Pеrbаndіngаn Prеѕtаѕі Bеlајаr Sіѕwа Dеngаn Mеnggunаkаn Kurіkulum Pеndіdіkаn 2006 Dаn Kurіkulum Pеndіdіkаn 2013 Pаdа Mаtа Pеlајаrаn Gеоgrаfі Dі Smа Sе-Kесаmаtаn Kоtа

Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Kurikulum Pendidikan 2006 Dan Kurikulum Pendidikan 2013 Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA

Bab I
Pendahuluan
1.1.      Latar Belakang Masalah

Pengembangan kurikulum di Indonesia dari pra-1945 untuk tahun 2006 telah melihat Kurikulum yang berlaku sampai akhir 2012. Selama proses penggantian kurikulum ada maksud untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta desain belajar saat ini di sekolah. Menurut para ahli, kurikulum berubah dari waktu untuk saat ini, baik di Indonesia maupun di negara lain, karena kebutuhan masyarakat yang terus berkembang dan persyaratan usia berubah. Pengembangan kurikulum adalah faktor yang menentukan untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu diharapkan bahwa kurikulum yang sangat baik akan dilaksanakan di Indonesia untuk menghasilkan masa depan bangsa yang terang, yang berarti kemajuan bangsa dan negara.

Semua kurikulum di Indonesia dari periode pra-1945 hingga 2006 telah diperbarui kurikulum Umum dan memiliki beberapa variasi. Perbedaan dalam sistem yang dapat terjadi adalah kelebihan atau kekurangan dalam kurikulum itu sendiri. Cacat dan keuntungan bisa saja berasal dari Yayasan, komponen, evaluasi, prinsip-prinsip, metode, atau model pengembangan kurikulum. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada, kurikulum baru diharapkan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan persyaratan kali. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia akan berkembang terus atau mengubah seperti yang disebutkan sebelumnya.


Kurikulum saat ini sedang digunakan, mengutip 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum KTSP (pendidikan di tingkat unit kurikulum), tapi ditilik dari sudut yang berbeda dari kurikulum digunakan hari ini masih memiliki banyak kelemahan. Pemerintah karena merancang struktur kurikulum baru untuk 2013. Oleh karena itu, sebagai guru kita harus tahu perbedaan dan kesamaan antara kurikulum dan kemudian dapat dibandingkan antara kurikulum dan kurikulum yang lebih cocok dan cocok untuk siswa sekolah menengah, terutama di mata geografi studi.

Dalam analisis ini, penulis akan hanya cara untuk membandingkan prestasi belajar siswa menggunakan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 geografis pelajaran di sekolah Sekecamatan pertempuran kota.

1.2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian  masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah perbandingan prestasi belajar siswa dengan menggunakan kurikulum pendidikan 2006 dan kurikulum pendidikan 2013 pada mata pelajaran geografi di SMA sekecamatan kota juang ?
1.3.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar siswa dengan menggunakan kurikulum pendidikan 2006 dan kurikulum pendidikan 2013 pada mata pelajaran geografi di SMA sekecamatan kota juang.

1.4.      Manfaat Penelitian
Secara teoritis dan praktis, penelitian ini di harapkan dapat bermamfaat untuk :
         Bagi peneliti
Agar dapat Mengetahui lebih mendalam tentang mamfaat kurikulum dan perbandingan kurikulum pendidikan 2006 dan kurikulum pendidikan 2013 pada siswa SMA, khususnya pada mata pelajaran geografi.
         Bagi Guru
Supaya lebih mudah memahami tentang model-model dan metode-metode yang cocok untuk diterapkan kepada siswa.
         Bagi siswa
Agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru,dan dapat meningkatkan prestasi belajar sesuia tuntutan kurikulum.

1.5.      Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :
a.         Perbandingan prestasi belajar siswa dengan menggunakan kurikulum pendidikan 2006 dan kurikulum pendidikan 2013 pada mata pelajaran geografi di SMA sekecamatan kota juang
b.         Memahami dengan baik tentang kelebihan dan kekurangan masing-
masing kurikulum.

