Landasan Teori Efesiensi
Landasan Teori Efesiensi
2.1.1 Pengertian Efesiensi
Shone Rinald dalam Nurul Komaryatin (2006:35)
mengaku bahwa efisiensi adalahperbandingan output dan input bersangkutan dengan
tercapainya output maksimum dengan sebanyak input, yang berarti andai ratio
output input besar maka efis iensi disebutkan semakin tinggi, dapat disebutkan bahwa
efisiensi ialah pemakaian input yang terbaik dalam memproduksi output.
Sarjana dalam Nurul Komaryatin (2006:36)
berpendapat, terdapat duadefinisi efisiensi, yakni efisiensi teknis dan
efisiensi ekonomi. Efisiensi hemat mempunyai sudut pandang makro yang mempunyai
cakupan lebih luas dikomparasikan efisiensi teknis yang bersudut pandang mikro.
Pengukuran efisiensi teknis ingin terbatas pada hubungan teknis dan operasional
dalam proses konversi input menjadi output. Akibatnya, usaha untuk menambah efisiensi
teknis melulu memerlukan kepandaian mikro yangmempunyai sifat internal, yakni dengan
pengendalian dan alokasi sumber daya yang optimal. Harga dalam efisiensi hemat tidak
dapat dirasakan given, sebab harga dapat diprovokasi oleh kepandaian makro.
Landasan Teori Efesiensi |
Suatu perusahaan disebutkan efisien secara
teknis bilamana menghasilkan output maksimal dengan sumber daya tertentu atau
memproduksi sebanyak tertentu output memakai sumber daya yang minimal, dan
perusahaan dalam efisiensi hemat menghadapi tantangan besarnya harga input,
sampai-sampai suatu perusahaan mesti bisa memaksimalkan pemakaian inputcocok dengan
perkiraan yang tersedia. Produsen bisa berproduksi bila, dimana MP1 ialah produk
marjinal hal produksi tenaga kerja ( L), MPkialah produk marjinal hal produksi
kapital, dan MPa ialah produksi marjinal hal A, sementara P1, Pk dan Pa
masing-masing ialah harga sumber-sumber itu Nurul Komaryatin (2006:37).
Produsen mesti mengkombinasikan hal produksi
seefisien mungkin supaya biaya input yang dipakai paling rendah (least cost
combination). Dualitas antara buatan dan ongkos yang terlukis di samping menghasilkan
produk yang maksimal pun memenuhi persyaratan kombinasi input dengan ongkos yang
sangat rendah Billas, dalam Nurul Komaryatin (200640).
Dengan demikian efisiensi dapat disebutkan sebagai
penghematan pemakaian sumber daya dalam pekerjaan organisasi, dimana efisiensi
pada ‘daya guna’, dengan efisiensi dimaksudkan pemakaian sumber daya yang lebih tidak
banyak untuk menjangkau hasil yang sama. Efisiensi adalah‘ukuran’ yang mencocokkan
rencana pemakaian masukan (input) dengan realisasi pemakaiannya. Efisiensi 100%
paling sulit dicapai, namun efisiensi yang mendekati 100% sangat diinginkan dan
konsep ini lebih berorientasi pada input daripada output.
2.1.2 Efisiensi Teknis
Penghitungan efisiensi teknis telah
dilaksanakan oleh Farell dalam Coelli (2007:57), menurut yang mencerminkan sebuah
ukuran sederhana tentang efisiensi perusahaan dengan teknik men ghitung sekian
banyak macam input yang dipakai untuk
produksi. Farell menggagas efisiensi terdiri dari dua komponen yaitu: technical
efficiency yang merefleksikan keterampilan perusahaan guna menghasilkan output
maksimum dari serangkaian input yang sudah dit entukan, dan allocative
efficiency yang merefleksikan keterampilan perusahaan guna menggunakan sekian
banyak macam input didalam proporsi yang
optimal, dimana masing -masing inputnya sudah
ditentukan tingkat harga dan teknologi
produksinya. Kedua komponen efisiensi ini lalu digabungkan yang menghasilkan total economic efficiency.
Pemikiran mula mengenai pengukuran efisiensi
dari Farell dimana analisisnya berkaitan dengan ruang input, yang berfokus pada
upaya pengurangan input (an input-reducing focus). Metode ini dinamakan dengan
pengukuran berorientasi input (input-orientated measures).
2.1.3 Prinsip-prinsip Efisiensi
Berdasarkan keterangan dari Syamsi, Ibnu.
(2004:5) guna menilai apakah suatu pekerjaan dalam usaha tersebut termasuk
tepat guna atau tidak maka prinsip-prinsip atau persyaratan efisiensi mesti
terpenuhi. Adapun prinsip tersebut ialah sebagai berikut:
1. Efisiensi
Harus Dapat diukur
Standar untuk memutuskan batas antara tepat
guna dan tidak efisienialah ukuran normal. Ukuran normal ini adalahpatokan
(standar) mula untuk selanjutnya menilai apakah suatu pekerjaan itu tepat guna atau
tidak. Batas ukuran normal guna pengorbanan (input) ialah pengorbanan maksimum.
