Makalah Usaha Mikro Kecil
Makalah Usaha Mikro Kecil
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Saat ini iklim industri konveksi semakin meningkat. Permintaan
pasar konveksi semakin besar sehingga perusahaan banyak membutuhkan tenaga
buruh jahit untuk memenuhi permintaan pasar. Berdasarkan kenyataan tersebut,
perlu didirikan suatu wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan potensi jahit
rumah tangga, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Salah satunya
dengan mendirikan kursus yang memihak
pada kesejahteraan penjahit.
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, maka untuk mengimbangi laju
perkembangan tersebut diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
profesional agar dapat menjadi subjek pembangunan. Pelatihan atau kursus
menjahit nyatanya memberikan solusi bagi masyarakat, khususnya para generasi
muda yang berpendidikan rendah dan tidak memiliki pengetahuan keterampilan
menjahit yang dapat memberi peluang untuk membuka usaha mandiri.
Keterampilan menjahit yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
keterampilan dan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan pada
gilirannya akan membantu pemerintah dalam mengembangkan sektor industri kecil
dan mengurangi angka pengangguran. Lembaga kursus yang didukung dengan
tenaga-tenaga pengajar yang berpengalaman dan profesional dalam bidang menjahit
busana yang semakin menambah tingkat keprofesionalan dalam berkarya.
1.2 Rumusan Masalah
Pengembangan potensi dan unggulan penghasilan daerah; tersedianya
dengan mudah sarana dan prasarana seperti teknologi dan bahan baku pendukung
usaha secara mandiri serta terbentuknya peluang lapangan kerja di pasar jasa
perdagangan dan industri yang secara signifikan akan meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan kontribusi pada peningkatkan PAD (Penghasilan Asli Daerah).
Juga tersedianya tenaga kerja terampil yang siap bekerja di sector
garmen, bermuara terjadinya penguatan SDM dalam upaya peningkatan kualitas
hidup masyarakat agar terciptanya iklim berusaha dan bekerja yang sehat dengan
pemanfaatan potensi lokal dan IPTEK yang berorientasi pasar.
1.3 Tujuan
a. Memberdayakan
lembaga pelatihan kursus untuk berpartisipasi dalam mengentasan pengangguran
dan kemiskinan dalam upaya mengurangi angka pengangguran.
b. Memberdayakan para
pemuda usia produktif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
mental sesuai dengan kebutuhan atau peluang pasar kerja pada Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DUDI) dan atau berusaha mandiri.
c. Membekali pengetahuan
dan keterampilan berbasiskan kecakapan hidup keterampilan usaha menjahit agar
mampu meningkatkan kualitas hidup dalam rangka memperbaiki kondisi sosial
ekonomi dikalangan pemuda.
1.4 Manfaat Usaha
1. Mencari penjahit
yang terampil
2. Mencari tempat yang strategis
3. Memiliki wawasan
tentang fesyen
4. Menjalin hubungan
dengan pengusaha toko kain
5. Mempromosikan usaha
yang dijalani
BAB II
PERENCANAAN USAHA
2.1 Rencana Pelaksanaan
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan
oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001)
mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk
mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran
merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Menurut Stanton (2001),
definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial.
2.1.2 Volume Permintaan
Setiap karyawan mampu menjahit pakaian 8 celana perhari dari jam
8.00 sampai jam 17.00. sedangkan order menjahit sangat banyak, sehingga
karyawan sering di lemburkan. Dengan masuknya atau bertambahnya 1 penjahit
lagi, tidak akan merusak permintaan pasar. Diperkirakan omset usaha penjahit
yang saya akan bangun dengan 3 mesin jahit akan full capacity atau 24 order
pakaian perhari atau 24 x 22 hari = 528 pakain perbulan.
2.1.3 Volume penjualan
Orang datang sendiri untuk menjahitkan pakaiannya, sistem
pembayarannya dibayarkan pada waktu mengambil pakaian. Konsumennya masyarakat
luas baik wanita maupun pria. Wilayah operasi khusus di Magelang dan wilayah
sekitar pada umumnya.
