Upaya Meningkatkan Kreativitas Melukis Anak Usia Dini Melalui Finger Painting Di TK Almanar

Upaya Meningkatkan Kreativitas Melukis Anak Usia Dini Melalui Finger Painting Di TK ....

A. Latar Belakang Masalah
Anak umur dini merupakan pribadi yang menarik dan menarik. Anak umur dini disebut menarik dikarenakan adanya lompatan pertumbuhan pada pertumbuhan anak. Anak umur dini menurut keterangan dari NAEYC (National Association for The Education of Young Children) ialah anak yang berada pada rentang umur 0 – 8 tahun, yang tercakup dalam program edukasi di Taman Penitipan Anak, penitipan anak pada keluarga, edukasi prasekolah baik tersebut swasta ataupun negeri, TK, dan SD.
Pendidikan anak umur dini (PAUD) ialah jenjang edukasi sebelum jenjang edukasi dasar yang adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak semenjak lahir hingga dengan umur enam tahun (Permendiknas No.58 Tahun 2009). Melalui pemberian rangsangan pendidikan menolong pertumbuhan dan pertumbuhan jasmani dan rohani supaya anak mempunyai kesiapan dalam menginjak pendidikan lebih lanjut, yang diadakan pada jalur formal, nonformal, dan informal (Permendiknas No.58 Tahun 2009).

Pembelajaran merupakan format penyelenggaraan edukasi yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan sebuah kegiatan. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) mempunyai sifat spesifik didasarkan pada tugas-tugas perkembangan dan pertumbuhan anak dengan mengembangkan aspek-aspek pertumbuhan yang mencakup moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni (Permendiknas No.58 Tahun 2009).



Kondisi di Tk lokasi peneliti melatih yaitu TK .... Kecamatan .... Kabupaten .... pada pembelajaran melukis dengan jari hasil yang baik, anak belum bisa mengeksplorasi idenya dalam format karyanya sampai-sampai guru yang tidak sedikit melakukan pekerjaan tersebut sedang anak belum dapat menciptakan hasil karya yang bisa anak banggakan.
Permasalahan itu oleh peneliti segera ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan penelitian tindakan ruang belajar (PTK), dan menurut hasil diskusi dengan semua teman sejawat, dilaksanakan perbaikan proses belajar mengajar. Diperolehlah kesepakatan guna memilih pekerjaan melukis dengan Finger Painting. Perkembangan sosial emosional ialah wahana untuk membangun anak supaya dapat mengendalikan emosinya secara lumrah dan bisa berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik, serta dapat membantu dirinya sendiri dalam rangka kemampuan hidup (Permendiknas No. 58 Tahun 2009).
Namun, ketika observasi mula ditemukan anak belum dapat berinteraksi dengan temannya pada pekerjaan finger painting (melukis dengan jari). Berdasarkan hasil observasi di TK .... pada 2013 ditemukan pekerjaan pembelajaran dalam melukis dengan jari (finger painting) yang dilangsungkan masih belum mengisi peningkatan pertumbuhan anak terutama keterampilan sosial emosional anak dalam mengajar kesabaran, sehingga pekerjaan pembelajaran belum menjangkau tingkat capaian pertumbuhan anak.
Hambatan yang sering didatangi dalam pekerjaan pembelajaran melukis dengan jari (finger painting) ialah sulitnya merealisasikan metode yang tepat guna diterapkan dalam proses pembelajaran serta kurangnya media yang bisa menunjang dalam pekerjaan pembelajaran. Dalam pekerjaan pembelajaran guru telah menjelaskan pekerjaan pembelajaran tetapi sejumlah anak yang belum dapat mengikuti pekerjaan pembelajaran sampai-sampai nilai pertumbuhan anak masih tidak cukup memuaskan. Hal ini dapat disaksikan dari 10 anak, 8 anak diantaranya menemukan nilai tidak cukup memuaskan yakni bintang satu.
Dari hasil observasi yang telah didapatkan di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ...., bisa diketahui bahwa cara pemberian tugas yang diterapkan oleh guru masih kurang, cara pemberian tugas ialah memberikan kesempatan untuk anak untuk mengemban tugas menurut tuntunan guru secara langsung yang diserahkan secara perseorangan atau kelompok.
Berdasarkan uraian yang di atas, maka peneliti tertarik mengerjakan suaturiset yaitu “Upaya menambah kreativitas anak umur dini melewati finger painting di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ....”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah upaya menambah kreativitas anak umur dini melewati finger painting di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ....,disaksikan dari perencanaan pembelajaran, pengamalan pembelajaran danpenilaian pembelajaran sebelum diterapkannya dalam mengelan finger painting?
2) Bagaimanakah Upaya menambah kreativitas anak umur dini melewati finger painting di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ....?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan riset sebagai berikut:
1) Untuk memahami upaya menambah kreativitas anak umur dini melewati finger painting di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ....,disaksikan dari perencanaan pembelajaran, pengamalan pembelajaran danpenilaian pembelajaran sebelum diterapkannya dalam mengelan bilangan?
2) Untuk memahami upaya menambah kreativitas anak umur dini melewati finger painting di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ....?

