Upaya Meningkatkan Kreativitas Melukis Anak Usia Dini Melalui Finger Painting Di TK Almanar
Upaya Meningkatkan Kreativitas
Melukis Anak Usia Dini Melalui Finger Painting Di TK ....
A. Latar Belakang Masalah
Anak umur dini merupakan
pribadi yang menarik dan
menarik. Anak umur dini disebut menarik dikarenakan adanya lompatan pertumbuhan pada pertumbuhan anak. Anak umur dini menurut keterangan dari NAEYC (National Association for The
Education of Young Children) ialah anak
yang berada pada rentang umur 0
– 8 tahun, yang tercakup dalam program edukasi
di Taman Penitipan Anak, penitipan anak pada keluarga, edukasi prasekolah baik tersebut swasta ataupun negeri, TK,
dan SD.
Pendidikan anak umur dini (PAUD) ialah jenjang edukasi sebelum jenjang edukasi
dasar yang adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak semenjak lahir hingga dengan umur enam
tahun (Permendiknas No.58 Tahun 2009). Melalui pemberian rangsangan pendidikan menolong pertumbuhan dan pertumbuhan jasmani dan rohani supaya anak mempunyai kesiapan dalam menginjak
pendidikan lebih lanjut, yang
diadakan pada jalur formal, nonformal, dan informal (Permendiknas No.58
Tahun 2009).
Pembelajaran merupakan format penyelenggaraan edukasi yang memadukan secara
sistematis dan berkesinambungan sebuah kegiatan.
Pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK)
mempunyai sifat spesifik didasarkan pada tugas-tugas perkembangan dan pertumbuhan anak dengan mengembangkan
aspek-aspek pertumbuhan yang mencakup moral dan nilai-nilai agama,
sosial, emosional, kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni
(Permendiknas No.58 Tahun 2009).
Kondisi di Tk lokasi peneliti melatih yaitu TK .... Kecamatan ....
Kabupaten .... pada pembelajaran melukis dengan jari hasil yang baik, anak
belum bisa mengeksplorasi idenya
dalam format karyanya sampai-sampai guru yang tidak sedikit melakukan pekerjaan tersebut sedang anak belum
dapat menciptakan hasil karya
yang bisa anak banggakan.
Permasalahan itu oleh peneliti segera
ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan penelitian
tindakan ruang belajar (PTK),
dan menurut hasil diskusi dengan semua teman sejawat, dilaksanakan perbaikan proses belajar
mengajar. Diperolehlah kesepakatan guna
memilih pekerjaan melukis
dengan Finger Painting. Perkembangan sosial emosional ialah wahana untuk
membangun anak supaya dapat
mengendalikan emosinya secara lumrah dan bisa berinteraksi dengan sesamanya
maupun dengan orang dewasa dengan baik, serta dapat membantu dirinya sendiri dalam rangka kemampuan hidup (Permendiknas No. 58 Tahun 2009).
Namun, ketika observasi mula ditemukan
anak belum dapat berinteraksi
dengan temannya pada pekerjaan finger
painting (melukis dengan jari). Berdasarkan hasil observasi di TK .... pada
2013 ditemukan pekerjaan pembelajaran
dalam melukis dengan jari (finger painting) yang dilangsungkan masih belum
mengisi peningkatan pertumbuhan anak
terutama keterampilan sosial
emosional anak dalam mengajar kesabaran,
sehingga pekerjaan pembelajaran
belum menjangkau tingkat capaian pertumbuhan anak.
Hambatan yang sering didatangi dalam pekerjaan pembelajaran melukis dengan
jari (finger painting) ialah sulitnya merealisasikan metode yang tepat guna diterapkan dalam proses
pembelajaran serta kurangnya media yang
bisa menunjang dalam pekerjaan pembelajaran.
Dalam pekerjaan pembelajaran
guru telah menjelaskan pekerjaan pembelajaran tetapi sejumlah anak yang belum dapat mengikuti pekerjaan pembelajaran sampai-sampai nilai pertumbuhan anak masih tidak cukup memuaskan. Hal ini dapat disaksikan dari 10 anak, 8 anak
diantaranya menemukan nilai tidak cukup memuaskan yakni bintang satu.
Dari hasil observasi yang telah didapatkan di TK .... Kecamatan ....