1.6.      Definisi Operasional
            Penegasan istilah penting karena digunakan untuk menentukan langkah berikutnya dalam penelitian, menyamakan konsep dan menghindari kekaburan bagi pembacaan dalam menangkap hasil penelitian. Adapun istilah yang ditegaskan adalah:
1.         Prestasi belajar
 pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.

2.         Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).

3.         Kurikulum 2006 (KTSP)
KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebuah kurikulum  operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing  satuan pendidikan di Indonesia.KTSP secara yuridis diamanatkan oleh UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

4.         Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan oleh Pemerintah, karena ini  merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena banyaknya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.
  
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Rasa prestasi belajar adalah hasil kerja atau studi yang menunjukkan ukuran keterampilan yang diperoleh dalam bentuk nilai. Sementara mencapai hasil belajar upaya dalam bentuk nilai-nilai sebagai ukuran belajar keterampilan upaya yang orang yang telah mencapai belajar belajar prestasi, dirujuk sebagai nilai raport atau ujian nilai ringkasan. Berdasarkan pemahaman ini, perbedaan-perbedaan yang muncul pada beberapa kata-kata, tetapi pada dasarnya hasil yang sama yang diperoleh pada aktivitas. Kemudian dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari kegiatan yang telah dilakukan, yang telah dibentuk, yang datang ke jantung dan yang diperoleh oleh gravitasi, dilakukan secara individu atau dalam kelompok-kelompok di daerah tertentu beberapa aktivitas.

Belajar adalah proses usaha seseorang untuk mendapatkan perubahan perilaku baru melalui Commons, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pemahaman belajar dalam istilah sederhana seperti yang dinyatakan, dapat diambil untuk memahami sifat dari aktivitas pendidikan yang adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang.

Prestasi belajar pemahaman menurut para ahli

 Menurut Drs. H. Abu Ahmed menjelaskan perasaan belajar prestasi sebagai berikut: secara teoritis ketika kegiatan dapat memenuhi kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat yang ditandai bisa Aakstrsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat menjadi Aakstrsik (efek untuk menyelidiki, menafsirkan kasus).

 Selain itu siswa perlu/harus menerima umpan balik langsung tingkat pelaksanaan sukses (Nilai raport test). (Psikologi belajar dari DRS. Gray H al-Ahmadi, DRS. Widodo Sopoyono 151)

 Masood Hassan Abdelqahar mengatakan bahwa prestasi adalah apa diciptakan, sebagai hasil dari kerja jantung mengakuisisi dengan  "tujuan ".

Dari deskripsi penelitian, maka itu dapat disimpulkan bahwa rasa keberhasilan adalah hasil dari belajar atau tingkat keterampilan sudah dicapai murid setelah mengikuti proses belajar dan mengajar dalam periode waktu tertentu baik perubahan dalam praktek perilaku, serta pengetahuan dan keterampilan yang akan diukur dan dievaluasi yang kemudian dituangkan dalam pernyataan nilai-nilai atau insomnia.

2.2 Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah subyek dan kursus yang ditawarkan oleh penyedia pendidikan, yang berisi pelajaran desain yang akan diberikan kepada peserta dalam pelajaran pada satu tahap tingkat pendidikan. Persiapan bahan-bahan ini disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing tingkat pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pekerjaan kebutuhan. Durasi dalam kurikulum biasanya dirancang untuk tujuan dan tujuan dari sistem pendidikan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk menjadi mampu membimbing pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksud pembelajaran secara komprehensif.

