Makalah Gambaran Global Warming Serta Akibatnya

Makalah Gambaran Global Warming Serta Akibatnya

BAB 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang Makalah

Dalam sejumlah tahun terakhir, isu pemanasan global semakin seringdirundingkan baik dalam skala kecil hingga tingkat internasional. Makalah ini bakal membahas cerminan umum pemanasan global, kegiatan manusia dan peranannya dalam pemanasan global beserta dampak dari pemanasan global tersebut sendiri. Kami pun menyertakan sejumlah usaha yang dilaksanakan manusia guna mengendalikan pemanasan global.

Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan menambah suhu permukaan bumi oleh gas lokasi tinggal kaca dampak aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun masa-masa 50 tahun terakhir suhu global ingin meningkat lebih cepat dikomparasikan data yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi sesudah tahun 1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya pasti saja insan dengan sekian banyak  aktivitasnya.

Makalah Gambaran Global Warming Serta Akibatnya

Pemanasan global telah mengakibatkan perubahan iklim yang signifikan, sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telahmengakibatkan perubahan iklim yang ekstrim. Di sejumlah daerah tidak jarang terjadi hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang dan longsor,timbulnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang menakut-nakuti jiwa manusia. Makalah ini akan membicarakan Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan Global

Seperti yang sudah kita ketahui segala sumber energi yang ada di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi itu dalam format radiasi gelombang pendek, tergolong cahaya tampak. Ketika energi ini tentang permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, bakal menyerap beberapa panas dan memantulkanpulang sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang keantariksa luar. Namun, beberapa panas tetap terperangkap di atmosfer bumi dampak menumpuknya jumlah gas lokasi tinggal kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan pulang radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas itu akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal itu terjadi berulang-ulang dan menyebabkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya persoalan dan guna menghindari salah definisi dan perbedaan persepsi serta untuk menunjukkan makalah ini,maka kami akanmemberi batas pemasalahan pada:
A. Makalah ini diciptakan untuk siswa ruang kelas XII MAN/SMA Tahun ajaran semester ganjil.

B. Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan Global

Perumusan Masalah

Berdasarkan makalah yang kami diskusikan dan pembatasan masalah,maka bisa dirumuskan masalah inilah ini :
Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global,Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan Global

C. Tujuan dan Manfaat Makalah

Tujuan :
Untuk memahami Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan Global

Manfaat :

1. Untuk mendapat  data,fakta,dan informasi mengenai Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang disebabkan oleh adanya Pemanasan Global

2. Bagi memperkaya dan meningkatkan ilmu pengetahuan, terutama yangbersangkutan dengan Pemanasan Global (Global Warming)

Bab II
Pembahasan

2.1.Pengertian Pemanasan Global (Global warming)

Pemanasan global atau Global Warming ialah adanya proses penambahan suhurata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi sudah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) sekitar seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCCmengindikasikan suhu permukaan global bakal meningkat 1.1 sampai 6.4 °C (2.0 sampai 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angkaestimasi itu diakibatkan oleh pemakaian skenario-skenario bertolak belakang mengenai emisi gas-gas lokasi tinggal kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun beberapa besar riset terfokus pada periode sampai 2100, pemanasan dan eskalasi muka air lautdiperkirakan bakal terus berlanjut sekitar lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas lokasi tinggal kaca sudah stabil. Ini menggambarkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

2.2.Penyebab Pemanasan Global (Global warming)

1. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang ada di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi itu berbentuk radiasi gelombang pendek. Ketika energi inimendarat permukaan Bumi, ia pulang menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, bakal menyerap beberapa panas dan memantulkanpulang sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke antariksa luar. Namun beberapa panas tetap terperangkap di atmosfer bumi dampak menumpuknya jumlah gas lokasi tinggal kaca antara beda uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan pulang radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas itu akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga menyebabkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Efek lokasi tinggal kaca ini sangat diperlukan oleh segala makhluk hidup yang terdapat di bumi, sebab tanpanya, planet ini bakal menjadipaling dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumisebetulnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, andai tidak terdapat efek lokasi tinggal kaca suhu bumi melulu -18 °Csampai-sampai es bakal menutupi semua permukaan Bumi. Akan namun sebaliknya, bilamana gas-gas tersebut sudah berlebihan di atmosfer, akanmenyebabkan pemanasan global.