D. Manfaat Penelitian
1) Secara Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta mengembangkan ilmu di bidang pekerjaan Finger Painting dan di bidang pertumbuhan belajar anak didik.
2) Secara Praktis.
a) Untuk guru
Dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pengelolaan ruang belajar serta menyerahkan masukan untuk membetulkan kinerja guru dalam pembelajaran untuk menambah belajar anak melewati Finger Paintingsampai-sampai dapat menambah kreatifitas guru.
b) Untuk Siswa
Agar dapat menambah kreatifitas dan keaktifan murid dalam proses pengembangan kegiatan jasmani motorik halus serta menolong siswa guna lebih termotivasi dan menolong siswa dalam mengetahui materi pembelajaran dalam menambah pengembangan pekerjaan finger painting.
c) Untuk Sekolah
Agar dapat menyerahkan informasi pada pihak sekolah dalam edukasi dan pengajaran guna guna meningkatkan kemampuan motorik halus.

E. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman pembaca dalam penulisan ini, makapengarang merasa butuh menjelaskan sejumlah istilah yang bersangkutan dengan judul riset ini. Adapun istilah-istilah tersebut ialah sebagai berikut:
1) Upaya Meningkatkan ialah segala format usaha untuk membetulkan proses belajar dengan memberikan desakan atau menyerahkan motivasiuntuk anak mengenai pembelajaran.
2) Kreativitas ialah keterampilan seorang anak didik untuk membuat suatu yang baru, baik yang benar-benar baru, maupun adalahmodifikasi atauevolusi dengan menggabungkan hal-hal yang telah ada. (Munandar, 2004:25).
3) Anak Usia Dini ialah anak yang berada pada umur 0-8 tahun sedang dalam proses belajar. (Dwi Yulianti, 2010:7)
4) Finger Painting ialah Melukis dengan jari merupakan pekerjaan yang menyenangkan untuk anak mengingat pekerjaan ini dapat dilaksanakan dimana saja, kapn saja, dan ongkos yang relative murah (Yuliani, 2009: 190).



F. LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas ialah salah satu urusan yang sangat urgen yang dipunyai anak umur dini guna mengembangkan segala ilmu yang dipunyai pada anakumur dini. Berdasarkan keterangan dari Munandar, (2004:25), menuliskan bahwa Kreativitas ialah kemampuan umum untuk membuat sesuatu yang baru, sebagai kemampuann untuk menyerahkan gagasan-gagasan baru yang bisa diterapkan dalam solusi masalah, atau sebagai keterampilan untukmenyaksikan hubunganhubungan baru antara unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.
Pendapat lain diajukan oleh Suratno, (2005:24). Kreativitas ialah Merupakan kegiatan imajinasi yang dapat menghasilkan sesuatu yang original serta Merupakan proses pewujudan (manifestasti) dan kepandaian dalam penelusuran sesuatu yang berniai.
Lebih lanjut Suratno, (2005:10), menuliskan bahwa anak umur dini yang kreatif ialah anak yang pikirannya berdaya sarat dengan inisiatif dan tidak tidak jarang kali bergantung pada orang lain. Anak dapat mengekspresikan benak dan kegiatannya dengan berdaya cipta sendiri,dapat berkarya dengan cara-cara yang original. Anak-anak yang sepertitersebut dapat disebutkan sebagai anak yang kreatif.

