Pengaruh metode cooperatife learning keliling kelompok terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPS di SMP
Pengaruh metode cooperatife learning keliling kelompok terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPS di SMP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Abad 21 adalah abad pengetahuan dimana pengetahuan bakal menjadi landasan utama segala aspek kehidupan. Abad
pengetahuan sangat dominan terhadap
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lapangan kerja. Pendidikan ialah salah satu urusan yang sangat urgen untuk membekali murid menghadapi masa depan. Untuk tersebut proses pembelajaran yang
bermakna paling menilai
terwujudnya edukasi yang
berkualitas. Siswa butuh mendapat
bimbingan, dorongan, dan kesempatan yang mencukupi untuk belajar dan
mempelajari hal-hal yang akan
dibutuhkan dalam kehidupannya. Tuntutan masyarakat yang semakin besar
terhadap edukasi serta peradaban ilmu pengetahuan dan
teknologi, menciptakan pendidikan
tidak barangkali lagi dikelola melulu dengan melewati pola tradisional. Di samping tuntutan tersebut, masyarakat menginginkan keperluan akan informasi dan komunikasi,
dimana informasi dan komunikasi sangat
dominan pada peradaban dibidang
pendidikan. Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi,evolusi masyarakat, pemahaman teknik belajar anak,
peradaban media komunikasi dan
beda sebagainya memberi arah tersendiri untuk kegiatan edukasi dan
tuntutan ini pulalah yang membuat
kearifan untuk memanfaatkan media teknologi dalam pengelolaan
pendidikan.
Sebagai unsur dari kebudayaan,
edukasi sebenarnya lebih
memfokuskan diri pada proses belajar melatih untuk menolong anak
didik menggali, menemukan, mempelajari, mengetahui, dan mengahayati nilai-nilai
yang berguna, baik untuk diri
sendiri, masyarakat, dan negara sebagai borongan
Sudarwan. (1995:3). Selain
tersebut pendidikan memiliki peranan urgen dalam mengembangkan sumber daya
manusia, agar anak didik menjadi insan yang berkualitas, profesional,
terampil, kreatif dan inovatif. Pemerintah Republik Indonesia sudah bertekad untuk menyerahkan kesempatan untuk seluruh penduduk negara Indonesia untuk merasakan pendidikan yang bermutu, sebagai tahapan utama menambah taraf
hidup penduduk negara sebagai
agen pembaharu, edukasi bertanggung
jawab dalam mengembangkan dan mewariskan nilai guna dinikmati anak didik yang selanjutnya nilai itu akan ditransfer dalam kehidupan
sehari – hari.
Berdasarkan pemantauan peneliti pada masa-masa observasi, fakta dilapangan terutama pada pembelajaran IPS di SMP
Negeri 2 .... Kabupaten ...., guru
tidak cukup optimal dalam memanfaatkan maupun memberdayakan sumber
pembelajaran sebab pembelajaran
IPS di SMP Negeri 2 .... Kabupaten ....
ingin masih berpusat pada guru (teacher centered), text book centered
dan mono media. Guru masih mendomonasi proses pembelajaran sedang murid masih nampak pasif. Guru lebih tidak sedikit menggunakan cara ceramah dalam setiap paparan materi latihan IPS, sebab menurut keterangan
dari guru itu metode
ceramah adalah metode yang sangat mudah dilakukan oleh
masing-masing guru. Hal ini menyebabkan tidak sedikit siswa di SMP Negeri 2 .... Kabupaten .... memandang proses pembelajaran IPS ini ialah sesuatu yang membosankan,
monoton, tidak cukup menyenangkan,
terlalu tidak sedikit hafalan, tidak cukup variatif dan sekian banyak keluhan lainnya. Berdasarkan pada Suplemen
Buku Induk Siswa yang berisi susunan nilai
atau prestasi murid berdasar
Kurikulum berbasis Kompetensi dapat
didapatkan data hasil prestasi nilai rata-rata ruang belajar VII SMP Negeri 2 .... Kabupaten .... semester I tahun latihan 2010-2011 sejumlah 40 murid yaitu nilai rata- rata ruang belajar sebagai berikut: Pendidkan Agama (78,5); Matematika
(70,5); IPA (72,5); IPS (65); Bahasa Indonesia (73,6), Penjas (62,5).
Dari nilai rata – rata diatas
dapat diputuskan bahwa prestasi
belajar pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 .... Kabupaten .... terendah no 5
dari mata Matematika, Agama, IPA, Bahasa Indonesia. Sebagaimana ada dalam Undang – Undang No. 2 tahun
1989 mengenai Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 35, yang mengaku bahwa
”Setiap satuan edukasi jalur edukasi sekolah, baik yang diadakan oleh pemerintah maupun
masyarakat mesti meluangkan sumber
belajar” (artikel Arif, Pemanfaatan Media Massa : 2004 dalam www.google.com),
jadi edukasi tidak barangkali terselenggara dengan baik apabila para tenaga kependidikan
maupun semua peserta didik tidak
didukung oleh sumber belajar yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan
pekerjaan belajar yang bersangkutan. Terlebih lagi dalam pembelajaran
IPS yang adalah syntetic science, sebab konsep, generalisasi dan temuan
– temuan riset ditentukan atau
diobservasi setelah kenyataan terjadi
menuntut adanya sebuah media edukasi dan sumber pembelajaran yang dapat meningkatkan interaksi dan semangat belajar siswa.