2. Efek Umpan Balik

Penyebab pemanasan global juga diprovokasi oleh sekian banyak  proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh ialah pada penguapan air. Pada permasalahan pemanasan dampak bertambahnya gas-gas lokasi tinggal kaca laksana CO2, pemanasan pada tadinya akan mengakibatkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri adalahgaslokasi tinggal kaca, pemanasan bakal terus berlanjut dan meningkatkan jumlah uap air di angkasa sampai tercapainya sebuah kesetimbangan fokus uap air. Efek lokasi tinggal kaca yang dihasilkannya lebih banyak biladikomparasikan oleh dampak gas CO2 sendiri. Umpan balik ini hanyadominan  secara perlahan-lahan sebab CO2 mempunyai usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik sebab pengaruh awan sedang menjadi objek riset saat ini. Bila disaksikan dari bawah, awan bakal memantulkan pulang radiasi infra merah ke permukaan, sampai-sampai akan menambah efek pemanasan. Sebaliknya bila disaksikan dari atas, awan itu akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga menambah efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada sejumlah detail-detail tertentu laksana tipe danelevasi awan tersebut.

Umpan balik urgen lainnya ialah hilangnya keterampilan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat, es yang berada di sekitar kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya bakal terbuka. Baik daratan maupun air memiliki keterampilan memantulkan cahaya lebih tidak banyak bila dikomparasikan dengan es, dan akibatnya bakal menyerap lebih tidak sedikit radiasi Matahari. Hal ini akan meningkatkan pemanasan dan memunculkan lebih tidak sedikit lagi es yang mencair, menjadi sebuah siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif dampak terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) ialah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Di samping itu, es yang meleleh pun akan melepas CH4 yangpun menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan guna menyerap karbon pun akan berkurang bila ia menghangat, urusan ini disebabkan oleh menurunnya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga memberi batas pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang adalahpenyerap karbon yang rendah.

3. Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang mengaku bahwa variasi dari Matahari, dengan bisa jadi diperkuat oleh umpan balik dari awan, bisa memberi kontribusi dalam pemanasan ketika ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasandampak efek lokasi tinggal kaca ialah meningkatnya kegiatan Mataharibakal memanaskan stratosfer kebalikannya efek lokasi tinggal kaca akanmenenangkan stratosfer.

Ada sejumlah hasil riset yang mengaku bahwa kontribusi Mataharibarangkali telah dilalaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuwan dari Duke University memperkirakan bahwa Matahari barangkali telah berkontribusi terhadap 45-50% penambahan suhu rata-rata global sekitar periode 1900-2000, dan selama 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya menyampaikan bahwa model iklim yang dijadikan pedomanketika ini menciptakan perkiraan berlebihan terhadap efek gas-gaslokasi tinggal kaca dikomparasikan dengan pengaruh Matahari; merekapun mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat pun telah di anggap remeh. Walaupun demikian, mereka memutuskan bahwa dengan menambah sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, mayoritas pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini diakibatkan oleh gas-gas lokasi tinggal kaca.

Pada tahun 2006, suatu tim ilmuwan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swissmengaku bahwa mereka tidak mengejar adanya penambahan tingkat “keterangan” dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Mataharimelulu memberi penambahan kecil selama 0,07% dalam tingkat “keterangannya” sekitar 30 tahun terakhir. Efek ini terlampau kecilguna berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah riset oleh Lockwood dan Fröhlich mengejar bahwa tidak terdapat hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari semenjak tahun 1985, baik melewati variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Mengukur pemanasan global

Data terkini dari Badan Urusan Kelautan dan Atmosfir Amerika Serikat (NOAA), menuliskan bahwa April 2010 dirasakan sebagai yang terpanas dibanding bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Ya, menurutketerangan dari NOAA sebagaimana dikutip Associated Press dan dilansir Viva, sepanjang abad ke-20 sampai tahun lalu, suhu rata-rata permukaan Bumi di bulan April ialah 13,7 derajat Celcius. Namun, pada April 2010, suhu menjangkau 14,5 derajat celcius. Ini terbukti usai NOAAmenganalisis suhu rata-rata permukaan Bumi menurut kombinasi suhu permukaan darat dan laut. Pusat Data Iklim Nasional NOAA, Senin 17 Mei 2010, pun menuliskan suhu rata-rata Bumi menjangkau rekor sangat tinggi sekitar periode Januari-April 2010.