2. Pengertian Anak Usia Dini
Anak umur dini ialah anak yang berada pada umur 0-8 tahun. Berdasarkan keterangan dari Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010:7), anak umur dini ialah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan esensi anakumur dini (Augusta, 2012) ialah individu yang menarik dimana ia mempunyai pola perkembangan dan pertumbuhan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yangeksklusif yang cocok dengan langkah yang sedang dilewati oleh anak tersebut. Dari sekian banyak  definisi, peneliti memutuskan bahwa anakumur dini ialah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahapperkembangan dan perkembangan, baik jasmani maupun mental.
Masa kanak-kanak adalahmasa ketika anak belum dapat mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Mereka ingin senang bermain padaketika yang bersamaan, hendak menang sendiri dan sering mengolah aturan main guna kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, diperlukan upayaedukasi untuk menjangkau optimalisasi seluruh aspek perkembangan, baik perkembangan jasmani maupun pertumbuhan psikis. Potensi anak yang sangaturgen untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut mencakup kognitif, bahasa, sosioemosional, kemampuan jasmani dan beda sebagainya.

3. Pengertian Melukis dengan jari/Finger Painting
Melukis merupakan pekerjaan yang menyenangkan untuk anak mengingatpekerjaan ini dapat dilaksanakan dimana saja, kapn saja, dan ongkos yang relative murah. Anak melukis apa yang diinginkannya dan cocok imajinasinya, (Yuliani, 2009: 190).
Melukis dengan jari atau Finger Painting ialah teknik melukis denganmemakai jari tanpa media apapun. Seni memang dapat dibuat denganmemakai bahan apa saja termasuk pun seni melukis dengan jari-jari tangan. Melukis bertolak belakang dengan Finger Painting, andai melukis anak masih memakai media ekstra untuk mengaplikasikan warnawarnanyatetapi pada seni melukis dengan jari tangan melulu menggunakan beberapa atau borongan jari guna mengaplikasikan warna-warna tersebut sampai-sampai menjadi kesatuan lukisan jari yang estetis dengan pencampuran warna yang didapatkan baik disengaja ataupun tidak
menjadi warna sekunder dan tersier (Sujiono, :2009:184).
Finger Painting bisa diaplikasikan dikertas atau di dinding dengan simetri kecil atau besar. Finger Painting dapat dilaksanakan dengan satu tangan ataupun dengan dua tangan tergantung dari format gambar yang akandibuat dan tergantung format dan seberapa besar ukuran media yang bakal dilkis dengan jari tangan tersebut.
Saat anak melukis dengan jari tentulah anak bakal menjadi kotor tetapi untuk semua orangtua dan pendidik tidak butuh khawatir sebab dengan tangan yang sarat dengan cat itu anak bakal dapat menciptakan sekian banyak  lukisan dengan melulu menggunakan jari tangannya saja yangestetis dan unik. Dengan jari tangannya anak bakal belajar menggerakkan dan menyapukannya pada media tembok atau dinding sesuai khayalan anak. Selain memakai cat Finger Painting pun dapat diciptakan dengan arang, kapur dan karbon. Dengan menggunakan sekian banyak  bahan ini anak akandapat menciptakan karya seni yang benar-benar menarik dan bertolak belakang dengan karya lukis yang lain.
Dalam menggambar dengan jari pun ada teknik-teknik yang terutama yangbakal menghasilkan karya seni lukis yang spektakuler indahnya.Teknik melukis dengan jari tangan antara beda dengan memproduksi seluruh jenis gambar abstrak. Abstraksi ialah membuat gambar bebas guna menjadi gambar apapun. Sementara simetri ialah menyelesaikan fluiditas yang menjadi sesuatu laksana menghasilkan energi cair. Metafora kristal ini lebihterlukis dalam media karbon, dibawah panas dan desakan menjadi berlian. Pada anak TK melukis dengan jari tangan seringkali menggunakanmedia cat yang warni-warni yang diaplikasikan di tembok atau kertas dengan ukuran dan lukisan jari dengan ragam ragam guratan tangan dan pencampuran warna yang ceria.
Kegiatan Finger Painting atau karya lukis jari mengkhususkan self expresion yang lebih mementingkan bagaimana anak mengekspresikan atau menungkan gagasan, perasaan bukan sebatas apa yang dilukis anak. Unsur visual yang menonjol ialah : kualitas goresan atau tarikan garis atau sapuan tangan dan permainan warna. Media ini memberi empiris sensasi rabaan yang menyenangkan dan memberi kejutan inspiratif, (Pekerti, 2009:10).

