Pemanfaatan Sistem Informasi Pendidikan


Pemanfaatan Sistem Informasi Pendidikan

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh masyarakat kini ini telah menjadi biasa, bukan lagi menjadi khayalan yang susah diwujud­kan, tergolong pemanfaatannya di dunia pendidikan. Mengingat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna dunia edukasi sudah menjadi unsur yang tak terpisahkan, dibutuhkan pemasyarakatan sekaligus implementasi sistem informasi manajemen edukasi yang tepat supaya pelaksanaan dan peman­faatannya optimal cocok dengan kepentingan dan sasaran dunia pendidikan.

Pengelolaan sistem informasi manajemen edukasi idealnya ialah bagaimanasemua pengambil keputusan bidang edukasi misalnya, berapa jumlah sumber daya insan pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah,pengamalan kurikulum pertumbuhan lembaga pendidikan, yang dapat membetulkan proses manajemen edukasi masa lalu, masa sekarang dan masa yang bakal datang. Dalam dunia edukasi pemakaian dan pengelolaan sistem informasi manajemen edukasi tidak dapat diceraikan dari kegiatan pendidikan tersebut sendiri.

Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada bidang Komputerisasi telah mengindikasikan bahwa pertumbuhan tersebut bisa memban­tu memecahkan masalah pada proses implementasi sistem informasi manajemen pendidikan. Berdasarkan keterangan dari Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional mengaku bahwa:

Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana guna mewujudkan keadaan belajar dan proses pembe­lajaran supaya peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya guna mempunyai kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pemanfaatan Sistem Informasi Pendidikan

A. Bentuk Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Seiring majunya kemajuan dunia dan dinamika kehidupan warga bumi yangingin vertikal, tidak jarang memunculkan gejolak kehidupan sosial. Permasalahan sosial tidak jarang kali timbul setiap ketika dikarenakanpaling cepatnya arus globalisasi. Sarlito W. Sarwono, mengaku bahwa:

Maju dan berkembangnya kemajuan dunia pun mempengaruhi perangkat pendu­kung­nya, diantaranya ialah teknologi komunikasi yang pemakaianya sebagai alat tolong untuk memproses dan mentransfer perlengkapan data informasi yang dibutuhkan, teknologi komunikasi pula sebagai karena masuknya norma dan nilai baru dari luar yang pada gilirannya norma dan nilai baru ini masuk ke dalam lingkungan kehidupan family dan masyarakat.

Era baru dalam dunia pendidikan, yakni diperlukannya reformasi edukasi yang sehubungan erat dengan sistem informasi yang diperlukan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini mempunyai nuansa bagaimana dunia pendidikan berjuang menggunakan perlengkapan komputer, yang bisa di aplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk menambah kinerja duniaedukasi secara signifikan.

Sistem informasi manajemen marupakan sistem operasional yang malaksanakan beraneka-ragam faedah untuk menghasilkan luaran yang berguna untuk pelaksanaan operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan. Penerapan sistem informasi manajemen pada kehidupan sehari-hari sekarang makintidak sedikit dijumpai. Selain laksana pada bisnis, perbankan, pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia edukasi (SIMDIK) juga sistem informasi manajemen serta teknologi informasi sangatlah menyokong untuk menambah kualitas pembelajaran.

Dewasa ini pertumbuhan dan peradaban teknologi informasi dan komuni­kasisudah berjalan dengan paling pesat. Berbagai fasilitas memperoleh infor­masi dari sekian banyak  penjuru dunia dalam hitungan detik, yang pada “zaman batu“ dirasakan sebagai sesuatu yang tidak mungkin, sekarang telah menjadi kenyata­an.

Implementasi edukasi di masa depan akan merasakan perubahan paradigma secara mendasar, terutama yang diakibatkan oleh software teknologi infrmasi yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan. Jenis teknologi yang secara langsung dominan kuat pada pengamalan pendidikan ialah komuni­kasi TV, radio, komputer, jaringan internet, yang bisa dikontruksi untuksebuah proses pembelajaran.

