong cahaya
tampak. Ketika energi ini tentang permukaan
Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan
Bumi, bakal menyerap beberapa panas dan memantulkanpulang sisanya sebagai radiasi infra
merah gelombang panjang keantariksa luar.
Namun, beberapa panas tetap
terperangkap di atmosfer bumi dampak menumpuknya
jumlah gas lokasi tinggal kaca
yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan pulang radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas itu akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal itu terjadi berulang-ulang dan menyebabkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.
B. Pembatasan dan Perumusan
Masalah
Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya persoalan dan guna menghindari salah
definisi dan perbedaan persepsi serta untuk menunjukkan makalah ini,maka kami akanmemberi batas pemasalahan pada:
A. Makalah ini diciptakan untuk siswa ruang kelas XII MAN/SMA Tahun ajaran semester ganjil.
B. Definisi Pengertian Pemanasan
Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara
mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan
Global
Perumusan Masalah
Berdasarkan makalah yang kami
diskusikan dan pembatasan masalah,maka
bisa dirumuskan masalah inilah
ini :
Definisi Pengertian Pemanasan
Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara
mencengah Pemanasan Global,Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan
Global
C. Tujuan dan Manfaat Makalah
Tujuan :
Untuk memahami Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari
Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan
Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan Global
Manfaat :
1. Untuk mendapat data,fakta,dan
informasi mengenai Definisi
Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari
Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global
dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh
adanya Pemanasan Global
2. Bagi memperkaya dan
meningkatkan ilmu pengetahuan,
terutama yangbersangkutan dengan
Pemanasan Global (Global Warming)
Bab II
Pembahasan
2.1.Pengertian Pemanasan Global
(Global warming)
Pemanasan global atau Global
Warming ialah adanya proses penambahan suhurata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi sudah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33
± 0.32 °F) sekitar seratus tahun
terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCCmengindikasikan suhu permukaan global bakal meningkat 1.1 sampai 6.4 °C (2.0 sampai 11.5 °F) antara tahun 1990 dan
2100. Perbedaan angkaestimasi itu diakibatkan oleh pemakaian skenario-skenario bertolak belakang mengenai emisi
gas-gas lokasi tinggal kaca di
masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun beberapa besar riset terfokus pada periode sampai 2100, pemanasan dan
eskalasi muka air lautdiperkirakan bakal terus berlanjut sekitar
lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas lokasi tinggal kaca sudah stabil. Ini menggambarkan besarnya kapasitas
panas dari lautan.
2.2.Penyebab Pemanasan Global
(Global warming)
1. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang ada di Bumi berasal dari Matahari.
Sebagian besar energi itu berbentuk
radiasi gelombang pendek. Ketika energi inimendarat permukaan Bumi, ia
pulang menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, bakal menyerap beberapa panas dan memantulkanpulang sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra
merah gelombang panjang ke antariksa luar.
Namun beberapa panas tetap
terperangkap di atmosfer bumi dampak menumpuknya
jumlah gas lokasi tinggal kaca
antara beda uap air, karbon
dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi
ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan pulang radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya
panas itu akan tersimpan di
permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga menyebabkan suhu rata-rata tahunan
bumi terus meningkat.
Efek lokasi tinggal kaca ini sangat diperlukan oleh segala makhluk hidup yang terdapat di bumi, sebab tanpanya,
planet ini bakal menjadipaling dingin. Dengan suhu rata-rata
sebesar 15 °C (59 °F), bumisebetulnya telah
lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, andai tidak terdapat efek lokasi tinggal kaca suhu bumi melulu -18 °Csampai-sampai es bakal menutupi semua permukaan Bumi. Akan namun sebaliknya, bilamana gas-gas tersebut sudah berlebihan di atmosfer, akanmenyebabkan pemanasan global.
2. Efek Umpan Balik
Penyebab pemanasan global juga diprovokasi oleh sekian banyak proses umpan balik yang dihasilkannya.
Sebagai contoh ialah pada
penguapan air. Pada permasalahan pemanasan dampak bertambahnya gas-gas lokasi tinggal kaca laksana CO2, pemanasan pada tadinya akan mengakibatkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer.