Selama periode tersebut, suhu rata-rata ialah 13,3 derajat Celcius. Mongolia, Rusia unsur timur, mayoritas wilayah China, Amerika Serikatunsur barat, dan beberapa Amerika Selatan pada bulan kemudian lebih dingin dibanding biasanya, tetapi mayoritas wilayah beda di duniamenjangkau rekor suhu lebih tinggi dibanding rata-rata. Wilayah yang mempunyai suhu di atas rata-rata antara beda Kanada, Alaska, Amerika Serikat unsur timur, Australia, Asia Selatan, Afrika unsur utara, dan Rusia unsur utara.Berdasarkan keterangan dari pakar iklim, pemanasan El Nino di Samudera Pasifik melemah pada April sebab anomali suhu permukaan air laut berkurang. Dan, laporan yang diluncurkan Senin kemarin pun menuliskan bahwa volume es di Kutub Utara sekitar April kemudian kembali menyusut. Ini adalahpenurunan beruntun dalam 11 bulan terakhir. Saat ini luas dataran es di Kutub Utara bermukim sekitar 14,7 juta kilometer persegi. Sedangkan distrik es di Kutub Selatan pada Aprilkemudian 0,3 persen di bawah rata-rata menurut keterangan dari pengukuran sekitar periode 1979-2000. Laporan ini diluncurkan sebab para ilmuwan sedang berjuang mengusung pulang isu pemanasan global.

Pada mula 1896, semua ilmuan berpikir bahwa menghanguskan bahan bakar fosil akan mengolah komposisi atmosfer dan dapat menambah temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 saat para peneliti yang bekerja pada program riset global yakni International Geophysical Year, memungut sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai.

Hasil pengukurannya mengindikasikan terjadi peningkatan fokus karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikoleksi menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan fokus dari gas-gas lokasi tinggal kaca di atmosfer.

Para ilmuan pun telah lama mengasumsikan bahwa iklim global semakin menghangat, namun mereka tidak dapat memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari masa-masa ke masa-masa dan dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Perlu bertahun-tahun pemantauan iklim untukmendapat  data-data yang mengindikasikan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak menunjukkan kecenderungan penghangatan ini, akan namun data statistik ini melulu sedikit dan tidak bisa dipercaya.

Pada mula 1896, semua ilmuan berpikir bahwa menghanguskan bahan bakar fosil akan mengolah komposisi atmosfer dan dapat menambah temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 saat para peneliti yang bekerja pada program riset global yakni International Geophysical Year, memungut sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai.

Hasil pengukurannya mengindikasikan terjadi peningkatan fokus karbon dioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikoleksi menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan fokus dari gas-gas lokasi tinggal kaca di atmosfer.

Para ilmuan pun telah lama mengasumsikan bahwa iklim global semakin menghangat, namun mereka tidak dapat memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari masa-masa ke masa-masa dan dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Perlu bertahun-tahun pemantauan iklim untukmendapat  data-data yang mengindikasikan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak menunjukkan kecenderungan penghangatan ini, akan namun data statistik ini melulu sedikit dan tidak bisa dipercaya.

2.4.Dampak Pemanasan Global (Global warming)

Para ilmuan memakai model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer guna mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, semua ilmuan sudah membuat sejumlah prakiraan mengenaiakibat pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan fauna liar dan kesehatan manusia. Dampak-dampaknya diantaranya :

1. Iklim Mulai Tidak Stabil

Para ilmuan memperkirakan bahwa sekitar pemanasan global, wilayah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) bakal memanas lebih dari daerah-daerah beda di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es bakal mencair dan daratan bakal mengecil. Akan lebih tidak banyak es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnyamerasakan salju ringan, barangkali tidak bakal mengalaminya lagi. Pada pegunungan di wilayah subtropis, unsur yang ditutupi salju bakal semakin tidak banyak serta bakal lebih cepat mencair. Musim tanam bakal lebih panjang di sejumlah area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan ingin untuk meningkat.

