Makalah Pertahanan Nasional Indonesia

Makalah Pertahanan Nasional Indonesia

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan semua bangsa. Sudah semenjak lama Indonesia menjadi incaran tidak sedikit negara atau bangsa lain, sebab potensinya yang besar disaksikan dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak melulu dari luar, tetapi pun dari dalam. Terbukti,sesudah perjuangan bangsa terjangkau dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam pun timbul, dari yang mempunyai sifat kegiatan jasmani sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bareng untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang diprovokasi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan menyerahkan motivasi dalam membuat suasana damai.


Bab II
Pembahasan
A. Ketahanan Nasional
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan keberadaan dan mewujudkan cita-citanya butuh mempunyai pemahaman tentang geoploitik dan geostrategic. Geopolitik bangsa Indonesia diterjemahkan dalam konsepsi Wawasan Nusantara, sementara geostrategic bangsa Indonesia dirumuskan dalam konsepsi Ketahanan Nasional.
Ketahanan Nasional adalah salah satu konsepsi politik dari Negara Republik Indonesia. Ketahanan Nasional dapat disebutkan sebagai konsep geostrateginya bangsa Indonesia. Dengan kta lain, geostartegi bangsa Indonesia diwujudkan melewati konsep keawetan nasional.
Geostrategi ialah suatu teknik atau pendekatan dalam memanfaatkan situasi lingkungan guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan destinasi nasional. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa Indonesia mempunyai definisi bahwa konsep keawetan nasional adalah pendekatan yang dipakai bangsa Indonesia dalam mengemban pembangunan dalam rangka menjangkau cita-cita dan destinasi nasional. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan adalah salah satu definisi dari konsepsi ketahan nasional tersebut sendiri.
Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahan nasional.yaitu :
• Ketahanan Nasional sebagai sebuah kondisi. Perspektif ini menyaksikan Ketahanan Nasional sebagai sebuah penggambaran atas suasana yang seharusnya dipenuhi. Keadaan atau situasi ideal demikian memungkinkan sebuah negara memiliki keterampilan mengembangkan kekuatan nasional sehingga dapat mengahadapi segala macam ancaman dan gangguan untuk kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan
• Ketahanan nasional sebagai suatu pendekatan, cara atau teknik dalam menjalankan suatu pekerjaan khususnya pembangunan negara . Sebagai sebuah pendekatan, keawetan nasional mencerminkan penedekatan yang integral. Integral dalam makna penedekatan yang menggambarkan anatara segala aspek/isi, pada saat membina maupun solusi masalah kehidupan. Dalam urusan pemikiran, pendekatan ini memakai pemikiran kesisteman (system thinking)

• Ketahanan Nasional sebagai sebuah doktrin. Ketahanan nasional adalah salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa doktrin konseptual tentang penataan dan penyelenggaraan bernegara. Sebagai ajaran dasar nasional konsep keawetan nasional dimasukkan dalam GBHN supaya setiap orang, masyarakat dan pelaksana negara menerima dan menjalankannya.
B. Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional
Konsepsisi keawetan nasional mempunyai latar belakang sejarah kelahirannya di Indonesia. Gagasan tentang keawetan nasiona berawal padamula tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan wilayah yang sekarangmempunyai nama SESKOAD. Masa itu ialah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Pengaruh Komunisme menjalar samapai area Indo Cina sampai-sampai satu persatu area Indo Cina laksana Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan infiltrasi komunis mulai masuk ke Thailand, Malaysia dan Singapura. Akankan efek domino tersebut akan terus ke Indonesia?
Concern atas gejala tersebut memprovokasi para pemikir militer di SSKAD (pada masa itu). Mereka menyelenggarakan pengamatan atas kejadian terseut, yakni tidak adanya perlawanan yang gigih dan ulet di Indo Cina dalam menghadapi perluasan KOmunis. Bila dikomparasikan dengan Indonesia, kekuatan apa yang dipunyai bangsa ini, sehingga dapat menghadapi sekian banyak  ancaman tergolong pemeberontakan dala negeri. Jawaban sedangkan dari kalangan pemikir tersebut ialah adanyaketerampilan territorial dan perang gerilya.
Tahun 1060-an terjadi gerakan Komunis di Filiphina, Singapura dan Thailand. Bahkan gerakan komunis Indonesia sukses mengadakan penentangan pada 30 September 1965, tetapi akhirnya dapat ditanggulangi menyadari atas sekian banyak  kejadian tersebutr, semakin kuata usulan pemikiranmengenai kekuatan apa yang seharusnya terdapat dalam masyarakat dan abngsa Indonesia supaya kedaulatan dan keutuhan bangsa negara Indonesia terjamin di waktu mendatang. Jawaban atas pertanyaan tersebut ialah adanya kekuatan nasional yang anatara beda berupa unsure kesatuan dan persatuan kukatan nasional. Pengembangan atasa pemikiran itu dilnjutkan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional). Dalam pemikiran Lemhanas tahun 1968 sudah ada peradaban konseptual berupa ditemukannya unsure-unsur dari tata kehidupan nasional yang berupa ideology, politik, social, ekonomi dan militer. Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang menjadi pertanda dari ditinggalkannya konsep kekuatan, meskipun dalamkeawetan nasional sendiri terdapaty konsep kekuatan. Konsepsi Ketahan nasional waktu tersebut dirumuskan sebagai keuletan dan daya tahansebuah bangsa yang berisi keterampilan mngembangkan kekuatan nasional yang ditujukan guna mengahadapi segala anaman dan kekuatan membahayakan kelangsungn hidup negara dan bangsa Indonesia. Kata “segala”mengindikasikan kesadaran bakal spectrum ancamn yang lebih dari sebatas anacaman komunis dan atau pemberontakan.Kesadaran bakal spectrum ini diperluas tahun 1972 menjadi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG). Konsepsi Ketahanan Nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai situasi dinamis satu bangsa yang mengandung keuletan dan ketangguhan yang berisiketerampilan untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan menanggulangi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan memburu tujuan perjuangan nasional.