Karena uap air sendiri adalahgaslokasi tinggal kaca, pemanasan bakal terus berlanjut dan meningkatkan jumlah uap air di angkasa sampai tercapainya sebuah kesetimbangan fokus uap air. Efek lokasi tinggal kaca yang
dihasilkannya lebih banyak biladikomparasikan oleh dampak gas CO2 sendiri. Umpan balik
ini hanyadominan secara perlahan-lahan sebab CO2 mempunyai usia yang panjang di atmosfer.
Efek umpan balik sebab pengaruh awan sedang menjadi
objek riset saat ini. Bila disaksikan dari bawah, awan bakal memantulkan pulang radiasi infra merah ke
permukaan, sampai-sampai akan menambah efek pemanasan. Sebaliknya
bila disaksikan dari atas, awan itu akan memantulkan sinar Matahari
dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga menambah efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan
pemanasan atau pendinginan tergantung pada sejumlah detail-detail tertentu laksana tipe danelevasi awan
tersebut.
Umpan balik urgen lainnya ialah hilangnya
keterampilan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global
meningkat, es yang berada di sekitar kutub
mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es
tersebut, daratan atau air di bawahnya
bakal terbuka. Baik daratan maupun air memiliki keterampilan memantulkan cahaya lebih tidak banyak bila
dikomparasikan dengan es, dan akibatnya bakal menyerap lebih
tidak sedikit radiasi Matahari. Hal ini akan meningkatkan pemanasan dan
memunculkan lebih tidak sedikit lagi
es yang mencair, menjadi sebuah siklus
yang berkelanjutan.
Umpan balik positif dampak terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku (permafrost)
ialah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Di samping itu, es yang meleleh pun akan melepas CH4 yangpun menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan guna menyerap karbon pun akan berkurang bila ia menghangat, urusan ini disebabkan oleh menurunnya tingkat nutrien pada zona mesopelagic
sehingga memberi batas pertumbuhan
diatom daripada fitoplankton yang adalahpenyerap
karbon yang rendah.
3. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang mengaku bahwa variasi dari Matahari,
dengan bisa jadi diperkuat oleh
umpan balik dari awan, bisa memberi
kontribusi dalam pemanasan ketika ini.
Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasandampak efek lokasi tinggal
kaca ialah meningkatnya kegiatan Mataharibakal memanaskan stratosfer kebalikannya efek lokasi tinggal kaca akanmenenangkan stratosfer.
Ada sejumlah hasil riset yang mengaku bahwa kontribusi Mataharibarangkali telah dilalaikan dalam pemanasan global.
Dua ilmuwan dari Duke University memperkirakan bahwa Matahari barangkali telah berkontribusi
terhadap 45-50% penambahan suhu
rata-rata global sekitar periode
1900-2000, dan selama 25-35%
antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya menyampaikan bahwa model iklim yang dijadikan pedomanketika ini menciptakan perkiraan berlebihan terhadap efek gas-gaslokasi tinggal kaca dikomparasikan dengan pengaruh Matahari;
merekapun mengemukakan bahwa
efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat pun telah di anggap remeh.
Walaupun demikian, mereka memutuskan bahwa
dengan menambah sensitivitas
iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, mayoritas pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini diakibatkan oleh gas-gas lokasi tinggal kaca.
Pada tahun 2006, suatu tim ilmuwan dari Amerika
Serikat, Jerman dan Swissmengaku bahwa
mereka tidak mengejar adanya penambahan tingkat “keterangan” dari
Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Mataharimelulu memberi penambahan kecil selama 0,07% dalam tingkat
“keterangannya” sekitar 30 tahun
terakhir. Efek ini terlampau kecilguna berkontribusi terhadap pemansan
global. Sebuah riset oleh Lockwood
dan Fröhlich mengejar bahwa
tidak terdapat hubungan antara
pemanasan global dengan variasi Matahari
semenjak tahun 1985, baik
melewati variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
Mengukur pemanasan global
Data terkini dari Badan Urusan
Kelautan dan Atmosfir Amerika Serikat (NOAA), menuliskan bahwa April 2010 dirasakan sebagai yang terpanas dibanding bulan yang sama di
tahun-tahun sebelumnya. Ya, menurutketerangan
dari NOAA sebagaimana dikutip Associated
Press dan dilansir Viva,
sepanjang abad ke-20 sampai tahun
lalu, suhu rata-rata permukaan Bumi di bulan April ialah 13,7 derajat Celcius. Namun, pada April 2010, suhu menjangkau 14,5 derajat celcius. Ini
terbukti usai NOAAmenganalisis suhu
rata-rata permukaan Bumi menurut
kombinasi suhu permukaan darat dan laut. Pusat Data Iklim Nasional NOAA, Senin
17 Mei 2010, pun menuliskan suhu
rata-rata Bumi menjangkau rekor sangat tinggi sekitar periode Januari-April 2010.
