Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan dengan Model Pembelajaran Kreatif Pada Siswa Kelas

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan dengan Model Pembelajaran Kreatif Pada Siswa Kelas

Bab I Pendahuluan

1.1       Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi) saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan kemamputan intelektual (GBPP 2004:20). Keterampilan berbahasa sebagai tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kemampuan menulis sebagai syarat utama bagi penyebaran pengetahuan merupakan kebutuhan mutlak manusia modem. Oleh karena itu kemampuan menulis diajarkan Sekolah Dasar sejak awal.
            Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari siswa. Keterampilan ini tidak hanya melibatkan unsur kebahasaan tetapi juga unsur di luar bahasa seperti kreativitas dan wawasan yang dimiliki pun ikut berpengaruh terhadap hasil tulisan. Goldberg (2006:30) mengungkapkan bahwa menulis merupakan proses yang membangkitkan kreativitas dan memperkuat kesadaran kita akan dunia sekitar. Hal ini membawa pemahaman bahwa tulisan tidak hanya akan berbicara mengenai bahasa yang dikuasai si penulis, tetapi unsur-unsur lain pun dapat terungkapkan oleh sebuah tulisan.
            Konteks akhirnya adalah tulisan merupakan produk atau cerminan dari apa yang dipikirkan, apa yang dikuasai, dan apa yang ingin diuatarakan penulisnya. Oleh karena itu, sebagian orang beranggapan bahwa menulis adalah keterampilan yang paling sulit dikuasai dibandingkan keterampilan berbahasa lainya. Hal senada juga diungkapkan oleh Djuharie (2005:120) yang mengatakan bahwa kegiatan menulis merupakan suatu 
kegiatan yang oleh sebagian orang dianggap sukar. Ada orang yang dapat mengomunikasikan gagasannya hanya dengan cara menulis. Namun, ada pula orang yang hanya dapat mengungkapkan gagasannya dengan cara yang lain seperti berbicara sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.
            Pembelajaran menulis di sekolah-sekolah dengan menitikberatkan pada keterampilan praktis daripada teori kadangkala tidak selalu mudah dilakukan. Dalam praktiknya di kelas guru harus bekerja keras untuk menampilkan sesuatu yang terbaik selama proses belajar mengajar berlangsung. Guru harus bisa memotivasi siswa untuk lebih sering menulis. Guru juga harus bisa memberikan stimulus yang terbaik agar siswa mau menulis. Harapan terakhirnya adalah guru harus bisa membuat siswa senang menulis bukan hanya karena menulis merupakan salah satu pelajaran yang harus diikuti akan tetapi menulis juga meruapakan suatu pekerjaan yang menyenangkan.  Hal ini disebabkan karena menulis merupakan keterampilan yang memiliki sifat (lebih) produktif dan memerlukan latihan sesering mungkin. Siswa di dorong tidak hanya memahami dan menguasai materinya tetapi juga dilatih untuk bisa menulis secara aktif.
            Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para pemerhati bahasa terhadap pembelajaran bahasa di sekolah-sekolah, ditemukan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa Indonesia secara aktif produktif, terutama dalam kegiatan menulis. Selain itu hambatan juga terjadi pada saat siswa harus memulai kalimat pertama dalam sebuah tulisan. Siswa mengalami kesulitan memilih kata dan kalimat yang akan digunakannya sebagai kata atau kalimat pembuka tulisannya.
            Kesulitan-kesulitan siswa dalam hal menulis tersebut, tidak menutup kemungkinan dikarenakan kurangnya frekuensi siswa dalam pembelajaran menulis secara aktif. Hal ini akan berdampak pada kurangnya koleksi siswa dalam menelaah dan mengkaji kesalahan-kesalahan tulisannya. Dengan berdasar pada pemikiran bahwa pengkajian dan penelaahan terhadap kesalahan atau kekurangan pada tulisan yang telah dibuat sebelumnya adalah hal yang penting, maka adanya atau tersedianya data-data hasil tulisan siswa sebagai hasil pembelajaran sangat diperlukan. Dengan data-data hasil tulisan siswa tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa sebagai subjek belajar untuk mengukur, mereproduksi, dan mengkonstruksi pengetahuaanya sendiri dengan menggunakan koleksi karyanya yang merupakan hasil usahanya sendiri dalam pembelajaran.
            Dengan melihat uraian datas, adanya sebuah evaluasi yang cocok dan dapat memberi penerangan terhadap siswa mengenai kekurangan dan cara perbaikan yang tepat terhadap tulisannya adalah sesuatu yang sangat penting. Dengan evaluasi yang tepat diharapkan kemampuan siswa dalam hal menulis, khususnya menulis karangan narasi bisa berkembang dan mengalami perbaikan dari tulisan-tulisan sebelumnya. Dengan pertimbangan tersebut, dalam penelitian ini penulis tertarik mengangkat judul yang ada hubungannya dengan evaluasi yang akan diterapkan pada siswa. Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya penulis untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam menulis karangan.
Penggunaan metode yang tepat agar dapat memperbaiki dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis. Selain itu cara mengajar guru harus menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi secara kreatif. Merujuk pada segala permasalahan di atas, guru bersama peneliti menbuat berbagai solusi dalam pembelajaran menulis salah satunya pada penggunaan metode.
Model pembelajaran kreatif khusus dirancang untuk pembelajaran apresiasi sastra, namun pada perkembangannya terjadi berbagai modifikasi sehingga model ini dapat di gunakan untuk pembelajaran baik di jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun pada jenjang pendidikan tinggi. Pembelajaran kreatif adalah model yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.
Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis karangan dengan menggunakan Model Pembelajaran kreatif dilakukan karena melihat kondisi siswa dalam menerima materi menulis khususnya dalam menulis karangan masih belum sesuai dengan harapan. Selain itu, peneliti beranggapan metode pengajaran dan pembelajaran yang digunakan oleh guru dengan metode ceramah dan media pembelajaran lain belum mengalami perubahan terhadap hasil pekerjaan siswa dalam menulis. Masalah lain yang muncul siswa akan berpersepsi negatif terhadap materi menulis, karena metode dan media yang digunakan terkesan membosankan dan membingungkan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul penelitian "Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan dengan Model Pembelajaran Kreatif Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 17 Juli Kabupaten Bireuen”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:
1)        Siswa masih belum mengerti tentang menulis karangan.
2)        Pembelajaran menulis karangan banyak tidak di sukai oleh siswa.
3)        Kurangnya pengalaman guru dalam menggunakan model pembelajaran yang membawa siswa kearah lebih baik.
4)        Guru belum mampu memaksimalkan pembelajaran menulis karangan kepada siswa.

