Makalah Kota Padang
Makalah Kota Padang
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pemko Padang dan DPRD Kota Padang
sepakat dana pertolongan pemerintah
pusat tersebut dimanfaatkan
sebaik barangkali sesuai
peruntukannya, yakni pembangunan
Pasar Inpres II, III dan IV. Makanya
paling tepat bila pedagang
memberikan sokongan sepenuhnya.
Sehingga secepatnya dapat dimulai
pembangunan pulang Pasar Inpres
II, III. Buat sementara, pedagang dapat
pindah dan memanfaatkan kios-kios
terpaksa yang telah tersedia.
Pembangunan pasar ialah salah satu upaya penambahan perekonomian masyarakat.
Jelas akan dominan positif untuk semua warga kota. "Kita hilangkan lain pendapat dan _silang sengketa' demi mempercepat proses
pembangunannya.
Kota Padang ialah kota terbesar di pesisir barat
Pulau Sumatera dan adalahibu
kota Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sejak masa kolonial Hindia-Belanda,
Kota Padang sudah menjadi
pelabuhan utama dalam perniagaan emas,
teh, kopi, dan rempah-rempah. Memasuki abad ke-20, ekspor batu bara dan semen
mulai dilaksanakan melalui
Pelabuhan Teluk Bayur. Nama kota ini dirujuk menjadi sebutan lain guna etnis Minangkabau, serta dipakai juga guna menyebut masakan khas mereka, yang pada lazimnya dikenal dengan nama Masakan
Padang.
Makalah Kota Padang |
Bab II
Pembahasan
Kesepakatan
Pedagang dan masyarakat
Pedagang Pasar Raya Padang mesti sepakat untuk membina kembali Pasar Raya Padang
pasca gempa 30 September 2009. Baik pembangunan pulang Pasar Inpres I, II, III maupun IV. Sehingga bangunan pasar
dimasa mendatang lebih refresentatif dan
teratur dengan balik kembali.
Kesepakatan semua pedagang dan semua warga kota sangat diinginkan Pemko Padang. Sehingga
upaya pembangunan pulang pasar
yang telah runtuh/rusak berat dampak gempa besar 30 September 2009
dapat dilakukan sesuai
perencanaan Pemko bareng DPRD.
Untuk bangunan Pasar Inpres I
sedang dilakukan dan bakal rampung akhir Juni 2011, dengan
memanfaatkan dana APBD Kota Padang Tahun 2011 sebesar Rp. 41 Miliar. Sedangkan guna pembangunan Pasar Inpres II, III
dan yang lainnya telah tersedia
pula dana sebesar Rp. 64,5 Miliar dari pemerintah pusat melalui perkiraan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat. Dengan begitu besarnya perhatian
pemerintah pusat ke Kota Padang mesti
anda sambut positif, tidak boleh
kita sia-siakan. Untuk menemukan dana pertolongan pembangunan pasar etape kesatu senilai Rp. 64,5 Miliar ialah perjuangan yang lumayan berat ke pusat, baik yang dilaksanakan oleh Walikota DR. H.
Fauzi Bahar, M.Si., Wawako H.
Mahyeldi Ansharullah, Sp., semua Kepala SKPD, anggota DPRD Kota
Padang, anggota DPR RI dan DPD RI asal Sumbar/Padang, tokoh-tokoh Minang di
Jakarta dan komponen lainnya. Saat ini kota Padang menjadi pusat perekonomian sebab mempunyai pendapatan per kapita
tertinggi di Sumatera Barat, serta pun menjadi
pusat pendidikan, dan kesehatan
diakibatkan jumlah perguruan tinggi dan kemudahan kesehatan yang
terdapat di kota ini
dikomparasikan kota-kota beda di
Sumatera Barat. Muara Padang pada tahun 1883-1889 (litografi menurut aquarel (cat air) oleh Josias
Cornelis Rappard)
Geografi
Kota Padang terletak di pantai
barat pulau Sumatera, dengan luas
borongan kota Padang ialah 694,96
km2 atau setara dengan 1,65% dari luas provinsi Sumatera Barat. Dari luas
tersebut, lebih dari 60%, yakni 434,63
km2, merupakan wilayah perbukitan
yang ditutupi hutan lindung, sedangkan selebihnya
merupakan wilayah efektif
perkotaan.
