Pengaruh Store Atmosphere (suasana toko) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada butik Princess

Pengaruh Store Atmosphere (suasana toko) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada butik Princess

ABSTRAK

Store atmosphere tidak melulu dapat menyerahkan suasana lingkungan pembelian yang mengasyikkan saja, tetapi pun dapat menyerahkan nilai tambah terhadap produk yang dijual. Penelitian ini memakai jenis riset ini tergolong riset survei dengan memakai pendekatan kuantitatif, dengan jumlah narasumber sebanyak 73 responden. Data dikoleksi dengan memenuhi kuesioner, data tersebut diubah secara kuantitatif. Hasil uji t didapatkan t hitung sebesar 3,856 lebih banyak dari t tabel 1,99394 serta nilai sig sebesar 0,000. Terdapat store atmosphere (suasana toko) terhadap keputusan pembelian pada Butik Princess ... (Ha diterima dan H0 ditolak) dengan persamaan regresi simpel didapatkan ialah Y = a + bX atau store atmosphere = 9,396 + 0,389 dengan kata lain ada hubungan yang positif. Besaran pengaruh (R2) variabel store atmosphere sebesar 17,3% terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci : store atmosphere, keputusan pembelian

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis di Indonesia ketika ini merasakan pertumbuhan yang semakin pesat dengan ditandai semakin banyaknya industri yang berkembang, baik dari industri yang berskala kecil maupun industri yang berskala besar. Seiring dengan urusan tersebut, industri makanan, minuman dan fashion ketika ini sedang merasakan trend eskalasi seiring dengan bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat di Indonesia. Pertumbuhan ini memunculkan semakin banyaknya usaha lama maupun usaha baru yang berlomba semakin kompetitif, sampai-sampai menuntut masing-masing perusahaan ataupun usaha guna terus mengembangkan strategi dan teknik yang tepat supaya dapat tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Salah satu caranya ialah melalui store atmosphere dari suatu tempat atau tempat usaha yang dapat dominan terhadap keseluruhan empiris yang diperoleh dari tempat yang terkait(Kurniawan dan Kunto, 2013.p.7).
Seiring dengan pertumbuhan trend mode yang tidak jarang kali baru,tidak sedikit dari kalangan perusahaan buatan yang bergerak dalam bidang fashion tidak jarang kali timbul inisiatif guna selalu mengekor trend yang terbaru supaya produknya laku dipasaran. Produk yang berbobot |berbobot | berkualitas dan mengekor trend terbaru tersebut dapat menarik pesona konsumen guna membeli. Seiring dengan pesatnya daya beli dalam bidang industri fashion, tidak sedikit perusahaan baru yang timbul dalam memproduksi fashion yang mengakibatkan masalah kompetisi konsumen dalam bidang fashion, urusan ini dapat menciptakan gerah beberapa pengusaha industri fashion untuk memungut inisiatif supaya pelanggannya tidak berkurang dan bahkan membuat pelanggan baru. Suatu evolusi paradigma pemasaran didorong oleh evolusi situasi dan situasi masyarakat secara global. Perubahan tersebut mencakup pangsa pasar yang makin terpilih, keputusan pembelian yang makin selektif, berkembangnya masyarakat informasi, pertumbuhan saluran distribusi, berkembangnya teknik baru dalam berbelanja, evolusi pola konsumsi keluarga mengakibatkan konsumen memiliki tidak sedikit pilihan menilai produk yang dipilihnya.

Di samping daripada tersebut juga tidak sedikit faktor yang memprovokasi perilaku konsumen dalam keputusan, Melihat situasi persaingan yang semakin ketat tersebut, masing-masing usaha perlu menambah kekuatan yang terdapat dalam usahanya dengan teknik memunculkan perbedaan atau keanehan yang dipunyai usahanya dikomparasikan dengan pesaing guna dapat unik minat melakukan pembelian konsumen. Menarik konsumen mengerjakan pembelian tidak melulu dapat dilaksanakan dengan menyerahkan diskon, door prize, atau pekerjaan promosi lainnya. Menarik konsumen untuk mengerjakan pembelianpun dapat dilaksanakan dengan teknik memberikan atmosphere yang menyenangkan untuk konsumen pada ketika di dalam toko, sebab konsumen yang merasa senang diinginkan akan mengerjakan pembelian. Bagi dapat membuat atmosphere yang menyenangkan, maka perlu dibuat store atmosphere yang baik. Berdasarkan keterangan dari Berman (2010), mengaku bahwa keadaan lingkungan toko tersebut menurut pada karakteristik jasmani yang seringkali digunakan untuk membina kesan dan unik pelanggan, contohnya anda harus membuat pencahayaan dan pengaturan yang unik untuk membuat suasana yang pas guna pengunjung toko anda (p.508).