Daerah hangat bakal menjadi lebih lembab sebab lebih tidak sedikit air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut justeru akan menambah atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini diakibatkan karena uap air adalahgas lokasi tinggal kaca, sampai-sampai keberadaannya akan menambah efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih tidak sedikit juga akanmenyusun awan yang lebih banyak, sampai-sampai akan memantulkan cahaya matahari pulang ke antariksa luar, dimana urusan ini bakal menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan menambah curah hujan, secara rata-rata, selama 1 persen untuk masing-masing derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di semua dunia sudah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai bakal menjadi lebih sering. Di samping itu, air bakal lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya sejumlah daerah bakal menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin bakal bertiup lebih kencang dan barangkali dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang mendapat  kekuatannya dari penguapan air, bakal menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, sejumlah periode yang paling dingin barangkali akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

2. Peningkatan permukaan laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan pun akan menghangat,sampai-sampai volumenya bakal membesar dan mendongkrak tinggi permukaan laut. Pemanasan pun akan mencairkan tidak sedikit es di kutub,khususnya sekitar Greenland, yang lebih menggandakan volume air di laut. Tinggi muka laut di semua dunia sudah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) sekitar abad ke-20, dan semua ilmuan IPCC menebak peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut bakal sangat memprovokasi kehidupan diwilayah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan membenamkan 6 persenwilayah Belanda, 17,5 persen wilayah Bangladesh, dan tidak sedikit pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir bakal meningkat. Ketika tinggi lautan menjangkau muara sungai, banjir dampak air pasangbakal meningkat di daratan. Negara-negara kaya bakal menghabiskan duit yang sangat besar guna melindungi wilayah pantainya, sementara negara-negara kurang mampu mungkin melulu dapat melakukan pengungsian dariwilayah pantai.Bahkan sedikit eskalasi tinggi muka laut bakal sangatmemprovokasi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akanmembenamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru pun akan terbentuk, namun tidak di lokasi perkotaan dan wilayah yang telah dibangun. Kenaikan muka laut ini bakal menutupi mayoritas dariFlorida Everglades.

Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan wilayah perkotaansampai-sampai pengukuran temperatur akan diprovokasi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan pun panas yang ditabung oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data didapatkan dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini menyerahkan pengukuran yang lebih akurat,khususnya pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini mengindikasikan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika disaksikan pada akhir abad ke-20, terdaftar bahwa sepuluh tahun terhangat sekitar seratus tahun terakhir terjadi sesudah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadisesudah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang sangat panas.

Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memutuskan bahwa temperatur udara global sudah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) semenjak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan itu terutama diakibatkan oleh kegiatan manusia yang meningkatkan gas-gas lokasi tinggal kaca ke atmosfer. IPCCmenebak peningkatan temperatur rata-rata global bakal meningkat 1.1sampai 6.4 °C (2.0 sampai 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.

IPCC panel pun memperingatkan, bahwa meskipun fokus gas di atmosfer tidak meningkat lagi semenjak tahun 2100, iklim tetap terus menghangatsekitar periode tertentu dampak emisi yang telah dicungkil sebelumnya. karbon dioksida bakal tetap sedang di atmosfer sekitar seratus tahun atau lebih sebelum alam dapat menyerapnya kembali.

Jika emisi gas lokasi tinggal kaca terus meningkat, para berpengalaman memprediksi, fokus karbondioksioda di atmosfer bisa meningkat sampai tiga kali lipat pada mula abad ke-22 bila dikomparasikan masa sebelum era industri. Akibatnya, bakal terjadi evolusi iklim secara dramatis. Walaupun sebetulnya peristiwa evolusi iklim ini sudah terjadi sejumlah kali sepanjang sejarah Bumi, insan akan menghadapi masalah ini dengan risiko populasi yang paling besar.

