Analisis Produktivitas dan Ketenagakerjaan pada Sektor Pertanian

Analisis Produktivitas dan Ketenagakerjaan pada Sektor Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.
Peran sektor pertanian di samping sebagai sumber penghasil devisa yang besar, pun adalah sumber kehidupan untuk sebagian besar warga Indonesia, dan bila disaksikan dari jumlah orang yang bekerja, maka sektor pertanian paling tidak sedikit menyerap tenaga kerja yang pada umumnya ialah tenaga kerja tidak terdidik, tidak mempunyai ketrampilan dan penghasilan yang tidak merata. Karena urusan itu dapat menjadi persoalan ketenagakerjaan pada sektor pertanian.


Ketenagakerjaan adalah aspek yang amat fundamental dalam kehidupan manusia sebab mencakup dimensi sosial dan ekonomi. Salah satu tujuan urgen dalam pembangunan ekonomi ialah penyediaan lapangan kerja yang lumayan untuk memburu pertumbuhan angkatan kerja, yang pertumbuhannya lebih cepat dari pertumbuhan peluang kerja. Banyaknya jumlah tenaga kerjamestinya dapat lebih dimaksimalkan produktivitasnya sampai-sampai dapat mendukung pendapatan lokasi tinggal tangga dan pada akhirnya dominan  positif pada pembangunan nasional.


Produktivitas secara simpel dapat ditafsirkan dengan penambahan kuantitas dan kualitas, dapat juga ditafsirkan bekerja secara efektif dan efisien. Karena tersebut antara produktivitas, efektif dan tepat guna dan kualitas sangat berdampingan artinya. Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan kemampuan organisatoris dan teknis, sehingga memiliki tingkat hasil untuk yang tinggi. Artinya, hasil ataupun output yang didapatkan seimbang dengan masukan (sumber-sumber ekonomi) yang diolah, Sinungan (2005:21).

Selanjutnya, dalam menambah kesejahteraam masyarakat terutama pada tenaga kerja sektor pertanian butuh diupayakan pekerjaan pertanian yang dapat menjangkau pertumbuhan kesejahteraan sosial, yakni berupa pekerjaan ekonomi yang dapat menambah taraf hidup masyarakat (Arsyad, 2003:18). Oleh sebab itu, pembangunan nasional adalah usaha penambahan kualitas sumber daya insan dan masyarakat yang dilaksanakan secara berkelanjutan, berlandaskan keterampilan nasional, dengan memanfaatkan peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyimak tantangan pertumbuhan global. Membangun kesejahteraan rakyat ialah meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang pantas dan bermartabat dengan member perhatian utama pada tercukupinya keperluan dasar yakni pangan, sandang, papan, kesehatan, edukasi dan lapangan kerja (Propenas, 2005).

Berdasarkan keterangan dari Mulyadi dalam Oktaviana (2011:21),tingkat produktivitas tenaga kerja dicerminkan dari rasio PDRB terhadap jumlah tenaga kerja yang digunakan. Jadi, produktivitas tersebut sendiri merupakan cerminan kemampuan pekerja dalam menghasilkan output. Semakin tinggi output yang didapatkan oleh seorang pekerja,menunjukkan semakin tinggi tingkat produktivitas pekerja tersebut. Untuk mendapat  sumber daya insan yang berbobot | berbobot | berkualitas maka diperlukan pendidikan, sebab pendidikan dirasakan mampu menghasilkan tenaga kerja yang berbobot tinggi, memiliki pola pikir dan cara beraksi yang modern. Sumber daya insan seperti berikut yang diinginkan mampu menggerakkan roda pembangunan ke depan.