4. Langkah-Langkah Melukis Dengan Finger Painting.
Berdasarkan keterangan dari Pekerti (2009:12), Aktivitas kreasi inipenuh dengan nuansa bermaian yang mengkhususkan ekspresi dan khayalan anak. Kegiatan ini lebih mengkhususkan bagaimana anak mengekspresikan emosinya melewati goresan tangan.
a. Proses Finger Painting dengan tema abstrak dimulai dengan memberi stimulus untuk membangunkan minat dan rasa hendak tahu anak bakal materi baru yang bakal dipelajarinya.
b. Proses menikmati atau menghayati dapat dijangkau dengan memberi kertas gambar berukuran A-1 supaya anak puas mengeksplorasi dan berimajinasi bermacam-macam gerak jari-jari tangan dan membuat pelbagai coretan atau sapuan tangan dengan format abstrak.
c. Proses beranggapan akan menolong anak lebih konsentrasi danmembangunkan daya imajinasi/fantasi anak sampai-sampai anak dapat merespon lebih cepat dan fasih sehingga bisa menghasilkan karya abstrak yang indah.
d. Proses berkarya bakal melibatkan keterampilan anak menguasai media melukis langsung dengan jari-jari tangan sebagai perangkat yang utama.

5. Tujuan Penggunaan Finger Painting.
Kegiatan Finger Painting dilaksanakan untuk dapat menambah kemampuanjasmani motorik anak, pekerjaan ini dirasa tepat sebab membuat anak merasa senang dan bebas dalam bereksperimen atau berimajinasi. Berikutialah tujuan dari dilakukannya pekerjaan Finger Painting:
a. Finger Painting dipakai untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak.
b. Finger Painting dipakai untuk menambah koordinasi jari-jari tangan dan mata.
c. Finger Painting dipakai sebagai perangkat untuk mengajar emosi anak.
6. Manfaat Finger Painting.
a. Finger Painting bisa meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak
b. Melalui Finger Painting kratifitas dan khayalan serta emosi anak bisa lebih tersalurkan dengan baik.
c. Melalui Finger Painting anak dapat menciptakan pola warna yang baiksampai-sampai anak dapat mengetahui dan memahami perpaduan warna yang baik.
d. Melalui Finger Painting guru dapat menyaksikan hasil karya anak sendiri.