B. Manajemen Pendidikan Merupakan Sekumpulan Fungsi Bagi Menjamin

Efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, melewati perencanaan,pemungutan keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan koordinasi personil, pembuatan iklim organisasi yang kondusif, serta penentuan pengembangan kemudahan untuk memenuhikeperluan siswa dan masyarakat di masa depan. Sehingga dapat disebutkan bahwa manajemen edukasi pada haki­katnya ialah menyangkut destinasi pendidikan, insan yang mengerjakan kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang didaya­gunakan. Sehingga dapatditetapkan bahwa manajemen pendidikan ialah suatu cabang ilmu manajemenedukasi yang mempelajari pengaturan sumber daya manusia, kurikulum,kemudahan sumber belajar, dana serta upaya menjangkau tujuan lembaga secara dinamis. Pengelolaan sistem informasi manajemen edukasi terdiri atas bagian input, proses dan output.

Apabila unsur-unsur itu diterapkan pada sekolah, maka bakal terlihat sebagai berikut:

1. Input terdiri atas kurikulum,kesiswaan,kepegawaian, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat, keuangan, marketing dan sim bio­da­ta smk ;

2. Proses dapat dilaksanakan dengan manual dan pertolongan computer. Proses manu­al dengan teknik konvensional sementara proses dengan pertolongan computer mempersyaratkan situasi tertentu, yakni : adanya struktur organisasi dan pro­sedur yang pasti, terdapat data, adanya pengelolaan dan pemeliharaansystem;

3. Output adalahinformasi yang disajikan guna pimpinan (kepala sekolah) atau pihak beda yang memerlukan sebagai bahan dalam menciptakan ataumemungut keputusan.

Proses penerapan pengelolaan sistem informasi manajemen edukasi berbasis computer, mesti di ketahui bagaimana proses dan alur penanganan infor­masi di sekolah, yaitu:

a. Proses perencanaan data, memutuskan tujuan, jenis data dan waktupendataan data;
b. Proses pengorganisasian data, menilai tugas dan ruang lingkup data yang ditangani oleh sekolah;
c. Proses pendataan dan penyiapan data, menilai metode, menilai sumber data, dan merangkai pengumpulan data, serta pengamalan pengum­pulan data;
d. Proses pengolahan data, menilai bentuk sajian, menyesuaikan permintaan informasi dan menyelamatkan informasi;
e. Proses penyajian laporan, meneliti dan menginterprestasikan hasil olahan data serta menyelamatkan hasilnya.

Untuk menyaksikan sampai sejauh mana proses implementasi Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan, sebagai kepala sekolah mempunyaisejumlah kriteria dalam menjalankan sistem informasi manajemen edukasi antara beda sebagai berikut:

1) Dapat menilai pendekatan yang tepat dalam merencanakan sistem Infor­masi manajemen edukasi di sekolahnya.
2) Penerapan sistem informasi manajemen edukasi secara efektif dan tepat guna oleh kepala sekolah diperlihatkan dengan kemampuan: mengoleksi data secara komprehensif cocok dengan kebutuhan, dapat mengolah data dengan menjadi informasi yang tepat, dapat menggunakan sistem informasi manaje­men edukasi sebagai hasil olahan dalam memungut keputusan.

Dalam pengamalan administrasi sistem informasi digunakan sejumlah Ma­cam administrasi yakni administrasi ketatausahaan, administrasi guru dan penga­jaran. Pengelolaan dan pengamalan SIMDIK telah tidak sedikit membantu, memperlancar dan memudahkan pelaksanaan administrasi ketatausahaan di sekolah. Hal ini diakibatkan karena segala informasi maupun data yang mencantol administrasi sekolah sudah tersimpan sampai-sampai dapat memperlancar pekerjaan akademik, tersedianya informasi yang dibutuhkan, secara cepat dan tepat, kegiatan akan lebih efektif dan efisien.