Kependudukan
Penduduk kota Padang mayoritas beretnis Minangkabau. Etnis beda yangpun menjadi penghuni ialah
Jawa, Tionghoa, Nias, Mentawai, Batak, Aceh dan Tamil.
Orang Nias sempat menjadi kumpulan minoritas terbesar pada abad
ke-19. VOC membawa mereka
sebagai budak sejak mula abad
ke-17. Sistem perbudakan diselesaikan pada
tahun 1854 oleh Pengadilan Negeri Padang. Pada tadinya mereka menetap di Kampung Nias, tetapi kemudian banyak
sekali tinggal di Gunung Padang. Cukup tidak sedikit juga orang Nias yang menikah dengan warga Minangkabau. Di samping itu, terdapat pula yang menikah dengan orang Eropa dan Tionghoa.
Banyaknya pernikahangabungan ini
menurunkan persentase suku Nias di Padang.
Belanda kemudian pun membawa suku Jawa sebagai pegawai
dan tentara, serta ada pun yang
menjadi pekerja di perkebunan. Selanjutnya, pada abad ke-20 orang Jawa banyak sekali datang sebagai
transmigran. Di samping itu,
suku Madura, Ambon dan Bugis pun pernah
menjadi warga kota Padang,
sebagai tentara Belanda pada masa perang Padri.
Suasana pelabuhan Emmahaven ketika menyambut Gubernur jenderal
Johan Paul van Limburg Stirum selama tahun
1916. Penduduk Tionghoa datang tidak lamasesudah pendirian pos VOC. Orang Tionghoa di Padang yang biasa dinamakan dengan Cina Padang, mayoritas sudah mencampur dan seringkali berbahasa Minang. Pada tahun 1930 sangat tidak 51% adalahperantau keturunan ketiga,
dengan 80% ialah Hokkian, 2%
Hakka, dan 15% Kwongfu.
Suku Tamil atau keturunan India bisa jadi datang bareng tentara Inggris. Daerah hunian
orang Tamil di Kampung Keling adalahpusat
niaga. Sebagian besar dari mereka yang
tinggal di kota Padang telah melupakan
budayanya. Orang-orang Eropa dan Indo yang pernah menghuni kota Padang
menghilangsekitar tahun-tahun salah satu kemerdekaan (1945) dan
nasionalisasi perusahaan Belanda (1958).
Orang Minang di kota Padang adalahperantau dari wilayah lainnya dalam provinsi
Sumatera Barat. Pada tahun 1970, jumlah pendatang sebesar 43% dari semua penduduk, dengan 64% dari
mereka berasal dari daerah-daerah lainnya dalam provinsi Sumatera Barat. Pada
tahun 1990, dari jumlah warga kota
Padang, 91% berasal dari etnis Minangkabau.
Perhubungan
Perhubungan kota Padang, Angkutan
kota di Padang, Pelabuhan Telukbayur, Padang Stasiun kereta api Tabing, Padang
Sebelumnya, rute utama yang
menghubungkan area rantau (kota
Padang) dengan darek (pedalaman Minangkabau) masa lalu, ialah jalur yang pernah ditempuh Raffles pada tahun 1818 untuk mengarah ke Pagaruyung melaluiarea Kubung XIII di kabupaten Solok
sekarang.
Saat ini terdapat tiga ruas jalan utama yang menghubungkan kota Padang
dengan kota-kota beda di
Sumatera. Jalan ke unsur utara menghubungkan
kota ini dengan Kota Bukittinggi, dan di sana berbelah ke kota Medan dan Pekanbaru. Terdapat pula cabang jalan di sekitar Lubuk Alung ke arah kota
Pariaman. Jalan ke timur mengarah ke kabupaten
Solok dan kota Solok, yang tersambung dengan Jalan Lintas Sumatera unsur tengah. Sebelumnya, di Arosuka ada persimpangan mengarah ke kabupaten Kerinci melewati kabupaten Solok Selatan.