Selama periode tersebut, suhu
rata-rata ialah 13,3 derajat
Celcius. Mongolia, Rusia unsur timur, mayoritas wilayah China, Amerika
Serikatunsur barat, dan beberapa Amerika Selatan pada bulan kemudian lebih dingin dibanding
biasanya, tetapi mayoritas wilayah beda di duniamenjangkau rekor suhu lebih tinggi dibanding rata-rata. Wilayah
yang mempunyai suhu di atas
rata-rata antara beda Kanada,
Alaska, Amerika Serikat unsur timur,
Australia, Asia Selatan, Afrika unsur utara,
dan Rusia unsur utara.Berdasarkan keterangan dari pakar
iklim, pemanasan El Nino di Samudera Pasifik melemah pada April sebab anomali suhu permukaan air laut
berkurang. Dan, laporan yang diluncurkan
Senin kemarin pun menuliskan
bahwa volume es di Kutub Utara sekitar April kemudian kembali menyusut. Ini adalahpenurunan beruntun dalam 11 bulan terakhir. Saat ini luas dataran es di
Kutub Utara bermukim sekitar
14,7 juta kilometer persegi. Sedangkan
distrik es di Kutub Selatan pada Aprilkemudian 0,3 persen di bawah rata-rata menurut keterangan dari pengukuran sekitar periode 1979-2000. Laporan ini diluncurkan sebab para ilmuwan sedang berjuang mengusung pulang isu pemanasan global.
Pada mula 1896, semua ilmuan berpikir bahwa menghanguskan bahan bakar fosil akan mengolah komposisi atmosfer dan dapat menambah temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi
tahun 1957 saat para peneliti
yang bekerja pada program riset global yakni International Geophysical Year, memungut sampel atmosfer dari puncak
gunung Mauna Loa di Hawai.
Hasil pengukurannya mengindikasikan terjadi peningkatan fokus karbon dioksida di atmosfer.
Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikoleksi menunjukkan bahwa memang
terjadi peningkatan fokus dari
gas-gas lokasi tinggal kaca di
atmosfer.
Para ilmuan pun telah lama mengasumsikan bahwa iklim global semakin menghangat, namun mereka tidak dapat memberikan bukti-bukti yang
tepat. Temperatur terus bervariasi dari
masa-masa ke masa-masa dan
dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Perlu bertahun-tahun pemantauan iklim untukmendapat data-data yang mengindikasikan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan
pada akhir 1980-an agak menunjukkan kecenderungan
penghangatan ini, akan namun data
statistik ini melulu sedikit dan tidak bisa dipercaya.
Pada mula 1896, semua ilmuan berpikir bahwa menghanguskan bahan bakar fosil akan mengolah komposisi atmosfer dan dapat menambah temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi
tahun 1957 saat para peneliti
yang bekerja pada program riset global yakni International Geophysical Year, memungut sampel atmosfer dari puncak
gunung Mauna Loa di Hawai.
Hasil pengukurannya mengindikasikan terjadi peningkatan fokus karbon dioksida di atmosfer. Setelah
itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikoleksi menunjukkan bahwa memang
terjadi peningkatan fokus dari
gas-gas lokasi tinggal kaca di
atmosfer.