3. Suhu global ingin meningkat

Orang mungkin berpikir bahwa Bumi yang hangat bakal menghasilkan lebihtidak sedikit makanan dari sebelumnya, namun hal ini sebetulnya tidak sama di sejumlah tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh,barangkali akan mendapat deviden dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di beda pihak, lahan pertanian tropis semi kering di sejumlah bagian Afrika barangkali tidak bisa tumbuh. Daerah pertanian gurun yang memakai air irigasi dari gunung-gunung yang jauhbisa menderita andai snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yangbermanfaat sebagai reservoir alami, bakal mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat merasakan serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

4. Gangguan ekologis

Hewan dan tanaman menjadi makhluk hidup yang sulit mengelak dari efek pemanasan ini sebab sebagian besar lahan sudah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan ingin untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengolah arah pertumbuhannya, mencari wilayah baru sebab habitat lamanya menjadi terlampau hangat. Akan tetapi, pembangunan insan akan merintangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke unsur utara atau unsur selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian barangkali akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak dapat secara cepat beralih menuju kutub mungkin pun akan musnah.

5. Dampak sosial dan politik

Perubahan cuaca dan lautan dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit yang bersangkutan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas pun dapat mengakibatkan gagal panen sampai-sampai akanhadir kelaparan danmalnutrisi. Perubahan cuaca yang fanatik danpenambahan permukaan air laut dampak mencairnya es di kutub unsur utara dapat mengakibatkan penyakit-penyakit yang bersangkutan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian dampak trauma. Timbulnya bencana alam seringkali disertai dengan perpindahan warga ke tempat-tempat evakuasi dimana sering hadir penyakit, seperti: diare, malnutrisi,defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem bisa memberi akibat pada penyebaran penyakitmelewati air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melewati vektor (vector-borne diseases). Seperti bertambahnya kejadian Demam Berdarah sebab munculnya ruang (ekosistem) baru guna nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya evolusi iklim ini maka ada sejumlah spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Di samping itu dapat diprediksi kan bahwa adasejumlah spesies yang secara alamiah bakal terseleksi ataupun punahdisebabkan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. urusan ini pun akandominan  perubahan iklim (Climate change)yang bisa dominan  kepada peningkatan permasalahan penyakit tertentu laksana ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)

Gradasi Lingkungan yang diakibatkan oleh perusakan limbah pada sungaipun berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya bakal berkontribusi terhadap penyakit-penyakitdrainase pernafasan laksana asma, alergi,coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

6. Hilangnya Lautan Es

Berdasarkan keterangan dari WWF, bahkan pemanasan global tidak cukup dari 2°C dapat merangsang hilangnya lautan es kutub unsur utara dan pencairan lapisan es di Greenland . Efek timbal balik kekuatan yang taktersangka ini ialah penyebab terlampauinya titik-titik kritis tersebut. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan permukaan laut sejumlah meter secara global yang akan menakut-nakuti puluhan juta insan di dunia.

Kapasitas penyimpanan CO2 di lautan dan daratan – penyerapan alami bumi–sudah turun selama 5% sekitar lebih dari 50 tahun belakangan ini. Padaketika yang bersamaan, emisi CO2 insan yang berasal dari bahan bakar fosil terus bertambah – empat kali lipat lebih cepat di dasawarsa ini daripada dasawarsa sebelumnya. WWF mendesak semua pemerintah itu memanfaatkan konferensi Poznan sebagai titik balik guna menghindari arahkerusakan yang sedang dituju oleh dunia ketika ini.

2.5.Cara menangkal Pemanasan Global(Global warming)

1.      Kurangi konsumsi daging. Berdasarkan penelitian, guna menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dikuras setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita dapat menyelamatkan bumi dari kelemahan pangan andai kita meminimalisir konsumsi daging. Peternakan pun penyumbang 18% jejak karbon dunia, yang mana lebih banyak dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum diperbanyak lagi dengan bahaya gas-gaslokasi tinggal kaca ekstra yang didapatkan oleh kegiatan peternakan lainnya, laksana metana yang notabene 3 kali lebih riskan dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih riskan dari CO2. Dan yang pasti tidak sedikit manfaat kesehatan dan spiritual andai mengurangi konsumsi daging.

2.      Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diubah atau dikemas bakal menurunkan energi yang terbuang dampak proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar pun lebih sehat untuk tubuh.

3.      Beli produk lokal, hasil pertanian lokal lebih murah dan pun menghemat energi, terutama andai menghitung energi dan ongkos transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, namun periksa pun asalnya. Jika diimpor dari wilayah lain, bisa jadi emisi karbon yang didapatkan akanlebih banyak daripada manfaatnya.