Kurikulum sebagai draft dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, sebagai seluruh kegiatan pendidikan diarahkan untuk kurikulum. Berikut ini adalah pentingnya kurikulum sebagai fokus kegiatan pendidikan, kemudian dalam kompilasi yang memerlukan dasar atau fondasi yang kuat, melalui penelitian yang bijaksana dan mendalam dan kurikulum pada dasarnya adalah sebuah sistem yang terdiri dari dan dapat mengidentifikasi beberapa komponen kurikulum Komponenkomponen Foundation dengan mengkaji buku yang kurikulum Lembaga pendidikan. Kurikulum buku kita dapat menemukan pekerjaan dari elemen kurikulum kurikulum komponen terhadap yang lain.

Perhatikan bahwa pentingnya komponen dalam kurikulum jadi saya mencoba untuk membuat posting ini mengambil judul  "Memahami kurikulum, fungsi dan  komponen yang"

Berikut adalah beberapa program yang relevan yang ditawarkan oleh para ahli:

 Pemahaman kurikulum menurut Kerr, J. F. (1968): kurikulum adalah belajar semua yang telah dirancang dan dilaksanakan secara perorangan maupun kelompok, baik dalam dan keluar dari sekolah.

 Pemahaman kurikulum menurut Inlow (1966): adalah kurikulum upaya yang komprehensif yang dirancang oleh sekolah untuk mengajar siswa untuk mendapatkan hasil belajar direncanakan.

 Pemahaman kurikulum Evans dan Neagley (1967): kurikulum adalah setiap pengalaman dirancang dan disajikan oleh sekolah.

 Pemahaman kurikulum menurut Beauchamp (1968): kurikulum merupakan dokumen tertulis yang berisi isi dari mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin dan perumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

 Memahami kurikulum menurut manfaat Carter V (1973): kurikulum merupakan seperangkat program atau topik yang biasa urutan.

 Pemahaman kurikulum menurut hukum 20 tahun 2003: kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan untuk tujuan, konten dan bahan, serta metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.        

Dari beberapa pandangan di atas, itu dapat kemudian disimpulkan bahwa pendekatan adalah jumlah tertentu dari materi yang ada dalam periode waktu tertentu untuk mencapai kriteria tertentu sehingga pelajaran pribadi pengiklan atau sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai dalam periode waktu tertentu sehingga disebutkan meninggal pada tingkat pendidikan Mai tertentu.

2.3       Pengertian Kurikulum 2006 (KTSP)
Tingkat KTSP kurikulum atau pendidikan Unit adalah kurikulum pendidikan Eksekutif dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap unit pendidikan di Indonesia. Hukum ktsp oleh UU No. 20 tahun 2003 tentang peraturan pemerintah dan sistem pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 pada standar pendidikan. Persiapan untuk sekolah KTSP tahun akademik 2007/2008 dengan mengacu pada konten standar (SI) standar dan kompetensi lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagai diterbitkan melalui organisasi Menteri Pendidikan Nasional.

Penyusunan KTSP ditetapkan ke tingkat unit pendidikan hampir identik dengan prinsip pelaksanaan KBK. Prinsip ini dilaksanakan untuk mengaktifkan distrik sekolah atau untuk merancang, melaksanakan, mengelola dan mengevaluasi belajar sesuai dengan keadaan dan aspirasi mereka. Prinsip mengacu pada "kesatuan dalam keragaman dan pelaksanaan kebijakan ". Definisi  "kesatuan dalam kebijaksanaan " dengan sekolah-sekolah yang menggunakan dokumen KBK yang sama yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sementara Keberangaman ditandai dengan keragaman dalam pelaksanaan Kurikulum akan dikembangkan oleh masing-masing sekolah berdasarkan Karakteristik dari sekolah.

Dengan Penangolahan, banyak pihak/lembaga yang akan memainkan peran dan tanggung jawab dalam eksekusi itu, yaitu Sekolah, Direktur, guru, kota atau county Dinas Pendidikan Departemen Pendidikan County atau Dibenens. Di KTSP, tingkat unit daya pendidikan (sekolah) untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum lebih diperkuat.