Para ilmuan pun telah lama mengasumsikan bahwa iklim global semakin menghangat, namun mereka tidak dapat memberikan bukti-bukti yang
tepat. Temperatur terus bervariasi dari
masa-masa ke masa-masa dan
dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Perlu bertahun-tahun pemantauan iklim untukmendapat data-data yang mengindikasikan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan
pada akhir 1980-an agak menunjukkan kecenderungan
penghangatan ini, akan namun data
statistik ini melulu sedikit dan tidak bisa dipercaya.
2.4.Dampak Pemanasan Global
(Global warming)
Para ilmuan memakai model komputer dari
temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer guna mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, semua ilmuan sudah membuat sejumlah prakiraan
mengenaiakibat pemanasan global
terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan fauna liar dan kesehatan manusia.
Dampak-dampaknya diantaranya :
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan bahwa sekitar pemanasan global, wilayah bagian Utara dari belahan
Bumi Utara (Northern Hemisphere) bakal memanas
lebih dari daerah-daerah beda di
Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es bakal
mencair dan daratan bakal mengecil.
Akan lebih tidak banyak es yang
terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnyamerasakan salju ringan, barangkali tidak bakal mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di wilayah subtropis, unsur yang ditutupi salju bakal semakin tidak banyak serta bakal lebih
cepat mencair. Musim tanam bakal lebih
panjang di sejumlah area.
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan ingin untuk meningkat.
Daerah hangat bakal menjadi lebih lembab sebab lebih tidak sedikit air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum
begitu yakin apakah kelembaban tersebut
justeru akan menambah atau
menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini diakibatkan karena uap air adalahgas lokasi tinggal kaca, sampai-sampai keberadaannya akan menambah efek insulasi pada atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih tidak
sedikit juga akanmenyusun awan
yang lebih banyak, sampai-sampai akan
memantulkan cahaya matahari pulang ke antariksa luar, dimana urusan ini bakal menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban
yang tinggi akan menambah curah
hujan, secara rata-rata, selama 1
persen untuk masing-masing derajat
Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di
semua dunia sudah meningkat
sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai bakal menjadi lebih sering. Di samping itu, air bakal lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya sejumlah daerah bakal menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin bakal bertiup
lebih kencang dan barangkali dengan
pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang mendapat kekuatannya dari
penguapan air, bakal menjadi
lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, sejumlah periode yang
paling dingin barangkali akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
2. Peningkatan permukaan laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan
permukaan lautan pun akan
menghangat,sampai-sampai volumenya bakal membesar dan mendongkrak tinggi permukaan laut.
Pemanasan pun akan mencairkan tidak sedikit es di kutub,khususnya sekitar Greenland, yang
lebih menggandakan volume air di
laut. Tinggi muka laut di semua dunia sudah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10
inchi) sekitar abad ke-20, dan semua ilmuan IPCC menebak peningkatan lebih lanjut 9 –
88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut bakal sangat memprovokasi kehidupan diwilayah
pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan membenamkan 6 persenwilayah
Belanda, 17,5 persen wilayah Bangladesh,
dan tidak sedikit pulau-pulau.
Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir bakal meningkat. Ketika tinggi lautan menjangkau muara sungai, banjir dampak air pasangbakal meningkat
di daratan. Negara-negara kaya bakal menghabiskan duit yang sangat besar guna melindungi wilayah pantainya, sementara negara-negara kurang mampu mungkin melulu dapat melakukan pengungsian dariwilayah pantai.Bahkan sedikit eskalasi tinggi muka laut bakal sangatmemprovokasi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akanmembenamkan separuh dari rawa-rawa
pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru pun akan terbentuk, namun
tidak di lokasi perkotaan
dan wilayah yang telah dibangun. Kenaikan muka laut
ini bakal menutupi mayoritas dariFlorida Everglades.
Stasiun cuaca pada awalnya,
terletak dekat dengan wilayah perkotaansampai-sampai pengukuran temperatur
akan diprovokasi oleh panas yang
dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan pun panas yang ditabung oleh
material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data didapatkan dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari
perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini menyerahkan pengukuran yang lebih akurat,khususnya pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan.
Data-data yang lebih akurat ini
mengindikasikan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi
benar-benar terjadi. Jika disaksikan pada
akhir abad ke-20, terdaftar bahwa
sepuluh tahun terhangat sekitar seratus
tahun terakhir terjadi sesudah tahun
1980, dan tiga tahun terpanas terjadisesudah
tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang sangat panas.