G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipakai dalam riset ini ialah pendekatan kualitatifyakni suatu riset yang berjuang mengungkapkan fenomena secara lengkap dan sesuai melewati pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Moleong (2005:5) menyampaikan penelitian kualitatif ialah penelitian yang menggunkanan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan gejala yang terjadi dan dilaksanakan dengan jalan melibatkan sekian banyak  metode yang ada.
Jenis riset ini ialah penelitian tindakan ruang belajar yang mempunyai ciri eksklusif yang memisahkan dengan jenis riset lain. Berkaitan dengan ciri eksklusif tersebut, Arikunto, (2007:62) menyatakan adasejumlah karakteristik PTK tersebut, antara lain: (1) adanya perbuatan yang nyata yang dilaksanakan dalam kondisi yang alami dan ditujukan untuk menuntaskan masalah,(2) meningkatkan wawasan keilmiahan dan keilmuan,(3) sumber persoalan berasal dari masalah yang dirasakan guru dalam pembelajaran, (4) persoalan yang diangkat mempunyai sifat sederhana, nyata, jelas, dan penting, (5) adanya kolaborasi antara praktikan dan peneliti, (6) terdapat tujuan urgen dalam pengamalan PTK, yaitu menambah profesionalisme guru, terdapat keputusan kelompok, bertujuan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan.

2. Lokasi Penelitian
Dalam rangka mendapat  data peneltian ini, pengarang memilih TK .... sebagai tempat penelitian yang beralamat di Kecamatan .... Kabupaten ..... Lokasi penelitian dilaksanakan di TK .... di sebabkan masihtampak anak didik belum sepenuhnya mengenal angka-angka serta masihmembutuhkan pemahaman lebih terhadap media yang dipakai selama ini.

3. Sumber Data
Sumber data dalam riset ini ialah anak didik TK .... Kecamatan .... Kabupaten .... yang berada di ruang belajar A yang berjumlah 20 orang.

4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pendataan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, daftar lapangan dan dokumentasi.
1. Observasi.
Observasi ialah suatu kiat yang dilaksanakan dengan teknik mengadakanpemantauan secara teliti dan sistematis. Arikunto (2008: 28). Pengumpulan data melewati observasi dilaksanakan sendiri oleh peneliti ditolong guru dan kepala sekolah. Observasi dilaksanakan pada ruang belajar yang dijadikan subyek riset untuk mendapatkan cerminan secara langsungpekerjaan menari anak di kelas. Observasi yang dilaksanakan meliputi proses belajar melatih guru dan anak dalam pekerjaan Finger Painting. Hal – urusan yang diobservasi antara beda motorik halus anak melewati Finger Painting, pencampuran warna, sekian banyak  gambar yangdiciptakan dan goresan dari jari.
2. Wawancara.
Wawancara ialah proses memperoleh penjelasan untuk tujuan riset denganteknik tanya jawab seraya bertatap muka antarapewawancara dengan orang yang diwawancarai (responden) dengan perangkat yang disebut panduan wawancara. Wawancara dilaksanakan kepada kepala sekolah, guru dan anak didik untuk memahami respon guru dan anak tentang pekerjaan Finger Painting tersebut.
3. Dokumentasi.
Dokumentasi ialah instrumen untuk mengoleksi data mengenai peristiwa atau kejadian-kejadian masa kemudian yang sudah didokumentasikan. Mulyasa (2009:09). Dokumen adalahmetode untuk mendapat  atau memahami sesuatu,buku-buku, dokumentasi yang bersangkutan dengan yang diteliti. Dokumen dipakai untuk mendapat  data sekolah dan nama anak kumpulan A TK Al Manar Kecamatan .... Kabupaten ....,serta potret atau rekaman proses perbuatan penelitian.
4. Catatan Lapangan.
Berdasarkan keterangan dari Bogdan dan Biklen dalam Meleong (2009:209),daftar lapangan ialah catatan tertulis mengenai apa yang didengar, di lihat,di alami dan di pikirkan dalam rangka pendataan data dan refleksi terhadap data dalam riset kualitatif. Catatan lapangan dipakai untukmenulis temuan sekitar pembelajaran yang didapatkan peneliti yang teramati dalam pedoman observasi.