Sumber pembelajaran ialah segala sesuatu atau daya yang bisa dimanfaatkan oleh guru, baik
secara terpisah maupun dalam format gabungan guna kepentingan belajar melatih dengan tujuan menambah efektifitas dan efisiensi destinasi pembelajaran. Sedangkan
media pendidikan ialah alat,cara dan kiat yang dipakai dalam
rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid dalam proses pembelajaran.
Dalam urusan ini peneliti
mengupayakan untuk mengerjakan proses
pembelajaran terutama pelajaran
IPS memakai Motode Cooperative
learning, dimana peneliti mengerjakan motode
ini guna mengatahui pengaruh
terhadap proses belajar melatih terhadap penambahan prestasi belajar siswa.
Metode cooperative learning ialah bekerja bersama-sama dalam menjangkau tujuan bareng (Hamid Hasan, 1996:4). Dalam pekerjaan cooperative pun mencari hasil yang menguntungkan untuk seluruh anggota dalam
pengajaran yang memungkinkan murid bekerja
sama. Keliling kumpulan adalah teknik
Teknik unsur belajar melatih Keliling Kelompok dapat digunakan dalam seluruh mata latihan dan untuk seluruh
tingkatan umur anak
didik.
Dalam pekerjaan Keliling Kelompok, setiap anggota kumpulan mendapatkan peluang untuk menyerahkan kontribusi mereka dan memperhatikan pandangan dan pemikiran anggota yang lain.
Dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial cooperative learning adalah sebuah keperluan dan kemampuan yang akan
diperlukan oleh siswatersebut sendiri
untuk menjangkau targen hasil
yang memuaskan danmenyerahkan konsep
pemahaman guru dalam melatih pembelajaran
IPS tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis memungut judul riset “Pengaruhcara cooperatife learning keliling kumpulan terhadap prestasi belajar
pada mata latihan IPS di SMP
Negeri 2 .... Kabupaten ....”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, maka masalah bisa di
identifikasikan sebagai berikut:
1. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengemban pembelajaran, sebenarnya ada sejumlah kompetensi dasar di mana cara tersebut tidak cukup
tepat guna diterapkan.
2. Siswa tidak cukup aktif
mengekor proses belajar dan
melulu mengorganisir sendiri apa yang diperolehnya tanpa
mengkomunikasikan dengan murid lain.
3. Prestasi belajar rata-rata ruang belajar yang rendah.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah, maka dapat diajukan perumusan
masalah sebagai berikut: Bagaimanakah Pengaruh cara cooperatife learning keliling kumpulan terhadap prestasi belajar pada mata latihan IPS di SMP Negeri 2 ....
Kabupaten ....?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dijangkau dalam riset ini ialah sebagai berikut: "Untuk memahami Pengaruh cara cooperatife
learning keliling kumpulan terhadap
prestasi belajar pada mata latihan IPS
di SMP Negeri 2 .... Kabupaten .....
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan persoalan diatas, maka diinginkan penelitian ini mempunyai guna sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diinginkan mampu menyerahkan kontribusi keilmuan yang berfungsi dalam dunia pendidikan tentang penerapan cara cooperatife learning keliling kumpulan terhadap penambahan prestasi belajar siswa.
b. Penelitian ini diinginkan dapat menjadi bahan
pembanding, pertimbangan, dan pengembangan untuk penelitian di masa yang bakal datang di bidang dan
persoalan sejenis atau bersangkutan.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Siswa
1) Siswa memperoleh fasilitas dalam mempelajari materi latihan IPS Ekonomi yang sifatnya
teoritis.
2) Siswa diinginkan mempunyai
motivasi yang tinggi dalam mempelajari IPS Ekonomi sampai-sampai pada kesudahannya dapat menambah prestasi belajar murid yang bersangkutan.
b. Untuk Guru
1) Sebagai masukan untuk guru di bidang studi IPS
Ekonomi dalam menilai metode melatih yang tepat cocok dengan keterampilan tiap kelas, pada mata latihan yang bersangkutan, dalam rangka penambahan prestasi belajar siswanya.
2) Sumbangan dalam rangka
perbaikan pembelajaran dan penambahan mutu
proses pembelajaran, terutama mata latihan IPS Ekonomi.
c. Untuk Peneliti
1) Untuk merealisasikan ilmu yang telah didapatkan selama belajar di bangku perkuliahan.
2) Sebagai bekal untuk peneliti besok ketika menjadi guru supaya menyimak metode melatih yang
tepat terutama metode cooperatife
learning.
1.6 Definisi Operasional
Definisi Operasional ini ialah Pengaruh cara cooperatife learning keliling kumpulan terhadap prestasi belajar pada mata latihan IPS di SMP Negeri 2 ....
Kabupaten ..... Adapun pengertian operasional
dalam riset ini ialah sebagai berikut
1. Pengaruh ialah daya yang timbul dari sesuatu
yang ikut membetuk watak dan tingkah laku.
2. Prestasi Belajar ialah suatu hasil yang dijangkau dari pengembangan mata latihan yang seringkali ditandai pendapatan
nilai yang baik dan memuaskan.
3. Keliling kelompok ialah bagian belajar melatih Keliling Kelompok bisa digunakan dalam seluruh mata latihan dan untuk seluruh tingkatan umur anak didik.
4. Model cooperative ialah suatu strategi belajar melatih yang menekankan pada sikap
atau perilaku bareng dalam
bekerja atau membantu salah satu sesama
dalam struktur kerjasama yang tertata dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
LINK UNDUH:
semoga bermanfaat....
0 Response to "Pengaruh metode cooperatife learning keliling kelompok terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPS di SMP "
Post a Comment