Jalan ke unsur selatan yang
menyusuri pantai barat Sumatera menghubungkan kota Padang dengan provinsi
Bengkulu,melewati kabupaten
Pesisir Selatan.
Terminal Regional Bingkuang (TRB) sedang di Air Pacah dan berlalu dibangun tahun 1999. Terminal
ini menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak laksana yang diharapkan, dan sampaisejumlah tahun sesudahnya belum pun dapat menggantikan terminal lama.
Setelah gempa tanggal 30 September 2009, TRB dialihfungsikan sebagai kantor
pemerintahan wilayah kota Padang
untuk sedangkan waktu.
Penemuan cadangan batubara di
kota Sawahlunto mendorong Pemerintah Hindia Belanda membina rel kereta api serta rute jalan barn melewati kota Padangpanjang sekarang,
yang ditamatkan pada 1896.[103]
Jalur kereta api ini di samping menghubungkan
kota Padang dengan kota Sawahlunto, pun
mencapai kota-kota lain laksana kota
Solok, kota Pariaman, kota Padangpanjang, kota Bukittinggi dan kota Payakumbuh.
Saat ini rel kereta api yang aktif hanyalah jalur Pariaman-Padang guna kereta api wisata, dan Teluk
Bayur-Indarung guna pengangkutan
semen.
Angkutan dalam kota dilayani oleh
bis kota, mikrolet dan taksi. Selaintersebut
di pusat kota masih bisa ditemukan
bendi (sejenis kereta kuda),sementara ojek seringkali beroperasi di kompleks dan pinggiran kota.
Kota Padang memiliki sejumlah kawasan pelabuhan, tercatat semenjak tahun 1770 diberangkatkan
dari pelabuhan kota ini sejumlah 0.3
milyar pikul lada dan 0.2 milyar gulden emas per tahunnya. Pelabuhan Muara kini inibermanfaat melayani transportasi laut guna kapal ukuran sedangkhususnya
untuk destinasi ke atau
dari kabupaten Kepulauan Mentawai danarea
sekitarnya. Sedangkan pelabuhan Teluk Bayur melayani pengangkutan laut guna ukuran kapal besar balk ke
kota-kota beda di Indonesia
maupun ke luar negeri. Pelabuhan Teluk Bayur mulai beroperasi pada tahun 1892,
dan sebelumnya mempunyai nama Emmahaven.
Sekarang kedua pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelindo II.
Sampai tahun 2005, Bandar Udara
Tabing melayani perhubungan udara Padang dengan kota-kota lain, seiring bertambahnya permintaan penumpang
namunsituasi bandar udara ini
yang tidak bisa didarati oleh
pesawat berbadan besar serta posisinya yang pun terhalang Gunung Pangilun dan Bukit Sariaksampai-sampai pengembanganya menjadi
terbatas. Maka tanggal 23 ]uni 1999diputuskan
lokasi baru penganti bandar udara ini. Dengan selesainya pembangunan
Bandar Udara Internasional Minangkabau di Ketaping, kabupaten Padang Pariaman,
penerbangan sipil dipindahkan ke
bandara baru tersebut.
Perekonomian
Kota Padang sebagai kota pelabuhan semenjak abad ke-19 telah merasakan pertumbuhan
ekonomi cepat yang didorong oleh
tingginya permintaan kopi dari Amerika,sampai-sampai
pada tahun 1864 sudah berdiri di antara cabang ]avaansche Bank yaitu bank yang bertanggung jawab
terhadap mata duit di Hindia
Belanda serta telah mengekor standar
selaras dengan yang terdapat di
negara Belanda. Seiring tersebut pada
1879 pun telah hadir bank simpan pinjam, urusan ini menggambarkan tingginya tingkat peredaran duit dl kota ini.
Batang
Kuranji dengan latar Basko Grand Mall.