C. Unsur Unsur Ketahanan Nasional
Unsur, unsur atau hal yang memprovokasi kekuatan/ketahanan nasionalsebuah negara terdiri atas sejumlah aspek.
a. Unsur atau Gatra Penduduk
Penduduk sebuah negara menilai kekuatan atau keawetan nasional negara yang bersangkutan. Faktor yang sehubungan dengan warga negara mencakup dua hal yakni aspek kualitas dan kuantitas.

b. Unsur atau Gatra Wilayah
Wilayah turut pula menilai kekuatan nasional negara. Hal ini berhubungan dengan distrik negara mencakup :
• Bentuk distrik negara nerupa negara pantai, negara kepulauan atau negara continental
• Luas distrik negara
• Posisi geografis, astronomis dan geologis negara
• Daya dukung distrik negara, terdapat negara yang habitable dan unhabitable
c. Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam
Hal-hal yang sehubungan dengan unsure sumber daya alam sebagai unsur ketahan nasional mencakup :
• Potensi sumber daya alam distrik yang bersangkutan merangkum sumber daya alam hewani, namabati dan tambang
• Kemampuan mengeskplorasi sumber daya alam
• Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa mendatang dan lingkungan hidup
• Kontrol atas sumber daya alam
d. Unsur atau Gatra di Bidang Ideologi
Ideologi mendukung keawetan suatu bangsa sebab ideology untuk suatu bangsa mempunyai dua faedah poko yaitu:
• Sebagai destinasi atau cita-cita dari kumpulan masyarakat yang bersangkutan dengan kata lain nilai-nilai yang terdapat dalam ideologytersebut menjadi cita-cita yang berkeinginan dituju secara bersama
• Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat ang bersangkutan, dengan kata lain masyarakat yang tidak sedikit dan pelbagai itu mau menjadikan ideology sebagai milik bareng dan menjadikannya bersatu.
e. Unsur atau Gatra di Bidang Politik
Politik penyelenggaraan negara sangat memprovokasi kekuatan nasional yang ditinjau dari sejumlah aspek :
• Sistem politik sebuah negara
• Sistem pemerintahan sebuah negara
• Bentuk pemerintahan sebuah negara
• Bentuk negara sebuah negara
f. Unsur atau Gatra di Bidang Ekonomi yang sehubungan denan sistem ekonomi sutu negra baik yang menganut sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi sosialis.
g. Unsur atau Gatra di Bidang Sosial Budaya yang sehubungan dengan akulturasi dan asimilasi kebiasaan dan masyarakat di sebuah negara.
h. Unsur atau Gatra di Bidang Pertahanan Keamanan yang sehubungan ancaman militer yang dihadapi sutu negara dari negra lain, sampai-sampai unsure utama pertahanan dan ketenteraman berada ditangan tentara (militer).