2.1.4 Kebijakan Harga Jual
Harga jasa di Penjahit sederhana kami sesuaikan agar dapat
memasuki pasar yang sudah ada. berikut kami lampikan rincian jasa menjahit
secara global:
Biaya bahan dari penjahit + upah jahit
Ø Membuat Baju Kemeja = Rp 135.000
Ø Membuat Celana Bahan = Rp 135.000
Ø Membuat Jas = Rp
750.000
Ø Membuat Kebaya = Rp 135.000
Ø Membuat Pakaian Anak = Rp 100.000
Biaya upah jahit
Ø Membuat Baju Kemeja = Rp 75.000
Ø Membuat Celana Bahan = Rp 75.000
Ø Membuat Jas = Rp
400.000
Ø Membuat Kebaya = Rp 75.000
Ø Membuat Pakaian Anak = Rp 50.000
2.2 Rencana Produksi
2.2.1 Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan yang menciptakan, mengolah, mengupayakan
pelayanan, menghasilkan barang dan jasa atau usaha untuk meningkatkan suatu
benda agar menjadi lebih berguna bagi kebutuhan manusia. Orang atau badan yang
mengolah, menciptakan, dan menghasilkan barang atau jasa disebut sebagai
produsen.
Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa.
Penghasil barang dan jasa dinamakan produsen. Barang dan jasa dapat disebut
juga barang. Pengertian produksi secara sempit adalah perbuatan atau kegiatan
manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu barang menjadi barang
yang lain. Secara luas, produksi dapat diartikan sebagai segala perbuatan atau
kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang ditujukan
untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
2.2.2 Mesin atau alat yang dibutuhkan
1. Jenis mesin yang
digunakan ada 2 macam yaitu :
Ø Mesin jahit jumlahnya ada
dua
Ø Mesin obras ada satu
2. Kapasitas produksi
Sehari menghasilkan rata-rata 3 potong pakaian
3. Jumlah produksi
rata-rata perbulan
Sebanyak 90 potong pakaian
4. Sumber bahan baku
Bahan baku dibeli dari toko dengan cara langsung datang ke toko
dan membeli sesuai dengan kebutuhan.
2.2.3 Pemasok
1) Produk & Segmentasi
Produk usaha ini adalah menjahit baju dan celana pria baik
anak-anak ataupun dewasa. Segmentasi usaha ini adalah warga disekita lokasi
usaha dan para pengunjung yang sering kelokasi tersbut.
2) Permintaan
Dari hasil wawan cara dengan penjahit yang ada, setiap karyawan
mampu menjahit pakaian 8 celana perhari dari jam 8.00 sampai jam 17.00.
sedangkan order menjahit sangat banyak, sehingga karyawan sering di lemburkan.
Dengan masuknya atau bertambahnya 1 penjahit lagi, tidak akan merusak
permintaan pasar. Diperkirakan omset usaha penjahit yang saya akan bangun
dengan 3 mesin jahit akan full capacity atau 24 order pakaian perhari atau 24 x
22 hari = 528 pakain perbulan.
3) Pesaing
Pesaing disana cukup banyak, tapi permintaan jasa menjahit pakain
cukup tinggi dan terus berkembang. Sehingga usaha disana akan maju bersama,
maka pesaing dianggap tidak ada.
4) Peluang
Karena pesaing dianggap tidak ada, maka peluang sama dengan
permintaan. Sehingga proyeksi omset usaha ini adalah:
Biaya menjahit Rp 25.000 perpakaian
Modal 10%, yaitu: benang, dan kain puring
2.2.4 Lokasi Usaha
a) Nama Usaha : CV JADI PERTAMA
b) Alamat : …………………..
c) Bidang usaha : Jahitan Pakaian pria dan wanita
d) Bentuk badan usaha
: Usaha Individual
e) Mulai berdiri : Tahun 2013
2.2.5 Karakteristik Produk
Ø Bahan Baku, Peralatan dan
Perlengkapan
Karena usaha ini sudah ada untuk peralatan, perlengkapan sudah
tersedia dan untuk pembelian bahan baku lebish disesuai kan dengan kebutuhan
yang diperlukan dalam menjahit pakaian.