Kriteria atau ukuran keberhasilan manjemen pendidikan ialah produkti­vitas pendidikan, yang dapat disaksikan pada produk, hasil atau efektivitas dan pada proses, keadaan atau efisiensi. Kriteria keberhasilan membutuhkan proses manaje­men pendidikan, minimal mencakup perilaku insan dalam berorganisasi.

Perilaku insan dalam berorganisasi dapat ditetapkan dalam format perencanaan, pelaksanaan, pemantauan atau pengendalian tergolong memimpin.

Organisasi yang menjadi lokasi untuk membangun dan mengembangkan karir-karir sumber daya manusia, membutuhkan manajer yang dapat meren­canakan, melak­sanakan, memimpin dan mengendalikan supaya organisasi dapatmenjangkau tujuan yang sudah ditetapkan. Ada tiga hal urgen yang perludiamati dari pengertian tersebut antara beda proses, pendayagunaansemua sumber organisasi dan penca­paian destinasi organisasi yang sudah ditetapkan.

Dalam manajemen pendidikan, pengarahan ini mempunyai sifat sangat kompleks sebab disamping mencantol manusia pun menyangkut sekian banyak  tingkah laku dari insan manusia tersebut sendiri. Manusia dengansekian banyak  tingkah laku yang berbeda-beda, mempunyai pandangan serta pola hidup yang bertolak belakang pula. Oleh sebab itu, pengarahan yangdilaksanakan oleh pimpinan mesti berpegang sejumlah prinsip, yakni :

1) Prinsip pengarahan pada destinasi ;
2) Prinsip keharmonisan dengan destinasi ;
3) Prinsip kesatuan komando.

Pendelegasian wewenang mempunyai sifat lebih umum. Pemimipin melimpahkan

sebagian dari wewenang yang di milikinya untuk bawahan melewati Job Discription(jabaran tugas) pada setiap personil. Secara praktis faedah Actuating ini adalahusaha untuk membuat iklim kerjasama diantara stafpenyelenggara program sampai-sampai tujuan organisasi dapat terjangkau secara efektif dan efisien. Fungsi actuatingtidak terlepas dari faedah manajemen melewati penentuan masalah, penetapan tujuan, penetapan tugas dan sumber daya penunjang, meng­ge­rakkan dan mengarahkan, mempunyai keberhasilan sumber daya manusia.

C. Dampak implementasi sistem informasi manajemen edukasi terhadap etika dan social

Meningkatnya pemakaian komputer menjadi perhatian yang semakin besar,khususnya pengaruhnya terhadap etika dan sosial di masyarakat pemakai. Di satu sisi, pertumbuhan teknologi komputer sebagai sarana informasi membe­ri­kan tidak sedikit keuntungan, di antara manfaatnya bahwa informasi bisa dengan mudah didapatkan dan pemungutan keputusan bisa dengan cepat dilaksanakan seca­ra lebih akurat, tepat dan berkualitas,tetapi di sisi lain pertumbuhan teknologi informasi, terutama komputermemunculkan masalah baru.

Melihat pertumbuhan teknologi informasi yang begitu cepat serta pemakaiannya yang sangat tidak sedikit diminati terutama oleh organisasi edukasi memunculkan sejumlah dampak positif dan negatif. Berdasarkan keterangan dari Eti Rochaety akibat positif diterapkannya teknologi informasi pada organisasi pendidikan ialah kinerja organisasi lebih tepat guna karena teknologi informasi bisa menghapus posisi penyambung komunikasi dari dua lokasi yang berkepentingan, pun menghapuskan batas waktu guna operasi internasional. Selain tersebut peserta didik atau mahasiswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan berbasis internet yang biasa dinamakan dengan e-learning sampai-sampai pembelajarannya lebih praktis dan hasil atau bobot dari pembelajarannya tidak kalah bagus dengan pembelajaran klasikal.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa akibat negatif yang ditimbulkan dari diterapkannya teknologi informasi ini di organisasi pendidikan ialah terjadinya pengurangan tenaga kerja sebab pekerjaan yang dulunya digarap oleh insan sudah tergantikan oleh teknologi inforasi yang berkembang. Hal ini akan mengakibatkan bertambahnya angka pengangguran.