1.3       Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan dengan Model Pembelajaran Kreatif Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 17 Juli Kabupaten Bireuen?

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mendiskripsikan kemampuan Menulis Karangan dengan Model Pembelajaran Kreatif Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 17 Juli Kabupaten Bireuen. 

1.5 Manfaat Penelitian
1)        Manfaat Teoritis dalam penelitian ini adalah untuk menambah ilmu, khususnya untuk mengembangkan kemampuan menulis karangan khususnya bagi anak Sekolah Dasar.
2)        Mamfaat Praktis
a)         Bagi siswa
Dapat memperlancar siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui proses menulis dan keterampilan menulis yang lain.
b)        Bagi guru      
Sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran menulis karangan deskripsi dan dapat diadikan sebagai pedoman untuk mengatasi kesulitan mengajarkan pokok bahasan yang lain.
c)         Bagi masyarakat
Sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran penulisan karangan deskripsi

1.6 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis karangan dengan Model Pembelajaran Kreatif Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 17 Juli Kabupaten Bireuen. Adapun definisi operasinal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)        Meningkatkan adalah Memberikan dorongan atau memberikan motivasi kepada anak.
2)        Kemampuan adalah tingkat penguasaan, tingkat kemahiran, kompetensi siswa dalam materi menulis karangan.
3)        Menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa tulisan.
4)        Karangan adalah merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertahan dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dan objek yang sedang dibicarakan.

5)        Model Pembelajaran Kreatif adalah model yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar dalam menulis karangan.

LINK UNDUH:

Download

SEMOGA BERMANFAAT, SILAHKAN COMENT DAN SHARE KE TEMAN LAIN.
TERIMAKASIH...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan dengan Model Pembelajaran Kreatif Pada Siswa Kelas"

Post a Comment