Peningkatan Kemampuan Menggunakan Ejaan Dengan Metode Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas III Sd Negeri
Peningkatan Kemampuan Menggunakan Ejaan Dengan Metode Pembelajaran
Ekspositori Pada Siswa Kelas III Sd Negeri
Link Unduh:
Download
Semoga Bermanfaat..
Bab I
Pendahuluan
1. 1 Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan telah diketahui bahwa pengajaran bahasa
merupakan kunci sukses bagi segala kegiatan pendidikan. Pembelajaran bahasa
adalah belajar berkomunikasi oleh karena itu pembelajaran bahasa indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
bahasa indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam berkomunikasi dengan bahasa ada empat komponen berbahasa
yang tercakup di dalamnya yaitu menurut (Tarigan 2007:1): (1) Keterampilan
menyimak, (2) Keterampilan berbicara, (3) Keterampilan membaca,(4) Keterampilan
menulis. Keempat komponen itu di dalam pelaksanaannya saling terkait hingga
harus dilaksanakan sejalan dan terpadu. Keterampilan berbahasa dan menulis ini
sangat penting untuk diajarkan pada sejak dini agar dapat dijadikan bekal pada
jenjang yang lebih tinggi dan juga berfungsi melatih siswa di dalam
menyampaikan atau mengungkapkan buah pikirannya baik dalam bentuk kalimat maupun
dalam bentuk karangan.
Keterampilan menulis yang merupakan salah satu komponen
keterampilan berbahasa sangatlah penting diajarkan sejak dini. Hal ini
disamping dapat dijadikan bekal untuk jenjang sekolah yang lebih tinggi, juga
berfungsi melatih siswa di dalam menyampaikan atau mengungkapkan buah
pikirannya secara teratur, baik berbentuk kalimat – kalimat maupun berupa
karangan.
Di dalam menyusun suatu karangan seorang penulis hendaknya
memahami hal-hal yang penting yang ada di dalamnya seperti penggunaan
ejaan-ejaan, pemilihan kata, penggunaan kalimat – kalimat efektif, dan
penggunaan tanda baca. Sehingga pengarang dapat menghasilkan suatu karangan
yang berkualitas dan bermutu serta isinya mudah dipahami oleh pembaca.
Penggunaan tanda baca sangatlah penting dalam menyusun karangan dengan maksud
agar penulis atau pengarang dapat lebih mudah dalam menyampaikan isi
karangannya kepada pembaca sehingga pembaca dapat memahami isi karangan dengan
cepat.
Adanya penggunaan tanda baca dalam menyusun karangan adalah dengan
maksud untuk membantu pengarang atau penulis dalam memperjelas dan mempertegas
isi karangan yang disampaikan kepada pembaca. Sehubungan dengan tanda baca ada
yang menyatakan bahwa menulis selalu berupa bahasa tertulis, dimana dalam
beberapa hal tidak sama dengan bahasa lisan. Banyak alat – alat bahasa seperti
: lagu, jeda, intonasi, apabila dilukiskan dalam bahasa tulisan maka akan
menemui kesulitan dalam membaca, dan untuk menutupi kesulitan–kesulitan itu
maka dibuatkanlah tanda baca ( Poerwadarminta,
2005:14).
Secara teoritis di dalam memahami tentang penggunaan serta
penempatan tanda baca akan dapat mempengaruhi hasil suatu tulisan untuk
menunjang peningkatan keterampilan dalam berbahasa. Sebab melalui keterampilan
mengarang inilah kita dapat membantu melatih dan membina para siswa di dalam
meningkatkan kemampuan dalam keterampilan menulis khususnya dalam menggunakan
tanda baca dalam setiap tulisan. Agar kita mendapatkan hasil yang bermurtu
dalam menyusun karangan hendaknya memperhatikan penggunaan tanda baca.
Penggunaan tanda baca dalam tulisan ini juga dapat memperjelas makna dan
intonasi dari suatu kalimat,sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi
setiap tulisan.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sampai dengan sekarang
belum diketahui secara pasti apakah harapan di atas telah tercapai atau
belum.Demikian pula dengan masalah pelaksanaan kurikulum, apakah
pengajaranbahasa Indonesia di sekolah dasar telah dilaksanakan secara efektif
atau belum.