4.      Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi andai Anda dapat menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk menciptakan satu kaleng aluminium setara dengan energi untuk mengobarkan TV sekitar 3 jam.

5.      Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, pun menghemat sumber daya guna kemasan. Jika terlampau banyak, ajaklah rekan atau saudara Anda guna berbagi ketika membelinya.

6.      Matikan oven Anda sejumlah menit sebelum waktunya. Jika tetap tidak dipedulikan tertutup, maka panas itu tidak bakal hilang.

7.      Hindari fast food. Fast food adalahpenghasil sampah terbesar di dunia. Selain tersebut konsumsi fast food pun buruk guna kesehatan.

8.      Bawa tas yang dapat dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja, dengan begitu Anda meminimalisir jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini sejumlah pusat perbelanjaan besar di Indonesia telah mulai mengedukasi pelanggannya untuk memakai sistem laksana ini. Jadi sambutlah iktikad baik mereka untuk mengamankan lingkungan.

9.      Gunakan gelas yang dapat dicuci. Jika kita terbiasa dengan teknik modern yang tidak jarang kali menyajikan minum untuk tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke teknik lama kita. Dengan memakai gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang dapat dicuci dandigunakan ulang.

10.  Berbelanjalah di lingkungan sekitar. Akan paling menghemat ongkos transportasi dan BBM.

11.    Tanam pohon masing-masing ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung peluang dan kemampuan.

2.6.Bencana Besar Akibat Pemanasan Global(Global warming)

Apa saja bencana mematikan yang dimunculkan oleh global warming ? Beberapa diperkirakan akan terjadi puluhan tahun ke depan, tapi beberapa lagi telah terjadi sejak sejumlah tahun yang lalu. Silahkan simak bencana besar yang bakal terjadi dampak global warming di bawah ini. Hal ini bukan untuk mengancam , namun mudah-mudahan buat kita seluruh tergerak untuk mengawal kelestarian alam yang hijau.

1. Gletser Menciut

Gletser ialah daratan yang tercipta dari es. Gletser akan ikut meleleh dan menyusut seiring dengan meningkatnya suhu bumi. Suhu bumi meningkatsebab tingginya emisi gas lokasi tinggal kaca di atmosfer. Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 – 0,3 derajat celcius. Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus meluangkan irigasi dan suplai air minum guna 500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di kutub semakin cepat mencair sampai membuat permukaan air laut di bumi naik.

2. Pulau Tenggelam

Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh ialah beberapa negara yang sangat terancam tenggelam. Bahkan sejumlah pulau di Indonesia telah hilang tenggelam. Ini diakibatkan mencairnya permukaan gletser di kutub yang menciptakan volume air laut bertambah drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut. Sekarang saja pasang air laut Pantai Kuta sudah membanjiri sejumlah lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa pun bernasib sama , sampai ketika ini permukaan Teluk Jakarta telah naik 0,8 cm. Dan bila suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi laksana Kosambi , Penjaringan , Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya bakal terendam.

3. Badai

Badai memang dapat terjadi sebab kehendak alam. Tapi suhu air yang menghangat dampak global warming menyokong terjadinya badai yang jauh lebih powerful dan besar. Beberapa tahun belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan Karibia telah merasakan begitu tidak sedikit badai dikomparasikan abad sebelumnya. Bahkan badai-badai itu bukanhanya badai biasa, tetapi masuk kelompok badai mematikan , laksana badai katrina,badai ike, badai nargis, badai rita,dll.

4. Gelombang Panas

Tahun 2003 lalu, Eropa diserang gelombang panas alias heat wave , yang menewaskan tidak sedikit orang. Mengejutkan ! Tapi bencana ini sudahdiduga ratusan tahun yang kemudian , tepatnya tahun 1900 oleh semua ilmuwan di masa tersebut . Gelombang panas memang pernah terjad sejumlah kali di bumi , tetapi belakangan ini kian sering terjadi. Dan diduga 40 tahun lagi frekwensinya bakal meningkat 100 kali lipat.


5. Kekeringan

Afrika, India, dan daerah-daerah kering lainnya akan menderita kekeringan lebih parah ! Air akan kian sulit diperoleh dan tanah tak dapat ditanami apa-apa lagi, sampai suplai makanan berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika bakal menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia bertambah 66 % . Tak terbayangbila kekeringan ini hingga terjadi di bumi ini.