Kabupaten ...., bisa diketahui
bahwa cara pemberian tugas yang
diterapkan oleh guru masih kurang, cara
pemberian tugas ialah memberikan
kesempatan untuk anak untuk mengemban tugas menurut tuntunan guru secara langsung
yang diserahkan secara
perseorangan atau kelompok.
Berdasarkan uraian yang di atas,
maka peneliti tertarik mengerjakan suaturiset yaitu “Upaya menambah kreativitas anak umur dini melewati finger painting di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ....”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas, maka yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah upaya menambah kreativitas anak umur dini melewati finger painting di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ....,disaksikan dari perencanaan
pembelajaran, pengamalan pembelajaran
danpenilaian pembelajaran
sebelum diterapkannya dalam mengelan finger painting?
2) Bagaimanakah Upaya menambah kreativitas anak umur dini melewati finger painting di TK .... Kecamatan .... Kabupaten ....?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan riset sebagai
berikut:
1) Untuk memahami upaya menambah kreativitas
anak umur dini melewati finger painting di TK ....
Kecamatan .... Kabupaten ....,disaksikan
dari perencanaan pembelajaran,
pengamalan pembelajaran danpenilaian
pembelajaran sebelum diterapkannya dalam mengelan bilangan?
2) Untuk memahami upaya menambah kreativitas
anak umur dini melewati finger painting di TK ....
Kecamatan .... Kabupaten ....?
D. Manfaat Penelitian
1) Secara Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta mengembangkan ilmu di bidang pekerjaan Finger Painting dan di
bidang pertumbuhan belajar anak
didik.
2) Secara Praktis.
a) Untuk guru
Dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pengelolaan ruang belajar serta menyerahkan masukan untuk membetulkan kinerja guru dalam
pembelajaran untuk menambah belajar
anak melewati Finger Paintingsampai-sampai dapat menambah kreatifitas guru.
b) Untuk Siswa
Agar dapat menambah kreatifitas dan keaktifan murid dalam proses pengembangan kegiatan jasmani motorik halus serta menolong siswa guna lebih
termotivasi dan menolong siswa
dalam mengetahui materi
pembelajaran dalam menambah pengembangan pekerjaan finger painting.
c) Untuk Sekolah
Agar dapat menyerahkan informasi pada pihak sekolah dalam edukasi dan pengajaran guna guna meningkatkan kemampuan motorik halus.
E. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman
pembaca dalam penulisan ini, makapengarang
merasa butuh menjelaskan sejumlah istilah yang bersangkutan dengan judul riset ini. Adapun istilah-istilah
tersebut ialah sebagai berikut:
1) Upaya Meningkatkan ialah segala format usaha untuk
membetulkan proses belajar dengan memberikan desakan atau menyerahkan motivasiuntuk anak mengenai pembelajaran.
2) Kreativitas ialah keterampilan seorang anak didik
untuk membuat suatu yang baru,
baik yang benar-benar baru, maupun adalahmodifikasi
atauevolusi dengan menggabungkan
hal-hal yang telah ada.
(Munandar, 2004:25).
3) Anak Usia Dini ialah anak yang berada pada umur 0-8 tahun sedang dalam proses
belajar. (Dwi Yulianti, 2010:7)
4) Finger Painting ialah Melukis dengan jari merupakan pekerjaan yang menyenangkan untuk anak mengingat pekerjaan ini dapat dilaksanakan dimana saja, kapn saja,
dan ongkos yang relative murah
(Yuliani, 2009: 190).
F. LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas ialah salah satu urusan yang sangat urgen yang dipunyai anak umur dini guna mengembangkan segala ilmu yang dipunyai pada anakumur dini. Berdasarkan keterangan dari Munandar, (2004:25), menuliskan bahwa Kreativitas ialah kemampuan umum untuk membuat sesuatu yang baru, sebagai
kemampuann untuk menyerahkan gagasan-gagasan
baru yang bisa diterapkan dalam solusi masalah, atau sebagai keterampilan untukmenyaksikan hubunganhubungan baru
antara unsur-unsur yang telah ada
sebelumnya.
Pendapat lain diajukan oleh Suratno, (2005:24).
Kreativitas ialah Merupakan kegiatan imajinasi yang dapat menghasilkan sesuatu yang
original serta Merupakan proses pewujudan (manifestasti) dan kepandaian dalam penelusuran sesuatu yang berniai.