Secara umum pertumbuhan teknologi informasi ini mengganggu hak pri­vasi individu, bahwa tidak sedikit sekarang pemakaian komputer telah di luar etika pemakaiannya misalnya; pemanfaatan teknologi komputer dengangampang dapat mengakses data dan informasi dengan teknik yang tidak sah, belum lagi terdapat seba­ha­gian orang yang memanfaatkan komputer dan internet guna mengganggu orang beda dengan tujuan sebatas untukkesukaan atau hobi, adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk mengerjakan tindakan kriminal.

Bukan sebuah hal yang baru bila kita meneliti bahwa dengan peradaban teknologi, semakin bertambah pula durjana dengan memanfaatkan teknologi informasi ini. Kejahatan yang di maksud tersebut ialah salah satu akibat teknologi informasi terhadap etika dan sosial laksana kriminalitas ataupun penipuan.

Dari sekian banyak  uraian di atas, pengarang dapat unik suatucerminan bah­wa teknologi informasi yang berkembang cepat membawa duaakibat yaitu positif dan negatif. Namun, terlepas dari akibat tersebut,tampak bahwa berba­gai organisasi terutama organisasi edukasi menyambut dengan baik perkem­bang­an teknologi informasi. Hal ini dapat diperlihatkan dengan semakin banyaknya sekolah dan universitas yang merealisasikan teknologi informasi. Keputusan yang dipungut oleh sekolah dan perguruan tinggi dalam merealisasikan teknologi informa­si memang paling baikbilamana disesuaikan dengan situasi dari sekolah atau univer­sitas sebab memang tidak sedikit sekali guna serta akibat postif yang diper­oleh dari penerapan teknologi informasi. Namun, sekolah dan universitas pun harus mempersiapkan strategi guna menghadapi akibat negatif dari penerapan teknologi informasi yakni pengurangan tenaga kerja yang nantinya berimbas pada bertambahnya angka pengangguran. Bagi itu,dibutuhkan suatu strategi untuk menanggulangi maslah tersebut. Salah satu caranya ialah memadukan antara teknologi informasi dengan sumber daya manusia supaya tidak terjadinya penambahan pengangguran.

Penghematan masa-masa dan kecepatan penyajian informasi dampak penerapan teknologi informasi itu akan menyerahkan kesempatan untuk guru dan pengurus sekolah untuk menambah kualitas komunikasi dan pembinaan untuk siswa. Dengan demikian murid akan merasa lebih dimanusiakan dalam upaya mengembangkan jati diri dan pengetahuannya.

D. Hasil Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidkan

Teknologi informasi kini ini berkembang begitu pesatnya sehinggaimplementasi tekno­logi informasi dan komunikasi beserta komponen infra strukturnya benar-benar sudah menandai terjadi­nya revolusikemajuan yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan dalam sistem orga­nisasibisa di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan efisien.

Pemanfaatan sistem informasi manajemen terutama dalam bidang edukasi sudah sangat dibutuhkan dalam pengelolaan, baik dalam urusan pengelolaan administrasi akademik, akademik kepegawaian, administrasi pelaporan dan masih tidak sedikit lagi bidang-bidang beda yang memerlukan layanan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Kebutuhan software database yangbisa mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolah dan komite-komite pengajaran dan pembelajaran, pun mengusung keperluan untuk menjadikan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid untuk instansi bersangkutan laksana laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke Kementrian Pendidikan Nasional.

Mengingat peran sistem informasi manajemen yang begitu urgen sangatdibutuhkan oleh sebuah lembaga/satuan pendidikan. Upaya dan usahamerealisasikan IT dalam menunjang kelancaran kinerjanya, dengan situasi semacam tersebut seluruh tenaga kependidikan dan pendidik terusmengerjakan upaya-upaya untuk membetulkan sistem-sistem yang telah ada.

