Model pembelajaran Snowball Throwing
kelebihan snowball throwing,
kelemahan snowball throwing,
Model Pembelajaran,
snowball throwing
Edit
Model
pembelajaran Snowball Throwing
Snowball secara etimologi berarti
bola salju, sementara throwing dengan kata lain melempar. Snowball
Throwing secara borongan dapat ditafsirkan melempar bola salju.
Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju adalah kertas yang mengandung
pertanyaan yang diciptakan oleh murid kemudian dilempar untuk temannya sendiri guna dijawab. Berdasarkan keterangan dari Bayor (2010), Snowball Throwing adalah salah satu model pembelajaran
aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya tidak sedikit melibatkan siswa. Peran guru di sini melulu sebagai pemberi arahan mula mengenai topik pembelajaran dan
selanjutnya penertiban terhadap jalannya pembelajaran.
Berdasarkan
keterangan dari Saminanto (2010:37) “Model Pembelajaran Snowball Throwing
disebut pun model pembelajaran
gelundungan bola salju”. Model pembelajaran ini mengajar siswa guna lebih
tanggap menerima pesan dari murid lain
dalam format bola salju yang tercipta dari kertas, dan mengucapkan pesan tersebut untuk temannya dalam satu kelompok.
Model pembelajaran Snowball Throwing
|
Snowball Throwing ialah paradigma pembelajaran efektif yang adalah rekomendasi UNESCO, yakni: belajar memahami (learning to know), belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bareng (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be) (Depdiknas, 2001:5).
Snowball throwing ialah suatu model pembelajaran yang dimulai dengan pembentukan kumpulan yang diwakili ketua kumpulan untuk mendapat tugas dari
guru lantas masing-masing siswa menciptakan pertanyaan yang disusun seperti bola (kertas
pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang setiap siswa membalas pertanyaan dari bola yang diperoleh. (Arahanm, 2010: 3).
Model pembelajaran snowball
throwing ialah suatu model
pembelajaran yang dimulai dengan
pembentukan kumpulan yang
diwakili ketua kumpulan untuk
mendapat tugas dari guru lantas masing-masing
siswa menciptakan pertanyaan
yang disusun seperti bola
(kertas pertanyaan) kemudian dilempar
ke murid lain yang setiap siswa membalas pertanyaan dari bola yang didapatkan (Kisworo, dalam Mukhtari, 2010: 6).
Model Pembelajaran Snowball
Throwing ialah suatu tipe Model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini mencari potensi kepemimpinan murid dalam kumpulan dan kemampuan membuat-menjawab pertanyaan
yang di padukan melewati permainan
imajinatif menyusun dan melempar
bola salju (Komalasari: 2010).
Berdasarkan uraian di atas, model
pembelajaran Snowball Throwing adalah salah
satu upaya untuk menyaksikan hasil
belajar sekitar proses
pembelajaran dengan memakai tes
pertanyaan yang diserahkan kepada setiap siswa, sampai-sampai menumbuhkan rasa keingintahuan yang besar pada
siswa.
Langkah-langkah Model
pembelajaran Snowball Throwing
1) Setiap model pembelajaran mempunyai langkah-langkah pembelajaran, Pembelajaran dengan memakai model pembelajaran Snowball
throwing ialah pembelajaran yang
dikembangkan guna menguatkan
pengetahuan yangdidapatkan peserta
didik dari menyimak bahan-bahan
bacaan. Berdasarkan keterangan dari Suprijono
dalam Saminanto (2010:37), langkah-langkah pembelajaran model snowball throwing merupakan:
2) Guru mengucapkan materi
yang bakal disajikan, dan KD
yang hendak dicapai.
3) Guru menyusun siswa
berkelompok, kemudian memanggil setiap ketua kumpulan untuk menyerahkan
penjelasan mengenai materi.
4) Masing-masing ketua
kumpulan kembali ke kelompoknya masing-masing,lantas menjelaskan
pelajaran yang dikatakan oleh
guru untuk temannya.
5) Kemudian setiap siswa diserahkan satu eksemplar kertas kerja, guna menyebutkan satu pertanyaan apa
saja yang mencantol materi yang
sudah diterangkan oleh ketua
kelompok.