Dalam laporan yang dikeluarkannya
tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memutuskan bahwa temperatur udara
global sudah meningkat 0,6
derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit)
semenjak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan itu terutama diakibatkan oleh kegiatan manusia yang meningkatkan gas-gas lokasi tinggal kaca ke atmosfer. IPCCmenebak peningkatan temperatur
rata-rata global bakal meningkat
1.1sampai 6.4 °C (2.0 sampai 11.5 °F) antara tahun 1990 dan
2100.
IPCC panel pun memperingatkan, bahwa meskipun fokus gas di atmosfer tidak meningkat lagi semenjak tahun
2100, iklim tetap terus menghangatsekitar
periode tertentu dampak emisi
yang telah dicungkil sebelumnya.
karbon dioksida bakal tetap sedang di atmosfer sekitar seratus tahun atau lebih
sebelum alam dapat menyerapnya
kembali.
Jika emisi gas lokasi tinggal kaca terus meningkat,
para berpengalaman memprediksi, fokus karbondioksioda di atmosfer bisa meningkat sampai tiga kali lipat pada mula abad ke-22 bila
dikomparasikan masa sebelum era industri. Akibatnya, bakal terjadi evolusi iklim secara dramatis. Walaupun sebetulnya peristiwa
evolusi iklim ini sudah terjadi sejumlah kali sepanjang sejarah Bumi, insan akan menghadapi masalah ini
dengan risiko populasi yang paling besar.
3. Suhu global ingin meningkat
Orang mungkin berpikir bahwa Bumi yang hangat bakal menghasilkan lebihtidak sedikit makanan dari sebelumnya, namun hal ini sebetulnya tidak sama di
sejumlah tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh,barangkali akan mendapat deviden dari lebih tingginya curah
hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di
beda pihak, lahan pertanian tropis semi kering di sejumlah bagian Afrika
barangkali tidak bisa tumbuh.
Daerah pertanian gurun yang memakai air
irigasi dari gunung-gunung yang jauhbisa
menderita andai snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yangbermanfaat
sebagai reservoir alami, bakal mencair
sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat merasakan serangan serangga dan
penyakit yang lebih hebat.
4. Gangguan ekologis
Hewan dan tanaman menjadi makhluk hidup yang sulit mengelak dari efek pemanasan ini sebab sebagian besar lahan
sudah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan ingin untuk bermigrasi ke arah kutub
atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengolah arah pertumbuhannya, mencari wilayah baru sebab habitat
lamanya menjadi terlampau hangat.
Akan tetapi, pembangunan insan akan merintangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke
unsur utara atau unsur selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian barangkali akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak dapat secara cepat beralih menuju kutub mungkin pun akan musnah.
5. Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat menyebabkan munculnya
penyakit-penyakit yang bersangkutan dengan
panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas pun dapat mengakibatkan gagal
panen sampai-sampai akanhadir kelaparan danmalnutrisi.
Perubahan cuaca yang fanatik danpenambahan permukaan air laut dampak mencairnya es di kutub unsur utara dapat mengakibatkan penyakit-penyakit yang bersangkutan dengan bencana alam
(banjir, badai dan kebakaran) dan kematian dampak trauma. Timbulnya bencana alam seringkali disertai dengan perpindahan warga ke tempat-tempat
evakuasi dimana sering hadir penyakit,
seperti: diare, malnutrisi,defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit
kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem bisa memberi akibat pada penyebaran penyakitmelewati air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melewati vektor (vector-borne
diseases). Seperti bertambahnya kejadian
Demam Berdarah sebab munculnya
ruang (ekosistem) baru guna nyamuk
ini berkembang biak. Dengan adamya
evolusi iklim ini maka ada
sejumlah spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri,
plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala
organisme tersebut. Di samping itu dapat diprediksi kan bahwa adasejumlah spesies yang secara alamiah bakal terseleksi ataupun punahdisebabkan perbuhan ekosistem yang
ekstreem ini. urusan ini pun akandominan perubahan iklim
(Climate change)yang bisa dominan kepada peningkatan permasalahan penyakit tertentu laksana ISPA (kemarau panjang /
kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)
Gradasi Lingkungan yang diakibatkan oleh perusakan limbah pada sungaipun berkontribusi pada waterborne
diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil
emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya bakal berkontribusi terhadap penyakit-penyakitdrainase pernafasan laksana asma,
alergi,coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
6. Hilangnya Lautan Es
Berdasarkan
keterangan dari WWF, bahkan pemanasan global tidak cukup dari 2°C dapat
merangsang hilangnya lautan es kutub unsur utara dan pencairan lapisan es di Greenland . Efek timbal
balik kekuatan yang taktersangka ini ialah penyebab terlampauinya
titik-titik kritis tersebut. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan permukaan laut sejumlah meter secara global yang akan menakut-nakuti puluhan juta insan di dunia.