5. Teknik Analisis Data
Dalam riset kualitatif, analisis data dilaksanakan sejak mula penelitian dan sekitar proses penelitian dilakukan maupun setelah riset sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana Tindakan I.
Pada etape ini Guru merangkai rencana pembelajaran menurut pokokkupasan dan tema yang bakal diajarkan yakni Peningkatan kreativitas anak umur dini melalui pekerjaan Finger Painting pada kumpulan Amencakup merumuskan destinasi pembelajaran, merangkai langkah-langkah pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar, apa yang cocok pokok kupasan yang bakal diajarkan dan bagaimana mengajarkannya serta merangkai alatpenilaian yang cocok dengan tujuan.
2. Pemberian Tindakan I.
Guru mengemban pengajaran dengan memberi misal langsung untuk anak bagaimana teknik menggerakkan jari jemari dan mulai melukis dengan jari dengan percaya diri. Setelah peneliti mengerjakan tindakan I dirasa masihtidak cukup sesuai dengan target yang diharapkan maka penulismengerjakan tindakan yang ke II yaitu duplikasi dari perbuatan I yangdiinginkan akan lebih baik lagi hasilnya.
3. Melakukan Observasi
Pada waktu pekerjaan pembelajaran berlangsung, guru bareng anakkumpulan A mengerjakan observasi dan menulis kejadian-kejadian selamapekerjaan pembelajaran dilangsungkan yang nantinya dapat berfungsi untuk pemungutan keputusan apakah telah benar atau perludiselenggarakan perbaikan. Apakah tugas - tugas dan pertanyaan yangdikemukakan guru sudah menggambarkan peningkatan motorik halus melaluipekerjaan Finger Painting. Observasi yang dilaksanakan pada perbuatan II ini sama laksana yang dilaksanakan pada perbuatan I yakni pada waktu pekerjaan pembelajaran berlangsung, guru bareng murid kumpulan Amengerjakan observasi dan menulis kejadian-kejadian selama pekerjaan pembelajaran berlangsung, menyerahkan tugas, pertanyaan yang diinginkan kreativitas anak melalui pekerjaan Finger Painting bisa meningkat.
4. Pembuatan Analisis dan Refleksi
Dari hasil observasi dilaksanakan analisis pada perbuatan I lantas dilanjutkan dengan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi yangdilaksanakan bersama- sama ini direncanakan perbaikan dengan mengerjakan tindakan II terhadap permasalahan-permasalahan yang masih ada. Untukmemahami apakah guru dapat merangkai rencana pembelajaran yangmenggambarkan peningkatan motorik halus melalui pekerjaan Finger Painting dapat disaksikan dan komponen-komponen yang ada pada rencana pembelajaran yang sudah disusunnya. Dari hasil analisis dan refleksi yangdilaksanakan penulis menemukan kelemahan pada sejumlah anak yang masihkendala menggerakkan jari tangannya guna melukis dengan jari.

 
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.
Augusta. 2012. Pengertian Anak Usia Dini.Diambil dari http://infoini.com/pengertian anak usia dini diakses tanggal 17 Februari 2014.
Crain William. 2007. Teori Perkembangan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
 Depdiknas. 2007. Bidang Pengembangan Fisik Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
 Depdiknas. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009. Jawa Timur: Depdiknas.
 Hidayani Rini. 2006. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta. Universitas Terbuka.
 Kartono Kartini. 2007. Psikologi Anak. Bandung. Mandar Maju.
 Moleong L.Y, 2005. Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
 Munandar Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Siswa Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
 Pekerti Widya. 2009. Metode Pengembangan Seni. Jakarta. Universitas Terbuka.
 Prastiti Dinar Wiwien. 2007. Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta. PT Indeks Anggota IKAPI.
 Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
 Siti Aisyah, dkk. 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.
  Sujiono Bambang. 2009. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta. Universitas Terbuka.
 Sujiono Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
 Susanto Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Prenada Media Group.
 Thomson. 2008. Profil Perkembangan Anak. Jakarta. PT Indeks Anggota IKAPI.
 Yulianti. Dwi. 2010. Bermain sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Indeks.

Semoga bermanfaat... Anda cukup copykan isi ini jadikan referensi anda dalam menyelesaaikan kuliah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Upaya Meningkatkan Kreativitas Melukis Anak Usia Dini Melalui Finger Painting Di TK Almanar"

Post a Comment