KTSP Memupunyai beberapa landasan, landasan adalah:
 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 PP No. 19 tahun 2005 pada standar pendidikan
 Permendiknas nomor 22 tahun 2006 pada standar isi
 23/2006standard untuk kompetensi lulusan
 Permendiknas nomor 24 tahun 2006 mengenai implementasi dari Permendiknas nomor 22 dan 23 tahun 2006

Pemahaman kurikulum KTSP menurut para ahli:
 Memahami tingkat unit kurikulum yang sesuai dengan peraturan No. 19 tahun 2005 pada standar pendidikan 1pasal Pasal 1 ayat (15) dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah pemerintah  "kurikulum operasional yang dikembangkan dan DILAKSA yang digunakan dalam setiap unit pendidikan.

 KTSP kurikulum merupakan halus 2004 (KBK) kurikulum operasional terorganisir dan dilaksanakan oleh setiap unit pendidikan atau sekolah (2007, ms. muslich.   17). kurikulum di Berangsung-angsur tahun 2006/2007 telah mengembangkan pelajaran, pada tingkat dasar dan menengah pendidikan.
Selain beberapa di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi kurikulum dan pengembangan kurikulum adalah untuk mencapai efektivitas sekolah, produktivitas dan unggul.

2.4  Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah saat ini kurikulum dalam tahap perencanaan oleh pemerintah, karena ini adalah perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini telah dibuat karena banyak masalah dan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kurikulum tidak memadai.

Prinsip peraturan sistem kredit sesuai dengan kurikulum 2013. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam kontrak alokasi di SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK MAK merujuk kepada salah satu tindakan berikut:

 Siswa dapat menentukan sendiri beban studi dan mata pelajaran yang akan telah diikuti di setiap semester jadi kami berharap untuk dapat beradaptasi dengan kemampuan, bakat, dan kepentingan mereka berdua.

 kapasitas tinggi siswa akan mampu mempercepat penyelesaian studi dibandingkan dengan studi jangka waktu telah ditentukan tetapi dalam kasus ini Anda harus tetap memperhatikan Ketuntasan yang Anda pelajari.

 Siswa akan didorong untuk memberdayakan diri mereka masing-masing dalam belajar proses secara mandiri.

 Siswa harus memilih dan mengatur strategi pembelajaran lebih fleksibel.

 Siswa akan memiliki kesempatan untuk memilih Peminatan grup, bunga salib, dan memperdalam minat, serta topik sesuai potensi masing-masing.

 Siswa harus beralih ke sekolah lain yang serupa dan menggunakan semua kredit dan pinjaman yang telah diambil dapat ditransfer ke sekolah baru (kredit transfer).

 sekolah harus menyediakan sumber daya pendidikan yang lebih tepat, baik secara teknis maupun administratif.

 Mengatur kegiatan belajar sedemikian rupa untuk memenuhi potensi perkembangan siswa dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

 guru memfasilitasi kebutuhan akademik siswa sesuai kemampuan, bakat dan minat mereka.

Bab Iii
Metode Penelitian

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
            Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan komperatif. Sedangkan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang datanya berupa angka-angka, taknik pengumpulan sampelnya dilakukan secara  sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila secara semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relative kecil,kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiono, 2010:124)
3.2 Rancangan Penelitian
            Adapun rancangan penelitian ini menggunakan rancangan 

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMA kawasa Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Alasan dipilihnya lokasi ini karena peneliti ingin mengetahui hasil perbandingan prestasi belajar siswa SMA pada kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 dikecamatan kota juang,kab bireuen.
3.4 Populasi
            Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang ditetapkan penel iti kemudian ditarik suatu kesimpulan tentang objek tersebut (Sugiono,2011 :117)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pеrbаndіngаn Prеѕtаѕі Bеlајаr Sіѕwа Dеngаn Mеnggunаkаn Kurіkulum Pеndіdіkаn 2006 Dаn Kurіkulum Pеndіdіkаn 2013 Pаdа Mаtа Pеlајаrаn Gеоgrаfі Dі Smа Sе-Kесаmаtаn Kоtа"

Post a Comment