6. Perang dan Konflik

Negara yang kelemahan air dan bahan pangan bisa jadi besar akanmerasakan panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak barangkali mereka berjuang saling merebut lahan yang belum rusak.

7. Penyakit Merajalela

Malaria, demam berdarah , ebola , dan tidak sedikit penyakit yang dulu cuma dipandang sebagai penyakit negara tropis , dapat menyebar ke sekian banyak  negara Eropa yang dikenal dingin. Penyebabnya lagipula kalau bukan banjir atau kekeringan yang mengundang tidak sedikit hewan pembawa penyakit bersarang disana!!!

8. Perekonomian Kacau

Ladang tani , perkebunan yang seringkali menghasilkan bakal musnah ole banjir atau kekeringan. Penduduk akan dibikin makin menderita sebab stok bahan pangan dan keperluan pokok lainnya bakal jauh berkurang dan harganya tentu akan melambung naik. Pemerintah pun membutuhkan ongkos yang tidak sedikit untuk membina kembali distrik yang terpapar bencana dan mengatasi penyakit yang mewabah.

9. Ekosistem Hancur

Perubahan iklim yang terjadi dampak global warming bakal menghancurkan ekosistem yang ada. Setelah beberapa mahkluk hidup di bumi musnah dampak bencana kekeringan, banjir , badai, atau dibenamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa akan mengalami kendala untuk bertahan hidup. Penyebabnya ialah berkurangnya sumber air , udara bersih, bahan bakar , sumber energi , bahan makanan, obat-obatan yang diperlukan untuk survive.

10. Mahkluk Hidup Punah

Sebanyak 30 % mahkluk hidup yang terdapat sekarang akan musnah tahun 2050 bila temperatur bumi terus naik. Spesies yang punah ini banyak sekali yang habitatnya di lokasi dingin . Hewan-hewan laut diperkirakantidak sedikit yang tak dapat bertahan sesudah suhu air laut jadi menghangat. Kalau tanaman dan fauna makin berkurang, jelas insan akhirnya terancam sebab kekurangan bahan makanan.


Bab III
Penutup

3.1 KESIMPULAN

Pemanasan global sudah menjadi persoalan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain disebabkan oleh perbuatan insan sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia tersebut juga. Untuk menanggulangi pemanasan global dibutuhkan usaha yang paling keras karena nyaris mustahil untuk ditamatkan saat ini. Pemanasan global memang susah diatasi, tetapi kita dapat mengurangi efeknya.Penangguangan urusan iniialah kesadaran anda terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kitasudah menanamkan kerinduan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.

Berdasarkan ulasan diatas dapat diputuskan bahwa pemanasan global ialah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan global diakibatkan oleh efek lokasi tinggal kaca dan efek umpan balik sebab efek lokasi tinggal kaca ini sangatdiperlukan oleh segala makhluk hidup yang terdapat di bumi, sebab tanpanya, planet ini bakal menjadi paling dingin. Akan namun sebaliknya, bilamana gas-gas tersebut sudah berlebihan di atmosfer, akanmenyebabkan pemanasan global. Dan menurut keterangan dari Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa mengenai peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, “industri peternakanialah penghasil emisi gas lokasi tinggal kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih tidak sedikit dari campuran emisi gas lokasi tinggal kaca semua transportasi di semua dunia (13%). ” Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini mendahului jumlah emisi campuran yang berasal dari seluruh kendaraan di dunia.

3.2 SARAN

Kehidupan ini bermula dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari tersebut untuk mengawal dan melestarikan bumi ini mestisejumlah dekadelah anda memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini sudah tua dan memohon supaya kita mengawal serta melstarikannya. Marilah anda bergotong royong guna menyelematkan bumi yang telahmenyerahkan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming. Kami menerima saran dari pembaca guna kami perbaiki dan kami sempurnakan.

DAFTAR PUSTAKA

Tukidi.2004.Meteorologi dan Klimatologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Team SOS.2011.Pemanasan Global. Surabaya:Gramedia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Gambaran Global Warming Serta Akibatnya"

Post a Comment