Kapasitas penyimpanan CO2 di
lautan dan daratan – penyerapan alami bumi–sudah turun selama 5% sekitar lebih dari 50 tahun
belakangan ini. Padaketika yang
bersamaan, emisi CO2 insan yang
berasal dari bahan bakar fosil terus
bertambah – empat kali lipat lebih cepat di dasawarsa ini daripada
dasawarsa sebelumnya. WWF mendesak semua pemerintah itu memanfaatkan
konferensi Poznan sebagai titik balik
guna menghindari arahkerusakan yang
sedang dituju oleh dunia ketika ini.
2.5.Cara menangkal Pemanasan Global(Global warming)
1. Kurangi
konsumsi daging. Berdasarkan penelitian,
guna menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dikuras setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita dapat menyelamatkan bumi dari kelemahan pangan andai kita meminimalisir konsumsi daging. Peternakan pun penyumbang 18% jejak karbon dunia, yang mana lebih banyak dari sektor transportasi
(mobil, motor, pesawat, dll). Belum
diperbanyak lagi dengan bahaya gas-gaslokasi tinggal kaca ekstra
yang didapatkan oleh kegiatan peternakan lainnya, laksana metana yang notabene 3 kali
lebih riskan dari CO2 dan gas NO
yang 300 kali lebih riskan dari
CO2. Dan yang pasti tidak sedikit manfaat
kesehatan dan spiritual andai mengurangi
konsumsi daging.
2. Makan
dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diubah atau dikemas bakal menurunkan energi yang terbuang dampak proses dan transportasi yang
berulang-ulang. Makanan segar pun lebih
sehat untuk tubuh.
3. Beli
produk lokal, hasil pertanian lokal lebih murah dan pun menghemat energi, terutama andai menghitung energi dan ongkos transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, namun periksa pun asalnya. Jika diimpor dari wilayah lain, bisa jadi emisi
karbon yang didapatkan akanlebih banyak daripada manfaatnya.
4. Daur
ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi andai Anda dapat menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk menciptakan satu kaleng aluminium
setara dengan energi untuk mengobarkan TV sekitar 3 jam.
5. Beli
dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, pun menghemat sumber daya
guna kemasan. Jika terlampau banyak,
ajaklah rekan atau saudara Anda guna berbagi ketika membelinya.
6. Matikan
oven Anda sejumlah menit sebelum
waktunya. Jika tetap tidak dipedulikan tertutup,
maka panas itu tidak bakal hilang.
7. Hindari
fast food. Fast food adalahpenghasil
sampah terbesar di dunia. Selain
tersebut konsumsi fast food pun buruk guna kesehatan.
8. Bawa
tas yang dapat dipakai ulang.
Bawalah sendiri tas belanja, dengan
begitu Anda meminimalisir jumlah
tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini sejumlah pusat perbelanjaan besar di Indonesia telah mulai mengedukasi pelanggannya
untuk memakai sistem laksana ini. Jadi sambutlah iktikad
baik mereka untuk mengamankan lingkungan.
9. Gunakan
gelas yang dapat dicuci. Jika kita terbiasa dengan teknik modern yang tidak jarang kali menyajikan minum untuk tamu dengan air atau kopi dalam
kemasan. Beralihlah ke teknik lama
kita. Dengan memakai gelas kaca,
keramik, atau plastik food grade yang
dapat dicuci dandigunakan ulang.