6) Kemudian kertas yang mengandung
pertanyaan tersebut diciptakan seperti
bola dan dilempar dari satu murid ke murid yang lain sekitar ± 5 menit.
7) Setelah murid dapat
satu bola/satu pertanyaan diserahkan kesempatan untuk siswa untuk membalas pertanyaan yang tertulis
dalam kertas berbentuk bola itu secara
bergantian.
8) Evaluasi
9) Penutup
Berdasarkan uraian di atas, kesatu bola salju masih ada item-item soal yang belum
terjawab, maka soal-soal itu dibalas oleh
peserta didik yang mendapat giliran. Jadi, dengan memakai model pembelajaran Snowball Throwing diinginkan dapat memacu kegiatan hasil belajar murid dan merasakan ketuntasan. Model pembelajaran ini bertujuan guna memancing kreatifitas dalam menciptakan soal sekaligus menguji
daya serap pelajaran yang dikatakan oleh ketua kelompok.
Kelemahan dan Kelebihan Model
Pembelajaran Snowball Throwing
Berdasarkan
keterangan dari Suprijono (2009:37) Model Snowball throwing mempunyai sejumlah kelebihan yang semuanya
melibatkan dan keikutsertaan murid dalam
pembelajaran. Kelebihan dari model snowball throwing merupakan:
1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan sebab siswa laksana bermain dengan melempar bola kertas untuk siswa lain.
2) Siswa mendapat
peluang untuk mengembangkan kemampuan beranggapan karena diberikesempatan untuk menciptakan soal dan
diserahkan pada murid lain.
3) Membuat murid siap
dengan sekian banyak kemungkinan sebab siswa tidak tahu soal yang diciptakan temannya
laksana apa.
4) Siswa tercebur aktif
dalam pembelajaran
5) Pendidik tidak
terlampau repot menciptakan media sebab siswa terjun langsung dalam
praktek
6) Pembelajaran menjadi lebih efektif
7) Ketiga aspek yakni aspek
koknitif, afektif dan psikomotor bisa tercapai
Sesuai dengan urian di atas, masing-masing model pembelajaran
memiliki keunggulan tentu saja
model Snowball Throwing pun mempunyai
kekurangan. Kelemahan dari model ini
merupakan:
1) Sangat bergantung pada
keterampilan siswa dalam
mengetahui materi sampai-sampai apa
yang dikuasai siswa melulu sedikit.
Hal ini dapat disaksikan dari
soal yang diciptakan siswa seringkali hanya seputar pelajaran yang sudah diterangkan atau seperti misal soal yang sudah diberikan.
2) Ketua kumpulan yang
tidak dapat menyatakan dengan
baik pasti menjadi penghambat untuk anggota lain guna mengetahui pelajaran sehingga dibutuhkan waktu yang tidak tidak banyak untuk murid mendiskusikan pelajaran pelajaran.
3) Tidak terdapat kuis pribadi maupun penghargaan kumpulan sehingga siswa ketika berkelompok tidak cukup termotivasi guna bekerja sama.namun tdk memblokir kemungkinan
untuk guru guna menambahkan
pemberiaan kuis pribadi dan
penghargaan kelompo
4) Memerlukan masa-masa yang
panjang
5) Siswa yang nakal
ingin untuk melakukan onar
6) Kelas tidak jarang kali
gaduh sebab kelompok diciptakan oleh murid (Suprijono, 2009:37).
Sesuai uraian di atas dapat disebutkan siswa lebih mengetahui dan memahami secara mendalam
mengenai materi latihan yang
dipelajari. Hal ini diakibatkan karena murid mendapat keterangan dari rekan sebaya
yang secara eksklusif disiapkan
oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, mencatat dan berkata mengenai pelajaran yang didiskusikan dalam
kelompok.
Sumber Pustaka:
Arrahman, 2010. Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing. online
Bayor. 2010. Bayor, A. 2010. Snowball Throwing. Online Diakses
pada tanggal 10 Februari 2012.
0 Response to "Model pembelajaran Snowball Throwing"
Post a Comment