Seperti halnya masyarakat Kabupaten Bireuen, lapangan usaha pertanian menjadi di antara mata pencaharian penduduknya. Wilayah Kabupaten Bireuen sejumlah 52,2% adalah wilayah pertanian. Kondisi tersebut pula yang menciptakan 33,05% penduduknya bekerja di sektor agraris, sampai-sampai mata pencaharian warga Kabupaten Bireuen beberapa besar ialah petani, sisanya tersebar di sekian banyak  lapangan usaha laksana jasa perniagaan dan industri. Dari lima pekerjaan pada lapangan usaha pertanian, tumbuhan pangan memberi kontribusi terbesar selama sejumlah tahun terakhir. Produk tumpuan bidang ini ialah padi dan kedelai. Padi di tanam di semua kecamatan dengan luas tanam 26.047 hektar. Bireuen menghasilkan 136.578 ton padi dari areal panen 29.814 hektar.

Berdasarkan dari tabel tersebut, dapat disaksikan bahwa jumlah penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bireun dari tahun 2006 hingga dengan tahun 2010 berubah-ubah. Pada tahun 2006 penyerapan tenaga kerja sejumlah 1.699 orang dan tahun 2007 bertambah menjadi 42.018 orang tenaga kerja. Kemudian tahun 2008 pulang menurun menjadi 1.916 tenaga kerja, tahun 2009 bertambah menjadi 3.057 orang dan tahun 2010 pun meningkat menjadi 3.607 tenaga kerja yang terserap.Tenaga kerja yang diserap terbanyak ialah sektor usaha perdagangan, hotel dan restoran yang menjangkau 1.008 orang dan dibuntuti oleh sektor usaha keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sejumlah 1.000 orang, selanjutnya pada sektor usaha bangunan dan konstruksi sejumlah 918 orang tenaga kerja. Namun pada sektor pertanian, jumlah penyerapan tenaga kerja terbanyak yakni pada tahun 2007 sejumlah 40.201 orang.

Jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam masing-masing sektor perekonomian di Kabupaten Bireuen masih relatif rendah sebab masih ada sebagian penduduknya yang tidak mendapatkan peluang kerja sampai-sampai sebagian dari mereka tetap menganggur, disebabkan masih sempitnya lapangan kegiatan yang tersedia, dengan persoalan tersebut maka Pemerintah Daerah bersama-sama dengan pihak swasta perlu mencoba perluasan lapangan kerja dan memikirkan bagaimana strategi peningkatan peluang kerja supaya masyarakatnya yang masih menganggur dapat mendapatkan kegiatan yang pantas menurut keterangan dari bidang dan keahliannya masing-masing.
Berdasarkan dari uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka penulis hendak mempelajari dan mendalami lebih jauh mengenai “Analisis Produktivitas dan Ketenagakerjaan pada Sektor Pertanian di Kabupaten Bireuen”.

1.2. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka bisa dirumuskan persoalan yaitu: Bagaimanakah Produktivitas dan Ketenagakerjaan pada Sektor Pertanian di Kabupaten Bireuen?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun destinasi dari penelitian ialah untuk meneliti dan menyatakan Produktivitas dan Ketenagakerjaan pada Sektor Pertanian di Kabupaten Bireuen?

1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat penelitian untuk pemerintah
Bagi pemerintah hasil penelitian diinginkan dapat menjadi bahan penilaian tentang Produktivitas Tenaga Kerja pada Sektor Pertanian di Kabupaten Bireuen.
2. Manfaat penelitian untuk universitas
Hasil riset ini bisa memberi masukan untuk pihak pihak yang hendak memperdalam pengetahuan mengenai ketenagakerjaan serta untuk meningkatkan referensi dari judul judul yang sama.
3. Manfaat penelitian untuk peneliti
Penulis mendapat  tambahan wawasan, empiris dan pengetahuan dalam mempraktekkan ilmu dan teori yang di peroleh sekitar kuliah.


Link Unduh Full:
Bab I - Bab V
Download

Jangan lupa, like, share dan comentnya jika ada masalah.. semoga bermanfaat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Analisis Produktivitas dan Ketenagakerjaan pada Sektor Pertanian"

Post a Comment