Store atmosphere tidak melulu dapat menyerahkan suasana lingkungan pembelian yang mengasyikkan saja, tetapi pun dapat menyerahkan nilai tambah terhadap produk yang dijual. Di samping itu, store atmosphere pun akan menilai citra toko tersebut sendiri. Citra toko yang baik dapat memastikan kelangsungan hidup sebuah usaha guna bertahan terhadap kompetisi dalam menyusun pelanggan yang loyal. Store atmosphere sebagai di antara sarana komunikasi yang dapat berdampak positif dan menguntungkan dibikin semenarik mungkin. Minimal konsumen bakal merasa kerasan saat sedang di toko itu dan urusan ini akan menciptakan konsumen untuk menyimpulkan pembelian di toko tersebut. Banyak usaha yang menawarkan pelbagai produk dan jasa berkembang ketika ini di Kota ..., ... Bisnis pakaian jadi atau fashion berlahiran karena bisnis ini tidak pernah redup seiring dengan perkembangan/trend fashion. Kalangan remaja ialah kalangan yang gemar dengan fashion yang unik-unik dan dapat menggambarkan citra dirinya. Misalnya tidak sedikit kalangan remaja yang meminati pakaian yang bermerek, dan beda sebagainya.
Butik Princess ialah salah satu usaha toko pakaian yang sedang berkembang yang terletak di Jln. Medan-Banda Aceh ... Kecamatan  Kabupaten ... Butik ini mempunyai konsep yang tidak bertolak belakang dari banyak sekali butik dimana di dalamnya memasarkan pakaian, terutama pakaian orang dewasa (wanita) dengan desain pakaian yang berbeda-beda, Aksesoris dan perangkat khusus perempuan lainya yang up date.
Butik Princess mempunyai store atmosphere yang mencerminkan suasana laksana toko yang tidak cukup menarik dan tidak cukup nyaman untuk pengunjung, dan di dukung oleh desain exterior dan general interior toko yang sangat tidak cukup menarik, seperti pengaturan barang yang tidak cukup tepat dan tidak cukup efektif dalam menilai tempat penempatan barang dalam toko, kurangnya kesucian dan posisi toilet yang tidak cukup tepat, teknologi yang tidak cukup memadai andai di bandingkan dengan butik-butik beda yang terdapat di ... mereka telah maju satu tahapan lebih cepat dari pada butik princes disertai dengan temperature di dalam ruangan butik yang tidak cukup nyaman. Sehingga pada akhirnya menciptakan pelanggan tidak loyal untuk mengerjakan pembelian ulang dan berpindah ke butik yang lain. Dari uraian di atas mencerminkan betapa kompleksnya masalah pengamalan store atmosphere yang baik terhadap keputusan pembelian konsumen pada sebuah usaha baik tersebut usaha yang berskala besar maupun usaha yang berskala kecil dan pentingnya memakai store atmosphere sebagai salah satu format komunikasi pemasaran supaya konsumen merasa tertarik untuk mengerjakan pembelian pulang secara berulang-ulang (loyal).
Berdasarkan data survei yang peneliti dapatkan dari data penjualan pada butik Princess ... dari tahun 2015-2016 merasakan penurunan angka volume penjualan. Dimana di tahun 2015 angka penjualan menjangkau 90%, menjadi 75% di tahun 2016. Terjadinya penurunan penjualan pada butik Princess sebab keputusan pembelian pelanggan yang ingin berubah-ubah. Pada lazimnya pelanggan mau membeli bilamana produk yang cocok harapan saat memakainya. Dengan store atmosphere yang nyaman, Sesuai dengan pendapat Parasuraman (2000), yakni konsumen inginkan mengorbankan dana yang dimilikinya untuk melakukan pembelian produk tersebut bilamana produk tersebut dapat memenuhi asa dan kemauan yang cocok dengan kebutuhannya (p.11).
Berdasarkan survey mula latar belakang yang peneliti telah kerjakan maka peneliti hendak mengambil riset dengan judul: “Pengaruh Store Atmosphere (suasana toko) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada butik Princess ...”.

1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dipungut identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengaruh store atmosphere (suasana toko) terhadap keputusan pembelian pada butik Princess ...?
2. Bagaimana pengaruh store atmosphere (suasana toko) terhadap keputusan pembelian pada butik Princess ...?

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diterangkan sebelumnya maka rumusan masalah dalam riset ini ialah sejauh mana pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian pada butik Princess ...?

1.4 Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas maka destinasi yang ingin dijangkau dalam penelitan ini ialah untuk memahami sejauh mana pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian di Butik Princess ....

1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil riset ini, peneliti berharap supaya penelitian ini bisa menjadi bahan informasi atau masukan yang berfungsi antara beda :
1. Manfaat Praktis
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan Pengaruh Store Atmosphere (suasana toko) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Untuk Pembaca Dapat dipakai sebagai ekstra wawasan dan pengetahuan dalam Pengaruh Store Atmosphere (suasana toko) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diinginkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan Untuk perusahaan Informasi ini bisa dijadikan bahan pertimbangan manager marketing untuk memungut keputusan dalam mengerjakan Pengaruh Store Atmosphere (suasana toko) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen dan pun sebagai referen si untuk penelitian selanjutnya.


LINK UNDUH:
BAB I-III

BAB IV -V
Download 

DAFTAR PUSTAKA
Download

SEMOGA BERMANFAAT, JIKA ADA KELUHAN SILAHKAN COMENT'S DIBAWAH

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengaruh Store Atmosphere (suasana toko) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada butik Princess"

Post a Comment