Menurut
pengamatan penulis, ada beberapa hambatan yang muncul dalampelaksanaan
pengajaran menulis di sekolah dasar. Beberapa hambatan tersebut antara lain
kurang tersedianya buku-buku panduan mengenai membaca dan menulis yang benar
dan sistem evaluasi yang masih menitik beratkan pada segi pengetahuan atau
teori membaca dan menulis yang benar.
Dalam mengajarkan
pelajaran bahasa Indonesia diperlukan buku-bukupanduan yang relevan sehingga
buku-buku tersebut akan dapat menunjang proses belajar mengajar. Untuk
mewujudkan hal tersebut tidak mudah, sebab di samping memerlukan dana yang
tidak kecil juga diperlukan adanya kebijakan yang mendukung dan mendorong
tercapainya tujuan itu. Pengajaran menulis merupakan bagian dari pengajaran
bahasa Indonesiadi sekolah dasar.
Dalam pengajaran
bahasa, guru hendaknya mengadakan penulisan dengan saksama lebih dahulu tentang
amanat apa yang tersurat dan tersirat dalam pengajaran bahasa Indonesia. Sudah
sesuaikah hal itu diajarkan kepada para siswa, serta bagaimanakah gaya dan cara
mengajarkannya, dengan demikian, kunci keberhasilan proses belajar mengajar
membaca itu terletak pada kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk memiliki
pengalaman dalam hal menulis secara benar. Memiliki pengalaman menulis dapat
diperoleh melalui.
Pengajaran bahasa
Indonesia yang hanya menekankan pada segi pengetahuan belum memberikan harapan
tercapainya tujuan pengajaran bahasa Indonesia. Pengajaran bahasa Indonesia
pada hakikatnya lebih menekankan padasegi apresiasi, yaitu agar siswa mampu
memahami dan menghayati bahasa Indonesia yang dibacanya. Pembinaan apresiasi
bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan, antara lain membaca
karya sastra, mempelajari teoriyang berkenaan dengan bahasa, mempelajari esai
dan kritik bahasa Indonesia,serta mempelajari sejarah bahasa Indonesia.
Berdasarkan
pendapat tersebut, siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen yang berada di kota
juang yang berada tidak jauh dari perkotaan masih ada siswa yang belum mampu
menggunaan ejaan atau (EYD) dalam setiap tulisan, maka siswa tidak cukup hanya
diberi pengetahuan tentang membaca dan menulis yang benar, tetapi siswa
langsung dihadapkan pada bahasa Indonesia dalam karya tulis, penggunaan ejaan
yang tepat dalam menulis, dan lain sebagainya. Banyak pihak yang menyatakan
bahwa pengajaran yang menekankan pada bahasa Indonesia khususnya menulis bahasa
Indonesia saat ini kurang memuaskan.
Adapun berdasarkan pengamatan penulis siswa kelas III SD Negeri 2
Bireuen belum sepenuhnya mampu menggunakan tanda baca dalam setiap tulisan
dengan baik, hal ini juga disebabkan oleh kurang tepatnya penggunaan model
pembelajaran yang memberikan beban siswa untuk sulit mengenal tanda baca.
Hal itu
disebabkan siswa belum dibiasakan akrab dengan aktivitas menulis. Siswa belum
dilatih secara maksimal untuk menggunakan/menerapkanejaan yang disempurnakan
dalam menulis. Didorong oleh keadaan anak yang beraneka macam, anak belum mampu
menerapkan ejaan yang disempurnakan dan menulis secara benar. Akrab atau
tidaknya siswa terhadap aktivitas menulis tidak dapat terlepas dari peran guru.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam pengajaran apresiasi bahasa
Indonesia. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru adalah bagaimana
ia memilih bahan atau materi yang cocok, bagaimana mengembangkan bahan atau
materi.
Menurut pengamatan
penulis, ada beberapa hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pengajaran menulis
di sekolah dasar. Beberapa hambatan tersebut antara lain kurang tersedianya
buku-buku panduan mengenai membaca dan menulis yang benar dan sistem evaluasi
yang masih menitikberatkan pada segi pengetahuan atau teori membaca dan menulis
yang benar. Dalam mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia diperlukan buku-buku
panduan yang relevan sehingga buku-buku tersebut akan dapat menunjang proses
belajar mengajar.