Teknologi informasi pun adalahsalah satu senjata pesaing. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi di antara alat untukmenambah efisiensi dalam kegiatan operasional lembaga pendidikan, bahkanguna menjadi opsi masyarakat ketika ini, lembaga edukasi harus mempunyai sperangkat teknologi informasi yang memadai.

Dalam rangka memberdayakan seluruh warga negara Indonesia berkembang menjadi insan yang berbobot | berbobot | berkualitas sehingga dapat dan proaktif membalas tantangan zaman yang tidak jarang kali berubah. Sebuah komitmen terhadap kualitas pendidikan. Terkait dengan visi itu telah diputuskan serangkaian prinsip penyeleng­garaan edukasi untuk dijadikan landasan dalam pengamalan reformasi pendidikan. Pergeseran paradigma proses pendidikan, yakni dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran ialah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada sebuah lingkungan belajar. Proses pembelajaran butuh direncanakan, dilaksanakan, supaya efektif dan efisien.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan di antara standar yang mesti dikembangkanialah standar proses. Standar proses mencakup perencanaan proses pembelajaran, pengamalan proses pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran, dan pemantauan proses pembelajaran guna terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Implementasi sistem informasi BIOSMK di sekolah adalahupaya yang telah seharusnya dilakukan. Sesuai dengan standar isi edukasi yaitu sistem informasi manajemen edukasi (SIM) BIOSMK untuk menyokong proses manajemen pendidikan. Pimpinan suatu lembaga edukasi (kepala sekolah) pada dasarnya ialah pengolah informasi. Seorang pimpinan mesti mempunyai kapabilitas guna memperoleh, menyimpan, mengolah, memungut kembali, serta menyajikan informasi sebagai bahan dalam proses pemungutan keputusan bidang edukasi yang bisa dipertanggung jawabankan secara moral.



Berdasarkan keterangan dari Kenneth Promozic dalam gelombang inovasi teknologi di untuk dalam sejumlah tahapan yaitu:

1. Reducing cost

Pertimbangan dalam langkah ini, teknologi informasi dikaitkan dengan hal administratif yang bertujuan meminimalisir biaya. Contohnya pemakaian komputer sebagai pengganti mesin tik. Komputer jauh lebih ungguldikomparasikan dengan mesin tik ditinjau dari kecepatan, kerapian,pemakaian kertas, dan sebagainya. Selain tersebut juga komputer bisa menyimpan data dalam format softcopy yang lebih tahan lamadikomparasikan kertas secara fisik. Perusahaan menitikberatkan pada perspektif efisiensi (cheaper, faster, and better) dalam kegiatan sehari-hari.

2. Leveraging Investment:

Tahapan kedua, teknologi informasi di anggap sebagai aset yang menguntungkan dikomparasikan dengan teknologi serupa atau dengan katabeda mempunyai value added Perbandingan ini diukur dari sisi keuangan, misalkan ekspedisi surat dengan email jauh lebih murah dikomparasikan dengan ekspedisi surat secara manual yang memerlukan waktu lebih lama dan mahal atau tak berbeda dengan komunikasi memakai telephone guna interlokal atau internasional jauhh lebih mahal bila dikomparasikan berkomunikasi melewati chatting atau internet (VOIP).

3. Enhancing products and services

Tahapan ketiga terjadi saat sebuah teknologi dapat menyerahkan kontribusi signifikan dalam proses pembuatan produk dan jasa, sehinggameningkatkan nilai dan kualitas dari produk dan jasa yang ditawarkan. Ukuran yang tidak jarang digunakan ialah perubahan dalam market share. Sebagai misal adanya dengan adanya call center secara online untuk para pelanggan yang hendak menyampaikan komplain atau menanyakan informasimengenai produk dan jasa yang ditawarkan. Fasilitas ini pasti saja menjadi hal penentu saat para pelanggan melakukan pembelian produk dan jasa.

