Penggunaan Media Plastisin dalam Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak

Penggunaan Media Plastisin dalam Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak

Media Plastisin

Bermain merupakan keperluan anak yang sangat mendasar melewati bermain terdapat empiris yang urgen dalam dunia anak, diantaranya: anak dapat mengenal aturan, bersosialisasi, menanam diri, mengatur emosi, toleransi, kerjasama, mengalah, sportif, dan sikap-sikap positif lainnya. (Rachmawati dan Kurniati, 2005:47).
Dalam garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar TK, bermain adalah prinsip dalam pembelajaran di TK, dimana bermain merupakan teknik yang sangat baik guna mengembangkan keterampilan anak didik. Pada prinsipnya bermain berisi rasa senang dan lebih mementingkan proses daripada hasil akhir.
Perkembangan bermain sebagai teknik pembelajaran hendaknya dicocokkan dengan perkembangan usia dan keterampilan anak didik, yakni berangsur-angsur dikembangkan dari bermain seraya belajar menjadi belajar seraya bermain.

Penggunaan Media Plastisin pada Taman Kanak-Kanak

Bermain Plastisin

Bermain plastisin merupakan pekerjaan pengembangan motorik halus yang bisa mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan menciptakan produk atau pekerjaan hasta karya yang dapat dilaksanakan anak umur TK. Dilihat dari format bermain bisa digolongkan dalam bermain sosial karena bermain plastisin dapat dilaksanakan sendiri atau bareng orang beda dengan memakai alat, menurut keterangan dari Soegeng (dalam Kamtini, 2005:59).
Plastisin adalah benda yang mempunyai sifat kenyal, oleh karena tersebut mudah dibentuk. Bermain plastisin paling baik untuk memicu perkembangan anak khususnya motorik halusnya. Permainan plastisin tidak melulu menyenangkan tapi pun menambah ketrampilan jari-jemari tangan, sekaligus memudahkan pemahaman anak mengenai dunia lewat desakan remasan dan genggaman, bermain plastisin pun memberi kesempatan pada anak guna berkreasi cocok imajinasinya didalam membuat suatu bentuk, pekerjaan ini pun membantu mengembangkan otot kecil tangan dan menyempurnakan koordinasi tangan dan mata.
Bagi anak-anak bermain plastisin memang pekerjaan yang menyenangkan dan mengasyikkan sesuai kriteria bermain yang memiliki pengaruh positif menurut keterangan dari Dworetzy (dalam Muslihatoen, 2004:31), bagaimana anak-anak membuat format dengan khayalan mereka masing-masing.
a) Ada sejumlah hal yang perlu diacuhkan dalam bermain plastisin antara lain: 1) Melibatkan semua seluruh anak guna dapat berpartisipasi aktif; 2) Menyenangkan dan dilaksanakan melalui bermain; 3) Dapat mengalirkan energi dan aspirasi anak; 4) Membangkitkan kemauan untuk bereksplorasi; 5) Mendorong guna kreatif; 6) Memberikan kemerdekaan anak mengembangkan pekerjaan sesuai dengan imajinasinya; 7) Sesuai dengan tema dan lingkungan anak.
b) Persiapan sebelum bermain plastisin supaya acara bermain plastisin ini aman dan menyenangkan untuk anak diantaranya: 1) Pilih plstisin cocok kriteria berikut: gampang dibentuk, tidak berminyak, tidak berbau, tidak lengket ditangan; 2) Menata ruangan ruang belajar sehingga anak senang dan nyaman; 3) Menyediakan alat tolong sesuai fungsinya; 4) Dibentuk kelompok-kelompok kecil sehingga gampang pengawasannya; 5) Pembagian bahan plastisin secara proporsional untuk masing-masing kelompok.
c) Aktivitas yang dilaksanakan dalam bermain plastisin dengan memakai gerakan motorik halus antara lain: 1) Latihan meremas, menggenggam, mencubit, memukul; 2) Membuat format sederhana (bulatan, cacing, lempengan); 3) Membuat format nyata/imajinasi; 4) Anak diberikemerdekaan untuk menciptakan berbagai format sesuai keinginannyacocok tema pada hari itu, contoh tema hewan anak-anak bebas membuatformat binatang apa saja yang diinginkannya.
d) Sikap guru dalam bermain plastisin, sikap guru dalam bermain plastisin diantaranya : 1) Guru butuh memberi misal atau memperagakan gerakan-gerakan motorik halus yang betul dalam bermain plastisin guna mencipta sebuah bentuk, contoh : memilin, meremas, memukul, menggenggam; 2) Guru memberi kemerdekaan anak guna membuat format sesuai kemauan dan khayalan anak cocok tema pada hari itu; 3) Guru memberi motivasi supaya anak mau mengajar kesabaran dan kelenturan otot jari jemari tangan dalam proses membuat suatu bentuk; 4) Guru menyelenggarakan pengawasan yang baik tentang gerakan-gerakan motorik halus yang dilaksanakan anak dalam bermain plastisin dan memantau anak tidak boleh sampai tergoda menyantap plastisin diakibatkan warna-warni plastisin yang menarik, meskipun tidak mengakibatkan keracunan.
e) Tujuan Bermain Plastisin, destinasi bermain plastisin merupakan: 1) Mengembangkan kegiatan motorik halus anak secara koordinasi dalam rangka kelenturan, kekuatan dan ekuilibrium serta kelincahan guna persiapanmencatat dan mengajar keberanian anak; 2) Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan sekian banyak  gagasan dan khayalan dan memakai bahan menjadi sebuah karya seni. Di dalam pekerjaan bermain plastisin yang dilaksanakan anak-anak tidak jarang dijumpai keadaan yang menyenangkan,sarat kegembiraan. Kegembiraan anak-anak bisa ditandai dengan sejumlah ciri yang dimunculkan oleh keaktifan dan kemerdekaan untuk bergerak, bereksperimen, berlomba, berkomunikasi dan sebagainya. Dapat anda lihatalangkah senangnya anak-anak bermain plastisin, mereka bergerak-gerak secara disadari atau tidak.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penggunaan Media Plastisin dalam Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak"

Post a Comment