Sedangkan batas ukuran normal guna hasil (output) ialah hasil minimum. Kalau
tidak bisa diukur maka tidak bakal dapat diketahui apakah suatu pekerjaan atau
teknik kerja itu tepat guna atau tidak.
2. Efisiensi
Mengacu Pada Pertimbangan yang Rasional
Saat mengerjakan pertimbangan, mestilah
pertimbangan tersebut pertimbangan yang rasional. Maksudnya, segala pertimbangan
mesti menurutakal sehat, masuk akal, logis, dan bukan emosional. Dengan
pertimbangan yang rasional, objektivitas pengukuran dan evaluasi akan lebih
terjamin.
3. Efisiensi
Tidak Boleh Mengorbankan Kualitas (Mutu)
Dalam urusan ini kuantitas boleh saja
dinaikkan tetapi tidak boleh sampai mengorbankan kualitasnya. Jangan melulu mengejar
kuantitas namun dengan mengorbankan kualitas.
4. Efisiensi
Merupakan Teknis Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya tidak boleh sampai
berlawanan dengan kepandaian atasan. Karena kepandaian atasan pasti saja telah dipertimbangkan
darisekian banyak segi yang luas
cakupannya, pengamalan operasionalnya dapat dicoba seefisien barangkali sehingga
tidak terjadi pemborosan.
5. Pelaksanaan
Efisiensi Harus dicocokkan dengan Kemampuan Organisasi yang Bersangkutan
Penerapan efisiensi dicocokkan dengan
keterampilan sumber daya, dana, fasilitas, dan lain-lain yang dipunyai oleh
organisasi yang terkaitsambil dicoba peningkatannya. Setiap organisasi tidak
tidak jarang kali mempunyai keterampilan yang sama dan pengukuran efisiensi
hendaknya didasarkan pada keterampilan yang dimilikinya, baik tentang sumberdaya,
dananya, fasilitasnya ataupun yang lainnya.
Dari kesemua prinsip yang sudah kami
sampaikan di atas, prinsi-prinsipitu harus terpenuhi guna menilai tingkat
efisiensi sebuah pekerjaan dalam organisasi. Jika prinsip atau persyaratan
diatas tidak terpenuhi maka tidak bisa diketahui apakah sebuah kegiatan
tersebut sudah tepat guna atau tidak.
2.1.4 Cara Meningkatkan Efisiensi dalam Usaha
Berdasarkan keterangan dari Syamsi, Ibnu.
(2004:8) supaya tercipta usaha yang efisien, ada sejumlah cara untuk menambah efisiensi
dalam usaha. Adapun teknik tersebut ialah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan
faedah manajemen secara tepat
Dalam faedah manajemen yang mencakup planing,
organizing, actuating, dan controlling tersebut harus dilakukan dengan tepat.
Jika ada faedah manajemen yang tidak tepat tersebut akan menjadikan sebuah manajemen
kurang tepat guna dan pasti saja bakal menjadikan organisasi yang tidaktepat
guna pula.
2. Pemanfaatan
sumber daya ekonomi yang tepat
Semua sumber daya ekonomi yang ada laksana sumber
daya alam, sumber daya manusia, sumber daya kewirausahaan, dan pun sumber daya
modal dipilih dengan baik, lantas dimanfaatkan secara tepat.
3. Pelaksanaan
faedah fungsi organisasi sebagai perangkat pencapaidestinasi yang setepat
tepatnya
Memanfaatkan fungsi-fungsi organisasi yang
sebagai wadah untuk dipakai sebagai perangkat pencapaian destinasi yang sudah direncanakan
sebeumnya secara tepat.
4. Pengarahan
dan dinamika organisasi dilaksanakan untuk pengembangan danperadaban yang
berkesinambungan.
Pengarahan-pengarahan dan dinamika yang telah
ada ataupun telah berjalan dalam suatu organisasi dilaksanakan dengan sebaik
barangkali secara terus menerus demi berkembangnya suatu organisasi dan pun kemajuan
yang secara berkesinambungan.
Untuk menilai apakah suatu pekerjaan dalam
usaha tersebut termasuktepat guna atau tidak maka prinsip-prinsip atau
persyaratan efisiensimesti terpenuhi. Adapun prinsip tersebut ialah sebagai
berikut: efisiensi mesti bisa diukur, efisiensi mengacu pada pertimbangan yang
rasional, efisiensi jangan mengorbankan kualitas (mutu), efisiensi adalahteknis
pelaksanaan, pengamalan efisiensi mesti dicocokkan denganketerampilan organisasi
yang terkaitdalam tempo yang sependek-pendeknya di dalam suasana yang nyata
tanpa mengganggu ekuilibrium antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga, dan
waktu
0 Response to "Landasan Teori Efesiensi"
Post a Comment