4. Enhancing executive decision making:

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan dinamika pasar, maka top manajemen perusahaan memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan berkualitas. Kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi dan terakhir menjadiknowledge adalah hal yang mendasar untuk tetap unggul di kancah persaingan. Oleh karenanya perusahaan mulai merealisasikan konsep manajemen canggih untuk membetulkan kinerja perusahaan sepertibusiness process reengenering, balanced scorecard, six sigma, total quality management, dsb. Peranan teknologi infornasi disini sebagai enabler dibuka dari proses pendataan data, pengolahan, integrasi, pelaporan, analisa, dan sampai untuk pengambilan keputusan.

5. Reaching the customer

Tahapan kelima teknologi informasi di anggap telah menjadi alat guna mendapatkan pelanggan. Biasanya ini terjadi pada perusahaan penyedia jasa, teknologi informasi diekploitasi secara maksimal 24 jam x 7 hari danmenjebol batas ruang dan batas masa-masa (ubiquitous). Teknologi informasi menjadi penghubung antara perusahaan dengan pelanggan, lihat saja internet banking, mobile banking, home shopping, e-consultancy, e-commerce, dsb

Berdasarkan keterangan dari Budi Sutedjo dalam Eti Rochaety bahwa gelombang teknologi informasi yang berbasis internet berkembang melaluisejumlah tahapan sebagai berikut:

a. Gelombang kesatu, pemanfaatan TI difokuskan untuk menambah prouktivitas dan memperkecil biaya.

b. Gelombang kedua, TI difokuskan untuk menambah efektivitas pemakaian peralatan komputer melewati pembangunan jaringan komputer.

c. Gelombang ketiga, TI difokuskan guna menghasilkan keuntungan melewati pembangunan program sistem informasi.

d. Gelombang keempat, TI difokuskan untuk menolong proses pemungutan keputusan dari data kualitatif.

e. Gelombang kelima, TI difokusakan guna meraih pelanggan (konsumen)melewati pengembangan jaringan internet.

f. Gelombang keenam, TI mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless). Sistem itu dapat memungkinkan seseorang mengakses internetmelewati komputer yang terhubung ketelepon seluler.

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bentuk implementasi sistem informasi manajemen edukasi makin tidak sedikit dijumpai, selain laksana pada bisnis, perbankan, pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia edukasi (SIMDIK) juga sistem informasi manajemen serta teknologi informasi sangatlah menyokong untuk menambah kualitas pembelajaran dengan mengembangkan sistem informasi manajemennyasupaya mampu mengekor perubahan zaman.

2. Dampak implementasi sistem informasi manajemen edukasi meilikisejumlah dampakyang signifikan, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya ialah kinerja organisasi dengn tersedianya informasi yang dibutuhkan, secara cepat dan tepat, kegiatan akan lebih efektif dan efisien. Sedangkan akibat negatif terjadinya pengurangan tenaga kerjasebab pekerjaan yang dulunya digarap oleh insan sudah tergantikan oleh teknologi informasi yang berkembang.

3. Hasil implementasi (SIMDIK) tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi di antara alat untuk menambah efisiensi dalamkegiatan operasional lembaga pendidikan, bahkan guna menjadi opsi masyarakat ketika ini, lembaga edukasi harus mempunyai seperangkat teknologi informasi yang memadai.

B. Implikasi

Dalam setiap tahapan dan tindakan telah seharunya anda sesuaikan deng­an pola hidup yang dapat beradaptasi di zaman yang canggih seperti kini baik berteknologi maupun secara berbudaya, telah seharunya anda sama-sama mengawal etika yang punya moral dan berbudaya.

DAFTAR PUSTAKA

B. Davis, Gordon. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Cet. IX; Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1998.
Hidayanto, Dwi Nugroho. Pemikiran Pendidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas Cet. III; Samarinda: Spirit Grafindo, 2011.
Muslim Sri Banun. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru,Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2010.
Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Cet. 4; Jakarta: Media Grafika, 2010.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemanfaatan Sistem Informasi Pendidikan"

Post a Comment