Ø Alur/ Proses Produksi
Proses produksinya sebagai berikut :
a) Pengukuran badan
sesuai dengan keinginan konsumen
b) Pemilihan model yang
akan dibuat
c) Pemotongan bahan
sesuai model yang sudah ditentukan
d) Menjahit bahan hingga
menjadi barang jadi (Kemeja,Celana, Jas, dll)
e) Pelobangan pakaian
jadi (Kemeja,Celana, Jas, dll)
f) Pemasangan Kancing
(Bagi barang jadi yang menggunakan
g) kancing seperti
kemeja, celana, jas dll)
h) Penyetrikaan pada
pakaian jadi (agar pakaian menjadi rapi)
BAB III
PROSES PERLAKUKAN USAHA
3.1 Rencana Organisasi dan Manajemen
Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan
tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama
dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi).
Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan
harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua
belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama
berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab,
sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa
keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus
organisasi/pejabat yang berwenang.
Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan
bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
3.2 Struktur Organasi
Dalam melaksanakan program kewirausahaan pemuda melalui lembaga
pelatihan kursus yang bermuatan pendidikan kecakapan hidup keterampilan
menjahit dengan organisasi pelaksana kegiatan sebagai berikut :
a) Penanggung jawab
program : ……………..
Ketua Pelaksana :
……………..
Sekretaris : ……………..
Bendahara
: ……………..
b) Bidang-bidang :
· Administrasi /
TU : ………………
· Pendidikan
Kecakapan Hidup : ………………
· Kemitraan dan
Kemadirian : ………………
· Humas dan
Publikasi :
………………
3.3 Tenaga Kerja yang diperlukan dan Keahliannya
Tenaga
Pendidik/Narasumber/Instruktur
Penyelenggaraan program kursus para profesi (KPP) melalui pendidikan
kecakapan hidup dengan keterampilan menjahit dengan tenaga pendidik /
instruktur kegiatan.
2.3.4 Gaji/Upah dan fasilitas yang diberikan
1) Honor Instruktur /
Narasumber
a. Instruktur
· Rp 10.000 X 8 Jam X 26 hari X 6
Bulan : Rp.
12.480.000,000
b. Narasumber dan
panitia pembukaan acara
· Rp 200.000 X 2 hari X 10 orang : Rp.
4.000.000,000
2. Pemakaian Listrik
· Rp.500.000 X 6 bulan
: Rp. 3.000.000,00
3. Perawatan Mesin
· Rp. 100.000 X 11 unit X 6 bulan : Rp.
6.600.000,00
4. Biaya Pemakaian
Jarum / Sperpart Mesin
·
Rp. 20.000 X 10 unit X 6 bulan : Rp.
1.200.000,00
5. Biaya Akomodasi
Pemeliharaan tempat
· Rp. 500.000 X 6 bulan : Rp. 3. 000.000,00
6. Administrasi / ATK /
Dokumentasi dan Publikasi
· Rp. 150.000 X 6 bulan
: Rp. 900.000,00
7. Bahan Praktek /
Modul
· Rp. 250.000 X 50 peserta kursus : Rp.
12.500.000,00
8. Biaya Evaluasi /
sertifikasi
· Rp. 200.000 X 50 peserta :
Rp. 10. 000.000,00
9. Honor Suvervisor
· Rp. 1800.000 X 6 bulan :
Rp. 10. 000.000,00
10. Biaya Monitoring dan
Pelaporan
· Rp. 1. 820.000 X 6 bulan X 1orang : Rp. 10.
