Analisis Perkembangan Sektor Ekonomi Potensial Di Kabupaten


Analisis Perkembangan Sektor Ekonomi Potensial Di Kabupaten

Bab I Pendahuluan

1.1  Latar Belakang Penelitian

Kondisi dan potensi serta aspirasi masyarakat pada suatu wilayah seharusnya menjadi pertimbangan utama untuk mengemban pembangunanwilayah tersebut. Pembangunan di wilayah setiap periodenya memutuskan perioritas yang akan dijangkau dalam pembangunan. Apabila pengamalan prioritas pembangunan wilayah kurang cocok dengan potensi yang dipunyai oleh setiap daerah, maka pemanfaatan sumber daya yang ada bakal menjaditidak cukup optimal. Keadaan itu dapat menyebabkan lambatnya prosesperkembangan ekonomi wilayah yang bersangkutan. Pertumbuhan ekonomi yangdijangkau suatu wilayah secara makroekonomi diukur dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Riil {(PDRB) Riil} atau Pendapatan Nasional Bruto Riil {(PNB) Riil} yang dijangkau suatu negara.

Analisis Perkembangan Sektor Ekonomi Potensial Di Kabupaten
Pembangunan ekonomi adalahserangkaian usaha dan kepandaian yang bertujuan untuk menambah taraf hidup masyarakat. Dengan pembangunan dapatdibuat perluasan lapangan kerja, dengan demikian bisa diperkecil kesenjangan penyaluran pendapatan. Selain tersebut dengan pembangunan dapat dinaikkan hubungan ekonomi regional, sampai-sampai dapat dicoba pergeseran pekerjaan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Arsyad (2008:94) mengaku bahwa pembangunan ekonomi daerah ialah proses dimana pemerintah wilayah dan masyarakat mengelola sumberdaya yangterdapat dan menyusun suatu pola kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta untuk membuat suatu lapangan kerja baru dan memicu perkembangan pekerjaan ekonomi daerah. Dalam kerangka pencapaiandestinasi pembangunan ekonomi wilayah tersebut diperlukan kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan wilayah (endogenous development), dengan memakai potensi sumberdaya lokal Arsyad (2008:97).
Upaya guna mempercepat pembangunan ekonomi wilayah yang efektif dan kuat, ialah dengan mengerjakan pemberdayaan pelaku ekonomi dan potensiwilayah serta menyimak penataan ruang, baik jasmani maupun sosial. Upaya ini akan menyebabkan terjadinya pemerataan perkembangan ekonomi yang sejalan dengan pengamalan otonomi daerah. Untuk menambah dan mempercepat pembangunan wilayah dilakukan dengan konsep pembangunan lintas distrik sebagaimana yang tertera dalam program pembangunan nasional tentang pembangunan lintas bidang. Pembangunan lintas wilayahmerangkum upaya pengembangan wilayah guna mendayagunakan potensi dan kemampuan wilayah dengan sekian banyak  alat kepandaian yang menyokong perkembangan perekonomian daerah. Pembangunan ini ditandai dengan berkembangnya pemukiman, perkotaan, pedesaan, distrik cepat tumbuh, perbatasan dan distrik tertinggal, serta pemberdayaan masyarakat untukmenambah kapasitas masyarakat, menambah hidup dan kehidupannya.
Otonomi wilayah dilaksanakan guna mendorong pengembangan perekonomian daerah. Bagi mengoptimalkan pembangunan ekonomi wilayah di era otonomi secara otomatis menuntut pemerintah wilayah untuk berorientasi secara global. Hal ini diakibatkan oleh situasi saat ini, yakni tingkatkompetisi antar negara yang semakin tinggi. Kondisi ini pun akandominan  pada perekonomian di Indonesia terutama di daerah.
Saat ini kendala pemerintah daerah tidak lagi pada otonomi maupun desentralisasi, melainkan wilayah dituntut untuk menambah daya saingnya. Daya saing wilayah adalahbagaimana keterampilan perekonomian wilayah untuk menjangkau pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap tersingkap pada persaingan dalam negeri dan internasional laksana yang diterangkan oleh Abdullah dkk (2005:15). Dengan demikian jelaslah bahwa daya saing wilayah sangat bergantung pada iklim usaha yang kondusif, kelebihan komparatif, dan kelebihan kompetitif daerah.
Kabupaten yang terbentuknya pada tahun 2000 ketika ini sudah mempunyai 17 kecamatan. Dengan situasi ini kabupaten memiliki keterampilan ekonomi potensial pada masing-masing kecamatan yang memberi akibat terhadap pembangunan ekonominya. Namun demikian, kendala yang dihadapi kabupatenialah setiap kecamatan mempunyai potensi yang berbeda-beda baik dari segi potensi kandungan sumber daya alam, situasi geografis maupun potensi khas lainnya.
Identifikasi keperluan dan potensi wilayah sangat berperan dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Pendekatan model perencanaan pembangunanwilayah dilakukan guna menilai arah dan format kebijakan yang diambil. Salah satu model pendekatan pembangunan daerah ialah pendekatan sektoral, yang bisa dikaji dengan pertanyaan sektor ekonomi manakah yang butuh dikembangkan (Aziz, 2005:78).

Sektor ekonomi di Kabupaten  yang memiliki keunggulan adalah dari sektor: 1) Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; 2) Perkebunan; 3) Peternakan; 4) Kelautan dan Perikanan; 5) Industri; 6) Perdagangan; 7) Pertambangan; 8) Perhotelan; dan 9) Penggunaan Jasa. Aktifitas produksi dikelompokkan ke dalam tiga kegiatan yaitu primer, sekunder dan tersier.

Berdasarkan tabel 1.1 data dari Badan Pusat Statistik kabupaten  berdasarkan sektor PDRB pada kurun waktu 2008-2012. Dalam kurun waktu yang sama PDRB berdasarkan harga konstan berdasarkan struktur ekonomi daerah 9 (sembilan) yang menunjukan sektor ekonomi potensial yakni sektor pertanian mencapai 38,16%, sedangkan sektor lain masih berada di bawah 30% pada tahun 2012. (BPS,  2014).
Terlihat bahwa sektor pertanian mampu memberikan kontribusi paling besar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten , sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan kontribusi sekitar dibawah 35 persen. Peranan sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB Kabupaten  menunjukkan perubahan dari tahun ke tahun yakni terjadi perkembangan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perkembangan Sektor Ekonomi Potensial Di Kabupaten ”.

1.2  Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka rumusan masalah yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah perkembangan sektor ekonomi potensial di Kabupaten ?

1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk menganalisis perkembangan sektor ekonomi potensial di Kabupaten .

1.4  Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti dan dapat berguna bagi:
1)        Pemerintah daerah Kabupaten  dapat lebih meningkatkan sektor ekonomi potensial yang dimiliki di setiap Kecamatan.
2)        Pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat, masukan, dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
3)        Pihak penulis sendiri diharapkan dapat menjadi penambah wawasan terutama mengenai sektor ekonomi potensial di Kabupaten .

LINK Unduh:
Bab I
Download
Bab II
Download
Bab III
Download
Bab IV-V
Download

Semoga bermanfaat, ingan buatlah karya tugas akhir anda sendiri ini dia referensinya....

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Analisis Perkembangan Sektor Ekonomi Potensial Di Kabupaten"

Post a Comment