10. Berbelanjalah
di lingkungan sekitar. Akan paling menghemat ongkos transportasi dan BBM.
11. Tanam
pohon masing-masing ada
kesempatan. Baik di lingkungan ataupun berpartisipasi dalam program penanaman
pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung peluang dan kemampuan.
2.6.Bencana Besar Akibat
Pemanasan Global(Global warming)
Apa saja bencana mematikan yang dimunculkan oleh global warming ?
Beberapa diperkirakan akan terjadi
puluhan tahun ke depan, tapi beberapa lagi telah terjadi sejak sejumlah tahun yang lalu. Silahkan
simak bencana besar yang bakal terjadi dampak global warming di bawah ini.
Hal ini bukan untuk mengancam , namun mudah-mudahan buat kita seluruh tergerak untuk
mengawal kelestarian alam yang hijau.
1. Gletser Menciut
Gletser ialah daratan yang
tercipta dari es. Gletser akan ikut
meleleh dan menyusut seiring
dengan meningkatnya suhu bumi.
Suhu bumi meningkatsebab tingginya
emisi gas lokasi tinggal kaca di
atmosfer. Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 – 0,3 derajat
celcius. Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus meluangkan irigasi dan suplai air
minum guna 500 juta
penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di kutub semakin cepat mencair sampai membuat permukaan air laut di
bumi naik.
2. Pulau Tenggelam
Indonesia , Amerika Serikat, dan
Bangladesh ialah beberapa negara
yang sangat terancam tenggelam.
Bahkan sejumlah pulau di
Indonesia telah hilang
tenggelam. Ini diakibatkan mencairnya
permukaan gletser di kutub yang
menciptakan volume air laut
bertambah drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air
laut. Sekarang saja pasang air laut Pantai Kuta sudah membanjiri sejumlah
lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa pun bernasib sama , sampai
ketika ini permukaan Teluk Jakarta telah naik 0,8 cm. Dan
bila suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi laksana Kosambi , Penjaringan ,
Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya bakal terendam.
3. Badai
Badai memang dapat terjadi sebab kehendak alam. Tapi suhu air yang menghangat dampak global warming menyokong terjadinya badai yang jauh
lebih powerful dan besar.
Beberapa tahun belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan Karibia
telah merasakan begitu tidak sedikit badai dikomparasikan abad sebelumnya.
Bahkan badai-badai itu bukanhanya badai biasa, tetapi masuk kelompok badai mematikan ,
laksana badai katrina,badai ike, badai nargis, badai rita,dll.
4. Gelombang Panas
Tahun 2003 lalu, Eropa diserang
gelombang panas alias heat wave , yang menewaskan tidak sedikit orang. Mengejutkan ! Tapi bencana ini sudahdiduga ratusan tahun yang kemudian , tepatnya tahun 1900 oleh semua ilmuwan di masa tersebut . Gelombang panas memang
pernah terjad sejumlah kali di
bumi , tetapi belakangan ini kian sering terjadi. Dan diduga 40 tahun lagi frekwensinya bakal meningkat 100 kali lipat.
5. Kekeringan
Afrika, India, dan daerah-daerah
kering lainnya akan menderita
kekeringan lebih parah ! Air akan kian sulit diperoleh dan tanah tak dapat ditanami apa-apa lagi, sampai suplai makanan berkurang
drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika bakal menurun 50 % di tahun 2020 ,
dan tingkat kekeringan di dunia
bertambah 66 % . Tak terbayangbila
kekeringan ini hingga terjadi
di bumi ini.
6. Perang dan Konflik
Negara yang kelemahan air dan bahan pangan bisa jadi besar akanmerasakan panik dan berubah jadi
agresif. Lalu bukan tak barangkali mereka berjuang saling merebut lahan yang
belum rusak.
7. Penyakit Merajalela
Malaria, demam berdarah , ebola ,
dan tidak sedikit penyakit yang
dulu cuma dipandang sebagai
penyakit negara tropis , dapat menyebar
ke sekian banyak negara Eropa yang dikenal dingin.
