Perkembangan dan Karater Psikologi Pendidikan Anak Sekolah Dasar
karakter siswa sd,
Perkembangan pendidikan anak sd,
psikologi pendidikan,
psikologi pendidikan anak sd
Edit
Perkembangan
dan Karater Psikologi Pendidikan Anak Sekolah Dasar
A.
Pengertian Perkembangan dan Karakter Siswa Sekolah Dasar
Istilah "perkembangan"
(development) dalam psikologi adalah sebuah
konsep yang lumayan kompleks. Di
dalamnya terkandung tidak sedikit dimensi.
Oleh karena itu, guna dapat mengetahui konsep dasar perkembangan,butuh dipahami sejumlah konsep beda yang terdapat di dalamnya, di antaranya: pertumbuhan, kematangan, dan
perubahan.
Secara sederhana, Seiferr &
Hoffnung mendefinisikan pertumbuhan sebagai
“long-term changes in a person‟s growth, feelings, patterns of thinking, social
relationships, and motor skills.” Sementara itu, Chaplinmenafsirkan perkembangan sebagai: (1) evolusi yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari bermunculan sampai mati, (2)
pertumbuhan, (3) evolusi dalam format dan dalam integrasi dari
bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, (4) kedewasaan atau
kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Perkembangan dan Karater Psikologi Pendidikan Anak Sekolah Dasar |
Dengan demikian Perkembangan
menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciriketerampilan
baru yang dilangsungkan dari
tahap kegiatan yang simpel ke etape yang lebih tinggi. Perkembangan tersebut bergerak secara berangsur-angsur namun pasti, melewati suatu etape ke etape berikutnya, yang
makin hari kian meningkat maju,
mulai dari masa pembuahan dan selesai dengan
kematian.
Karakter menurut keterangan dari Puerwadarminta ialah watak, tabiat atau sifat-sifat kejiwaan. Karakter atau
watak ialah seluruh aku yang
nyata dalam tindakannya (insani). Dengan
definisi tersebut dapatdisebutkan
bahwa ciri khas siswa ialah adalahsemua watak yang nyata
dan timbul dalam sebuah tindakan murid dalam kehidupannya masing-masing saat.
Sehingga dengan demikian, sebab watak dan perbuatan insan yang tidakbakal lepas dari kodrat, dan sifat ,
serta bentuknya yang berbeda-beda, maka tidak heran bila format dan karakter siswa pun berbeda-beda
Siswa Sekolah Dasar ialah anak yang secara formal telah berusia berkisar 7-12 tahun,
dan telah mengisi syarat umum
untuk menginjak jenjangedukasi formal pada lembaga edukasi formal setingkat Sekolah
Dasar.
Jadi yang dimaksud dengan pertumbuhan dan karakter murid Sekolah Dasar dalam makalah ini ialah watak, sifat-sifat atau tabiat
kejiwaan yang di dalamnya terjadi proses pertumbuhan, kematangan serta evolusi secarajasmani maupun mental yang terjadi secara bertahap pada anak umur 7-12 tahun.
B.
Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
Anak umur Sekolah Dasar
dinamakan sebagai masa anak-anak (midle childhood). Pada masa inilah dinamakan sebagai umur matang untuk anak-anak guna belajar.
Hal ini disebabkan anak-anak mengharapkan untuk menguasai
kecakapan-kecakapan baru yang diserahkan
oleh guru di sekolah.
Salah satu tanda permulaan
periode bersekolah ini merupakan sikap
anak terhadap keluarga bukan lagi egosentris tetapi objektif dan pengalaman terhadap dunia luar. Jadi
dapat diputuskan bahwa sudah ada sikap intelektualitas sampai-sampai masa ini dinamakan periode intelektual. Hal
ini sejalan dengan pendapat Nasution bahwa masa umur sekolah initidak
jarang disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah.
Pada masa ini secara relatif anak-anak
gampang untuk dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya.
Tahapan pertumbuhan yang terjadi pada anak, dibuka sejak masih bayi, adapun tahapan- langkah yang di maksud
ialah adalah menurut
klasifikasiinilah ini :
a. Tahap Sensorimotor
Tahap Sensimotor ditandai pada ketika usia seorang anak diantara 0-1
tahun. Pada ketika usia
tersebut, seorang anak mulai mengenal danmengetahui dirinya. Secara umum kegiatan perkembangan anak dimasa bayiyakni mulai menggunakan
faedah inderanya, laksana menggenggam,
mengisap dan melihat.
Adapun ciri-ciri perkembangannya bisa diketahui dari tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1. Pada umur 0-3
bulan, seorang bayi normal merasakan pertumbuhan
danpertumbuhan dengan ciri sbb;
a. Pada lazimnya bayi
yang baru bermunculan tangannya
mengepal
b. Menangis, mengisap dan mengerak-gerakkan tangan dan kakinya
secara refleks
c. Matanya memandang sebentar saat melihat seseorang di depannya.