Kota ini menanam sektor industri,
perniagaan dan jasa menjadi
tumpuan dibandingkan dengan sektor pertanian dalam mendorong
perekonomian masyarakatnya. Hal ini terjadl sebab transformasi ekonomi kota ingin mengganti lahan pertanian menjadi area industri. Walaupun dlslsi beda industri pengolahan di kota ini sudah memberikan peluang lapangankegiatan yang lumayan berarti.
Di kota ini terdapat suatu pabrik semen yang mempunyai nama PT Semen Padang dan sudah beroperasi semenjak didirikan pada tahun 1910.
Pabrik semen ini bertempat di
Indarung dan adalahpabrik semen
yang kesatu di Indonesia, dengan
kapasitas buatan 5.240.000 ton
per tahun. Hampir 63% dari produksinya (balk dalam format kemasan Zak maupun curah) didistribusikan melewati laut dengan memanfaatkan
pelabuhan Teluk Bayur. Selepas reformasl politik dan ekonoml, masyarakat Minang lazimnya menuntut pemerintah pusat
untuk mengemban spin off
(pemisahan) PT. Semen Padang dari induknya PT. Semen Gresik yang mana semenjak tahun 1995sudah di merger (penggabungan) secara
paksa oleh pemerintah pusat, meski tuntutan
akuisisl PT. Semen Padang menjadi perusahaan yang berdikari lepas dari PT. Semen Gresik sudah dikabulkan Pengadilan Negeri Padang,tetapi penyelesaian
permasalahan tersebut masih belum jelas sampal sekarang. Apalagi
ditengaral terjadi kemerosotan kinerja perusahaansemenjak penggabungan tersebut.
Hal ini sebab pemerintah pusat masih memandang restrukturisasi
sejumlah BUMN melewati pembentukan
holding terhadap sejumlah BUMN
yang mempunyai kebersangkutanan atau keserupaan usaha adalahpenyelesaian terbaikguna membangun kelebihan daya saing BUMN tersebut supaya lebihmemastikan perolehan
laba di atas rata-rata perusahaan pesaing lainnya.
Meskipun kota Padang diguncang
gempa bumi pada 30 September 2009, inflasi tinggl tidak terjadi. Dilaporkan
bahwa tingkat inflasi kota Padang pada Oktober 2009 sebesar 1,78%, dengan laju
inflasi tahunan kota Padangterdaftar sebesar
4,36% dan laju inflasi tahun kalender sebesar 3,27%. Setelah pemulihan ekonomi
pasca gempa, inflasl tahunan kota Padang pada akhir triwulan-I 2010 masih
rendah dan berada pada kisaran 3,05%.
Plaza Andalas sebagai di antara pusat perdagangan canggih di kota Padang, yang diblokir pasca gempa, pada tanggal 1
April 2010 mulai beroperasi pulang dan
pemerintah setempat bercita-cita dapat
menjadi pemicu bangkitnya pulang perekonomian
masyarakat walaupun sejumlah pasar
tradisional masih berada dalam suasana pasar
darurat, menantikan selesainya
proses rekonstruksi dan rehabilitasi. Sementara Basko Grand Mall yang pun pusat perbelanjaan canggih di kota Padang, direncanakanbakal mulai beroperasi pulang pada mula Juni 2010.
Dalam mendorong kelancaran kegiatan perekonomian, pasar sebagai lokasi perputaran ekonomi masyarakat, membutuhkan adanya peran aktif dari
pemerintah setempat dalam penyediaan sarana dan prasarana. Konflik yang terjadi
antara semua pedagang dan
pemerintah setempat dalam urusan rekonstruksi,
rehabilitasi maupun relokasi khususnya pasca
gempa burnt, tentunya bakal memperburuk
perekonomian kota tersebut sendiri.
Pembangunan pasar ketika ini dilaksanakan secara bertahap, guna tahap kesatu tahun 2010 telah
digarap dengan dana sebesar 64,5 milyar rupiah dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dana pendamping sebesar 59 milyar rupiah dari
APBD.