Penyebabnya lagipula kalau bukan
banjir atau kekeringan yang mengundang tidak
sedikit hewan pembawa penyakit bersarang disana!!!
8. Perekonomian Kacau
Ladang tani , perkebunan yang seringkali menghasilkan bakal musnah ole banjir atau
kekeringan. Penduduk akan dibikin makin
menderita sebab stok bahan
pangan dan keperluan pokok
lainnya bakal jauh berkurang dan
harganya tentu akan melambung
naik. Pemerintah pun membutuhkan ongkos yang tidak sedikit untuk
membina kembali distrik yang terpapar bencana dan mengatasi penyakit yang mewabah.
9. Ekosistem Hancur
Perubahan iklim yang terjadi dampak global warming bakal menghancurkan ekosistem yang
ada. Setelah beberapa mahkluk
hidup di bumi musnah dampak bencana
kekeringan, banjir , badai, atau
dibenamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa akan mengalami kendala untuk
bertahan hidup. Penyebabnya ialah berkurangnya
sumber air , udara bersih, bahan bakar , sumber energi , bahan makanan,
obat-obatan yang diperlukan untuk
survive.
10. Mahkluk Hidup Punah
Sebanyak 30 % mahkluk hidup yang terdapat sekarang akan musnah tahun 2050 bila temperatur bumi terus naik.
Spesies yang punah ini banyak sekali yang
habitatnya di lokasi dingin .
Hewan-hewan laut diperkirakantidak
sedikit yang tak dapat bertahan sesudah suhu air laut jadi
menghangat. Kalau tanaman dan fauna makin berkurang, jelas insan akhirnya terancam sebab kekurangan bahan makanan.
Bab III
Penutup
3.1 KESIMPULAN
Pemanasan global sudah menjadi persoalan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini
bukan lain disebabkan oleh
perbuatan insan sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia
tersebut juga. Untuk
menanggulangi pemanasan global
dibutuhkan usaha yang paling keras
karena nyaris mustahil untuk ditamatkan saat ini. Pemanasan global
memang susah diatasi, tetapi kita dapat mengurangi efeknya.Penangguangan urusan iniialah kesadaran anda terhadap kehidupan bumi di masa
depan. Apabila kitasudah menanamkan kerinduan terhadap bumi ini maka
pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
Berdasarkan ulasan diatas dapat diputuskan bahwa pemanasan global ialah peningkatan suhu rata-rata
dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan global diakibatkan oleh efek lokasi tinggal kaca dan efek umpan
balik sebab efek lokasi tinggal kaca ini sangatdiperlukan oleh segala makhluk hidup
yang terdapat di bumi, sebab tanpanya, planet ini bakal menjadi paling dingin. Akan namun
sebaliknya, bilamana gas-gas
tersebut sudah berlebihan di
atmosfer, akanmenyebabkan pemanasan
global. Dan menurut keterangan dari Laporan
Perserikatan Bangsa Bangsa mengenai peternakan
dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, “industri
peternakanialah penghasil emisi
gas lokasi tinggal kaca yang
terbesar (18%), jumlah ini lebih tidak
sedikit dari campuran emisi
gas lokasi tinggal kaca semua transportasi di semua dunia (13%). ” Hampir seperlima
(20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini mendahului jumlah emisi campuran yang berasal dari seluruh kendaraan di dunia.
3.2 SARAN
Kehidupan ini bermula dari kehidupan di bumi jauh
sebelum makhluk hidup ada. Maka dari
tersebut untuk mengawal dan
melestarikan bumi ini mestisejumlah dekadelah anda memikirkannya. Sampai pada satu
sisi dimana bumi ini sudah tua
dan memohon supaya kita mengawal serta melstarikannya.
Marilah anda bergotong royong guna menyelematkan bumi yang telahmenyerahkan kita kehidupan yang
sempurna ini. Stop global warming. Kami menerima saran dari pembaca guna kami perbaiki dan kami
sempurnakan.
DAFTAR PUSTAKA
Tukidi.2004.Meteorologi dan
Klimatologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Team SOS.2011.Pemanasan Global.
Surabaya:Gramedia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
0 Response to "Makalah Gambaran Global Warming Serta Akibatnya"
Post a Comment