920.000,00
Jumlah
: Rp. 74.200.000,00
terbilang : (Tujuh
Puluh Empat Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
BAB IV
PERENCANAAN KEUANGAN
4.1 Rencana Keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan masalah
keuangan di dalam penganggaran dan pemeriksaan keuangan pengelolaan
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu badan
atau organisasi organisasi atau perusahaan.
Berikut adalah Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen
Keuangan:
a. Perencanaan
Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
b. Penganggaran
Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran p[engeluaran dan pemasukan.
c. Pengelolaan
Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada
dengan berbagai macam cara.
d. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
e. Penyimpanan
Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan
aman.
f. Pengendalian
Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem
keuangan pada paerusahaan.
g. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar
tidak terjadi penyimpangan.
4.2 Kebutuhan Modal yang di Investasi
Modal investasi yang terdiri dari:
1. Pendirian kios
Rp. 7.500.000,-
2. Gaji per bulan
untuk 2 karyawan @ Rp.
300.000,-
3. Pembelian bahan
baku
Rp. 15.000,-
Yang meliputi:
a) 2 buah mesin jahit
b) 1 buah mesin obras
c) 1 gulung kertas pola
d) 1 pak benang warna
e) Meja
f) Lampu
g) 1 pak jarum
h) 1 gunting
i) 1 buah matlin
j) Resleting
k) kancing baju
l) kursi
4. Pembelian bahan penolong Rp. 1.000.000,- yang meliputi:
1. rader
2. kapur jahit
3. skala
4. buku
5. skoci
6. almari
7. pensil
8. penggaris
9. perdedel
10. jarum pentul
11. oli mesin jahit
12. setrika
13. buku kwitansi
Untuk keperluan modal kerja meliputi:
1. Kebutuhan modal tiap
minggu sebesar
Rp. 200.000,-
2. kebutuhan modal tiap
bulan sebesar Rp.
1.000.000,-
Pada bulan operasi pertama diperkirakan sudah mendapatkan keuntungan
sebesar Rp 2.914.000 dan bulan kedua memperoleh laba sebesar Rp 4.072.000.
Akumulasi keuntungan selama 1 tahun pertama adalah Rp 80.513.000. Lebih ditail
tentanng Proyeksi laba rugi dapat
dilihat pada
Analisa Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali investasi dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini adalah 3 bulan.
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan
menjadi nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama
dengan nilai sekarang dari pengeluaran modal. IRR yang baik jika lebih besar
dari tingkat suku bunga bank.
IRR 1 tahun sebesar 33,25%. (diatas bunga bank 1,67% perbulan)
4.3 Laporan Laba Rugi
Fasilitas dan perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun
usaha ini adalah:
- Sewa kios 1
tahun
Rp 7.000.000
- Mesin Jahit 3 unit
x Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
- Mesin Obras 1
unit x Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
- Lemari kaca 2
unit x @ 1.000.000
Rp 2.000.000
- Meja 1 unit
Rp 500.000
- Lain-lain Rp 500.000
Total
Rp 14.000.000
Sumber Dana Investasi
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana
sendiri dan dana pinjaman dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
- Investasi
Tetap
Rp 7.000.000 (50%)
- Modal Kerja Rp 2.570.000 (50%)
- Total
Rp 9.570.000
Kredit Bank
- Investasi
Tetap
Rp 7.000.000 (50%)
- Modal Kerja
Rp 2.570.000 (50%)
- Total
Rp 9.570.000
Grand Total
Rp 19.140.000
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Demikian proposal ini kami susun mudah-mudahan dapat menjadi acuan
untuk mnetapkan program pendidikan luar sekolah yang bermuatan life skill. Atas
perhatian dan kerjasamanya saya haturkan terima kasih.
5.2 Saran
Untuk pemerintah agar lebih memperhatikan usaha mikro kecil dan
menengah masyarakat, agar mampu bersaing di pasar nasional maupun
internasional.
DAFTAR PUSTAKA
semoga bermanfaat
0 Response to "Makalah Usaha Mikro Kecil"
Post a Comment