D. Asas – Asas Ketahanan Nasional
Asas keawetan nasional ialah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut ialah sebagai inilah (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
a) . Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan keperluan yang sangat fundamental dan mesti dipenuhi untuk individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, bagian kesejahteraan danketenteraman ini seringkali menjadi tolak ukur untuk mantap/tidaknyakeawetan nasional.
b). Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, keawetan nasional merangkum seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut sehubungan dalam format persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c). Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam urusan hidup dengan asas kekeluargaan ini dinyatakan adanya perbedaan, dan fakta real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dipertahankan dari konflik yang mempunyai sifat merusak/destruktif.

E. Sifat-sifat Ketahanan Nasional
Beberapa sifat keawetan nasional yang terdapat mingkin bakal kami jabarkan seperti inilah ini :
 MandiriØ
Maksudnya ialah percaya pada keterampilan dan kekuatan sendiri dan tidakgampang menyerah. Sifat ini adalahprasyarat guna menjalin sebuah kerjasama. Kerjasama butuh dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain.
 DinamisØ
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung kondisi dan situasi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini tidak jarang kali diorientasikan kemasa depan dan ditunjukkan pada situasi yang lebih baik.

 WibawaØ
Keberhasilan pembinaan keawetan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka menambah kekuatan dan keterampilan bangsa. Dengan ini diharapkan supaya bangsa Indonesia memiliki harga diri dan diacuhkan oleh bangsa lain cocok dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat keawetan nasional, maka bakal semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai pelaksana kehidupan nasional.
 Konsultasi dan kerjasamaØ
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan jati diri bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diadakan secara komunikatif sampai-sampai ada keterbukaan dalam melihat situasi masing-masing didalam rangka hubungan ini diinginkan tidak terdapat usaha mengkhususkan konfrontasi serta tidak terdapat hasrat mengandalkandominasi dan kekuatan jasmani semata.


F. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
Kedudukan dan faedah ketahanan nasional dapat diterangkan sebagaiinilah :
a). Kedudukan :
ketahanan nasional adalahsuatu doktrin yang dipercayai kebenarannya oleh semua bangsa Indonesia serta merupakan teknik terbaik yang butuh di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina situasi kehidupan nasional yang hendak diwujudkan, wawasan nusantara dankeawetan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
b). Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam kegunaannya sebagai ajaran dasar nasional perlu dicerna untuk memastikan tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan tahapan bangsa yang mempunyai sifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu agar tidak ada teknik berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan ialah bahwa bilapembiasan terjadi, maka bakal timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.


G. Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional ialah kondisi dinamis sebuah bangsa yang mencakup segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, mengandung keuletan dan ketangguhan yang berisi keterampilan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan menanggulangi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untukmemastikan identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan menjangkau tujuan nasional dapat diterangkan sepertiinilah ini :
 KetangguhanØ
Adalah kekuatan yang mengakibatkan seseorang atau sesuatu bisa bertahan,powerful menderita atau dapat mengatasi beban yang dipikulnya.


 KeuletanØ
Adalah usaha secara giat dengan keterampilan yang keras dalam menggunakanketerampilan tersebut diatas untuk menjangkau tujuan.
 IdentitasØ
Yaitu karakteristik suatu bangsa atau negara disaksikan secara keseluruhan. Negara disaksikan dalam definisi sebagai sebuah organisasi masyarakat yang diberi batas oleh distrik dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan destinasi nasional serta dengan peran internasionalnya.
 IntegritasØ
Yaitu kesatuan lengkap dalam kehidupan nasional sebuah bangsa baikbagian sosial maupun alamiah, baik mempunyai sifat potensional maupun fungsional.
 AncamanØ
Yang dimaksud disini ialah hal/usaha yang mempunyai sifat mengganti atau merombak kearifan dan usaha ini dilaksanakan secara konseptual, kriminal dan politis.
 Hambatan dan gangguanØ
Adalah urusan atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang mempunyai sifat dan bertujuan melemahkan atau merintangi secara tidak konsepsional.

Bab Iii
Penutup
A. Kesimpulan
Negara Indonesia ialah negara yang solid terdiri dari sekian banyak  suku dan bangsa, terdiri dari tidak sedikit pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika anda sebagai penduduk negara hendak mempertahankan wilayah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka anda harus memperkuatkeawetan nasional kita. Ketahanan nasional ialah cara sangat ampuh,sebab mencakup tidak sedikit landasan laksana : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan begitu katahanan nasional kita paling solid

DAFTAR PUSTAKA

http://emperordeva.wordpress.com/about/ketahanan-nasional/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Pertahanan Nasional Indonesia"

Post a Comment