Untuk mewujudkan
hal tersebut tidak mudah, sebab di samping memerlukan dana yang tidak kecil
juga diperlukan adanya kebijakan yang mendukung dan mendorong tercapainya
tujuan itu. Pengajaran menulis merupakan bagian dari pengajaran bahasa
Indonesiadi sekolah dasar. Dalam pengajaran bahasa, guru hendaknya mengadakan
penulisan dengan saksama lebih dahulu tentang amanat apa yang tersurat
dantersirat dalam pengajaran bahasa Indonesia. Sudah sesuaikah hal itu
diajarkan kepada para siswa, serta bagaimanakah gaya dan cara mengajarkannya,
dengan demikian, kunci keberhasilan proses belajar mengajar membaca itu
terletak pada kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk memiliki pengalaman
dalam hal menulis secara benar.
Dalam permasalah
diatas penulis melihat masih memerlukan model pembelajaran yang memberi
peningkatan kemampuan siswa dalam menggunakan ejaan atau EYD dalam setiap
tulisan menggunakan metode pembelajaran ekspositori. Metode pembelajaran
ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta
memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah,
demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan
oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode
pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara
langsung.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian
tentang penggunaan tanda baca dalam setiap tulisan. Adapun judul penelitian
“peningkatan kemampuan menggunakan ejaan dengan Metode Pembelajaran Ekspositori
pada siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah:
1) Kemampuan
menggunakan ejaan oleh siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen masih rendah.
2) Belum tepatnya
penggunaan menggunakan ejaan dengan Metode Pembelajaran Ekspositori dalam
menulis.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dalam
penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1) Secara Umum
Bagaimanakah peningkatan kemampuan menggunakan ejaan dengan Metode
Pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen.
2) Secara Khusus
a) Bagaimanakah
peningkatan kemampuan menggunakan ejaan dengan Metode Pembelajaran Ekspositori
pada siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen pada tahap pratindakan.
b) Bagaimanakah
peningkatan kemampuan menggunakan ejaan dengan Metode Pembelajaran Ekspositori
pada siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen pada tahap pelaksanaan.
c) Bagaimanakah
peningkatan kemampuan menggunakan ejaan dengan Metode Pembelajaran Ekspositori
pada siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen pada tahap pascatindakan.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian yaitu:
1) Meningkatkan
peningkatan kemampuan menggunakan ejaan dengan Metode Pembelajaran Ekspositori
pada siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen.
2) Mengetahui dampak
kekurangan dan kelebihan daiam peningkatan kemampuan menggunakan ejaan dengan
Metode Pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas III SD Negeri 2 Bireuen.
1.5 Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis, penelitian ini akan menambah ilmu, khususnya
untuk mengembangkan keterampilan mengapresiasi sastra, yang difokuskan dalam
menuli bagi anak Sekolah Dasar.
2) Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
a) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah kemampuan
menggunakan ejaan dengan Metode Pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas III
SD Negeri 2 Bireuen, sehingga kemampuan menulis dapat ditingkatkan.
b) Bagi Guru Kelas
Guru dapat menggunakan model pembelajaran menggunakan ejaan dengan
Metode Pembelajaran Ekspositori, sehingga mempermudah dalam pengajarannya
menulis.
c) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang
kompetensi guru dalam mengajar dan kompetensi siswa dalarn mengembangkan
kemampuan menulis.
d) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para peneliti lain untuk
menambah pemahaman wawasan keilmuan dan penelitian guna merancang penelitian
lebih lanjut dengan desain penelitian dan fokus masalah yang berbeda.
1.6 Definisi Operasional
Definisi Operasional ini peningkatan kemampuan menggunakan ejaan
dengan Metode Pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas III SD Negeri 2
Bireuen. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Peningkatan adalah
upaya yang dilakukan untuk memperbaiki hasil pembelajaran dari yang tidak bagus
menjadi yang lebih bagus.
2) Kemampuan adalah
kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan
khususnya dalam menulis.
3) Ejaan adalah
penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf)
yang distandardisasikan.
4) Metode Pembelajaran
Ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta
memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi,
tanya jawab dan penugasan.
Link Unduh:
Download
Semoga Bermanfaat..
0 Response to "Peningkatan Kemampuan Menggunakan Ejaan Dengan Metode Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas III Sd Negeri"
Post a Comment