Pariwisata
Panorama pelabuhan Muara pada
sehiliran Batang Arau tempo dulu
Olahraga, Sent dan Budaya
Aktifitas Perekonomian di Kota Padang
Ciri khas struktur ekonomi
perkotaan ialah aktivitas
perekonomiannyabeberapa besar didapatkan dari kumpulan sektor sekunder dan kumpulan tersier. Kelompok sektor
sekunder merangkum sektor
industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan.
Sementarakumpulan sektor tersier mencakup sektor perdagangan, hotel
dan restoran, sector angkutan dan komunikasi, sektor lembaga keuangan, sewa
bangunan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa. Dalam perekonomian Kota
Padang,kumpulan sektor tersier
masih merupakan kumpulan sektor
yang dominan, balk nilai tambah maupun kontribusinya. Bagi tahun 2008 sumbangankumpulan
sektor tersier menjangkau 70,52
persen. Nilai tambahnyamenjangkau sekitar
14.192,15 milyar rupiah.
Kemudian dibuntuti oleh kumpulan sektor
sekunder dengan sumbanganya sebesar 21,96 persen pada tahun 2008, angka ini tidak banyak menurun dibanding tahun
2007 sebesar 22,19 persen. Nilai tambah yang disusun olehkumpulan sektor
sekunder ini ialah sebesar
3.854,44 milyar rupiah di tahun 2007, naik menjadi 4.419,45 milyar rupiah pada
tahun 2008, Sedangkan sumbangan
kumpulan sektor primer yang
merangkum sektor pertanian, sector pertambangan dan ekskavasi terhadap pembentukan nilai
tambah Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kota Padang melulu sebesar 7,52 persen.
Sektor perekonomian yang menjadi
kontributor utama, ialah sektor
pengangkutan dan
komunikasi, sektor perdagangan,
hotel dan restoran, sektor industri dan pengolahan, serta sektor jasa-jasa,
perdagangan, hotel dan restoran. PDRB Kota Padang hingga tahun 2008, masih didominasi oleh empat sektor utama
sebagai kontributor terbesar yakni sector
pengangkutan dan komunikasi sebesar 24,10 % sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 20,91 %, sektor industri dan pengolahan 15,27 %, serta sektor
jasa-jasa sebesar 16,89 %. Kontribusi ke empat sektor dimaksud melebihi 75 %
dari total PDRB.
Bab III
Penutup
Kota Padang mempunyai garis pantai sepanjang 84 km
dan pulau kecilsejumlah 19 buah
(diantaranya yakni pulau Sikuai
dengan luas 4.4 Ha di kecamatan Bungus Teluk Kabung, pulau Toran seluas 25 Ha
dan pulau Pisang Gadang di kecamatan Padang Selatan). Daerah perbukitan menghampar dibagian unsur timur dan unsur selatan kota. Bukit-bukit yangfamiliar di kota Padang di antaranya ialah Bukit Lampu, Gunung Padang,
Bukit Gado-Gado, dan BukitPegambiran.
Wilayah daratan kota Padang
ketinggiannya paling bervariasi, yakni antara O m hingga 1.853 m di atas permukaan laut
dengan wilayah tertinggi ialah kecamatan Lubuk Kilangan. Suhu
udaranya lumayan tinggi,yakni antara 23 oC-32 oC pada slang
hari dan 22 oC-28 oC pada malam hari, dengan kelembabannya berkisar antara
78%-81%. Kota Padang memiliki tidak
sedikit sungai, yakni 5
sungai besar dan 16 sungai kecil, dengan sungai terpanjang yakni Batang Kandis sepanjang 20 km.
Tingkat curah hujan kota Padang
menjangkau rata-rata 405,58 mm
masing-masing bulan dengan rata-rata hari hujan 17 hari per bulan.
Tingginya curah hujan menciptakan kota
ini lumayan rawan terhadap
banjir, pada tahun 1980 2/3 area kota
ini pernah terendam banjir sebab saluran saluran kota yang bermuarakhususnya ke Batang Arau tidak dapat lagi menampunglimpahan air tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Padang
Jangan lupa, like, share dan
comentnya andai ada masalah..
semoga bermanfaat
0 Response to "Makalah Kota Padang"
Post a Comment