Gerakan matanya mengekor benda,
mainan dan wajah seseorang yang sedang
di hadapannya
d. Kadang-kadang bayi tersenyum ke arah orang yang memandangnya
2. Pada umur 4-6
bulan, kegiatan pertumbuhan dan pertumbuhan seorang bayi dengan ciri
sbb ;
a. Suka menggerak-gerakkan tangan dan dapat memasukkan benda yangterdapat ditangan ke mulutnya.
b. Tangannya dapat menyentuh
dan meraih benda yang disodorkan ke arahnya
c. Bayi tidak jarang bersuara
atau tertawa bila disuruh bercanda
3. Pada umur 7-9
bulan, kegiatan pertumbuhan dan pertumbuhan seorang bayi dengan ciri
sbb ;
a. Mampu meraih mainan atau benda yang disodorkan, memegangnya
lalumengalihkan benda yang
dipegang dari tangan satu ke tangan lain
b. Timbul tingkah laku lekat dengan orang-orang tertentu
c. Mampu berdiri
sejumlah detik dengan teknik dipegang
kedua tangannya
4. Pada umur 10-12
bulan, kegiatan pertumbuhan dan pertumbuhan seorang bayi dengan ciri
sbb ;
a. Mampu berdiri sendiri dengan berpegangan pada meja, kursi
ataupengampu lainnya
b. Suka meniru
ucapan-ucapan dengan dieja,
laksana mamma atau pappa.
c. Mampu merangkak dan duduk dengan baik
Adapun pada masa rentan usia 15 bulan bayi sudah dapat berjalan selangkah demi
selangkah. Dan pada umur 18
bulan seorang bayi sudahdapat berjalan
dan jarang jatuh.
b. Tahap Praoperasi
Tahap Praoperasi dilangsungkan pada ketika usia anak menjangkau 2-7 tahun. Pada masa itu seorang anak telah mulai mengembangkanketerampilan bahasa dan ingatannya.
Pada umur 2-3 tahun seorang anak mengembangkan kemampuannya dengan
meniru. Peniruan pada anak terdapat tiga
macam yaitu; peniruan spontan, peniruan yang diajak dan peniruan
gabungan (gabungan dari meniru spontan dan pemikiran sendiri atau
perintah orang lain). Di samping suka
meniru, di umur 2-3 tahun anak pun menyukai mainan yang dapat membuat anak senang dan
tertawa.
Pada ketika usia 4-5 tahun, anak merasakan perkembangan yang paling pesat, laksana sudah bisa berbahasa, berkomunikasi dengan
lancar,memperhatikan dengan
baik, serta mengaku keinginan-keinginannya.
Disamping itu, anak pun mempunyai daya
ingat yang tinggi, semakin pintar dan kritis, mengetahui pesan serta memiliki keperluan untuk berkompetisi.
Pada ketika usia 6-7 tahun, anak telah semakin kritis dan
telah pintar berdebat dengan orang lain. Pada usia itu seorang anak sudah menginjak usia sekolah dan sudah dapat menangkap dua bahasa secara fasih yaitu bahasa sehari-hari di lokasi tinggal dan bahasa Indonesia di Sekolah.
c. Tahap Operasi Konkret
Pada etape Operasi Konkret, seorang anak telah mulai berasosiasi dengan lingkungan sekitarnya.
Perkembangan tersebut seringkali terjadi
padaketika usia anak menjangkau 7-11 tahun.
Dengan keterampilan interaksi terhadap lingkungan sosial tersebut, maka
seorang anak sudah dirasakan mampu guna mengembangkan pengetahuan dan
pengalamannya, sampai-sampai pada umur tersebut dirasakan sudah cukupuntuk
seorang anak guna menempuh
jenjang edukasi formal yakni Sekolah Dasar.
Ciri pokok pertumbuhan pada etape ini ialah anak telah mulai memakai aturan-aturan
yang jelas dan logis, bakal tetapi melulu dengan benda-benda yang
berifat konkret. Anak sudah dapat melakukan
proses transformasi informasi ke dalam dirinya sampai-sampai tindakannya lebih efektif, serta dapat menangani sistem klasifikasi,
pengelompokan danpenataan masalah
(ordering problem). Namun masih bermasalah dalam berfikir abstrak.
d. Tahap Operasi Formal
Pada langkah Operasi Formal, seorang anak telah menjangkau usia 11-12 tahun dan telah menginjak usia remaja. Dalam situasi tersebut transisipertumbuhan
seorang anak menjangkau kemampuannya
dalam mengembangkan hukum dan pertimbangan ilmiah.
Pada etape ini, tahap mula adolesen,
anak telah mampu beranggapan abstrak. Karakteristik urgen dalam etape ini an¬tara lain
ialah (i) anak telah mampu beranggapan “secara ilmiah”, beranggapan teoretis, beragumentasi
dan menguji hipotesis yang mengutamakan
keterampilan berpikir. (ii) Anak sudah dapat memecahkan masalahsecara logis dengan melibatkan sekian banyak masalah yang bersangkutan
C.
Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Karakteristik murid Sekolah Dasar mempunyai hubungan yang paling erat dengan perkembangannya, sebab itulah biasa disebut ciri khas perkembangan murid Sekolah Dasar.
Karakteristik pertumbuhan siswa Sekolah Dasar dapat dianalisis menuruttingkat umur perkembangannya, intelektual,
kognitif, bahasa, jasmani dan
emosi yang dipunyai pada masing-masing anak.
a . Perkembangan Secara Fisik
Perkembangan jasmani peserta didik umur SD mencakup pertumbuhan tinggi dan berat badan. Perubahan proporsi
atau komparasi antar unsur tubuh yang menyusun postur tubuh, perkembangan tulang, gigi, otot, dan
lemak.
Pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak menilai ketrampilan anak bergerak. Pertumbuhan dan pertumbuhan mempengaruhi teknik memandang dirinya sendiri dan
orang lain, dalam mengerjakan penyesuaian
antara dirinya dan orang lain.
Pertumbuhan jasmani peserta didik umur SD/MI lebih lambatdikomparasikan dengan tingkat perkembangan masa sebelumnya dan
sesudahnya (masa puber dan remaja). Jadwal masa-masa pertumbuhan
jasmani tiap anak tidak sama. Banyak hal yang memprovokasi perkembangan jasmani anak antara beda :
1. Pengaruh keluarga, yang bersumber dari hal keturunan dan hal lingkungan
2. Jenis Kelamin, yakni
Anak laki-laki ingin lebih
tinggi dan lebih berat dikomparasikan dengan
anak perempuan, kecuali pada umur 12-15
tahun
3. Gizi dan kesehatan.
4. Status sosial dan ekonomi.
5. Gangguan Emosional
b. Perkembangan Intelektual
Pengertian kognitif mencakup aspek struktur intelek yang
dipergunakan untuk memahami sesuatu,
dan dalamnya ada aspek:
persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran, dan solusi persoalan. Perkembangan kognitif adalahproses dan hasil
pribadi dengan lingkungannya.
Pada anak umur SD, mereka merasakan
tahap ketiga dan keempat dari 4 tahap, yaitu: Tahap 3, Konkret
Operasional (7-11 tahun) dan etape 4,
Formal Operasional (11 – 12 tahun).
c. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalahmedia komunikasi yang
dipakai untuk mengucapkan pesan,
pendapat, perasaan dengan memakai simbol-simbol
yang disepakati bersama,lantas kata
dirangkai menurut urutan menyusun kalimat yang bermakna danmengekor aturan atau tata bahasa yang
berlaku dalam sebuah komunitas
atau masyarakat, bahasa dapat
dipisahkan menjadi 3, yakni bahasa
lisan, bahasa tulis, dan bahasa isyarat.
Keterampilan dalam berbahasa mempunyai 4 aspek atau ruang lingkup,
yaitu:kemampuan mendengarkan, kemampuan berbicara, kemampuan membaca,kemampuan menulis.
Anak disebutkan siap atau matang berkata dan belajar bahasa
bilamana aspek motorik bicara (koordinasi otot bicara) dan aspek mental
bicara (kemampuan berpikir) anak telah mulai bermanfaat dengan baik. Padaketika anak mulai masuk sekolah adalahmasa yang sangat baik guna belajar
bahasa.
Meskipun pada lazimnya pula perkembangan kemampuan berbahasa anak sama,tetapi tetapada perbedaan individual.
Ada sejumlah faktor penyebab
perbedaan tersebut, diantaranya : hal kesehatan, hal kecerdasan, jenis kelamin,
keluarga, kemauan atau desakan komunikasi, dan kepribadian.
d. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial berarti
perolehan keterampilan berprilaku
yang cocok dengan tuntutan
sosial. Tuntutan sosial pada perilaku sosial anak tergantung dari perbedaan asa dan tuntutan kebiasaan dalam masyarakatlokasi anak tumbuh kembangkan tugas
perkembangannya.
Dalam belajar hidup bermasyarakat dibutuhkan tiga proses dalam
bersosialisasi, yaitu: belajar berperilaku yang bisa diterima sosial, memainkan peran sosial yang bisa diterima, dan Perkembangan sikap
sosial. Ketiga urusan tersebut,
menjadi unsur integral dari
proses untuk seorang anak dalam mengerjakan transformasi sosial.
Sumber Pustaka:
Mamin Suparmin, Jurnal Ilmiah
SPIRIT: “Makna Psikologis Perkembangan Peserta Didik” (Vol. 10. No. 2. Tahun
2010). h. 32
Puerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984), h. 445
B. Simanjuntak dan Pasaribu,
Psikologi Perkembangan; Dasar Psikologi Kriminil. (Bandung: Tarsito, 1983). h.
68
Noehi Nasution, Psikologi
Pendidikan. (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995). h. 44
Umi Istiqamah, Merawat dan
Mendidik Anak. (Jakarta: PT Widya Duta Grafika. Cet. I, 2005). h. 55- 58
0 Response to "Perkembangan dan Karater Psikologi Pendidikan Anak Sekolah Dasar"
Post a Comment