Lebih lanjut Suratno, (2005:10), menuliskan bahwa anak umur dini yang kreatif ialah anak yang pikirannya berdaya sarat dengan inisiatif dan tidak tidak jarang kali bergantung pada
orang lain. Anak dapat mengekspresikan benak dan kegiatannya dengan berdaya
cipta sendiri,dapat berkarya
dengan cara-cara yang original. Anak-anak yang sepertitersebut dapat disebutkan sebagai
anak yang kreatif.
2. Pengertian Anak Usia Dini
Anak umur dini ialah anak
yang berada pada umur 0-8 tahun.
Berdasarkan keterangan dari Beichler
dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010:7), anak
umur dini ialah anak yang
berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan
esensi anakumur dini
(Augusta, 2012) ialah individu
yang menarik dimana ia mempunyai pola perkembangan dan pertumbuhan
dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan
komunikasi yangeksklusif yang cocok dengan langkah yang sedang
dilewati oleh anak tersebut. Dari
sekian banyak definisi, peneliti memutuskan bahwa anakumur dini ialah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahapperkembangan dan perkembangan, baik jasmani maupun mental.
Masa kanak-kanak adalahmasa ketika anak belum dapat mengembangkan
potensi yang terdapat dalam
dirinya. Mereka ingin senang
bermain padaketika yang
bersamaan, hendak menang sendiri
dan sering mengolah aturan main guna kepentingan diri sendiri. Dengan
demikian, diperlukan upayaedukasi untuk menjangkau optimalisasi
seluruh aspek perkembangan, baik perkembangan jasmani maupun
pertumbuhan psikis. Potensi anak yang sangaturgen untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut mencakup kognitif, bahasa,
sosioemosional, kemampuan jasmani dan beda sebagainya.
3. Pengertian Melukis dengan
jari/Finger Painting
Melukis merupakan pekerjaan yang menyenangkan untuk anak mengingatpekerjaan ini dapat dilaksanakan dimana saja, kapn saja,
dan ongkos yang relative murah.
Anak melukis apa yang diinginkannya dan
cocok imajinasinya, (Yuliani, 2009: 190).
Melukis dengan jari atau Finger
Painting ialah teknik melukis
denganmemakai jari tanpa media
apapun. Seni memang dapat dibuat
denganmemakai bahan apa saja
termasuk pun seni melukis dengan
jari-jari tangan. Melukis bertolak
belakang dengan Finger Painting,
andai melukis anak masih memakai
media ekstra untuk
mengaplikasikan warnawarnanyatetapi pada
seni melukis dengan jari tangan melulu menggunakan beberapa atau borongan jari guna mengaplikasikan
warna-warna tersebut sampai-sampai menjadi
kesatuan lukisan jari yang estetis dengan
pencampuran warna yang didapatkan baik
disengaja ataupun tidak
menjadi warna sekunder dan
tersier (Sujiono, :2009:184).
Finger Painting bisa diaplikasikan dikertas atau di
dinding dengan simetri kecil atau besar. Finger Painting dapat dilaksanakan dengan satu tangan
ataupun dengan dua tangan tergantung dari format gambar yang akandibuat
dan tergantung format dan
seberapa besar ukuran media yang bakal dilkis
dengan jari tangan tersebut.
Saat anak melukis dengan jari tentulah anak bakal menjadi kotor
tetapi untuk semua orangtua
dan pendidik tidak butuh khawatir sebab dengan tangan yang sarat dengan cat itu anak bakal dapat menciptakan
sekian banyak lukisan dengan melulu menggunakan jari tangannya
saja yangestetis dan unik.
Dengan jari tangannya anak bakal belajar
menggerakkan dan menyapukannya pada media tembok atau dinding sesuai khayalan anak. Selain memakai cat Finger Painting pun dapat diciptakan dengan arang, kapur dan karbon. Dengan menggunakan sekian banyak bahan ini anak akandapat menciptakan karya seni yang
benar-benar menarik dan bertolak belakang dengan karya lukis
yang lain.
Dalam menggambar dengan jari pun ada teknik-teknik yang terutama yangbakal menghasilkan karya seni lukis yang spektakuler indahnya.Teknik melukis dengan jari tangan antara beda dengan memproduksi seluruh jenis gambar abstrak.
Abstraksi ialah membuat gambar
bebas guna menjadi gambar
apapun. Sementara simetri ialah menyelesaikan
fluiditas yang menjadi sesuatu laksana menghasilkan
energi cair. Metafora kristal ini lebihterlukis
dalam media karbon, dibawah panas dan desakan menjadi berlian. Pada anak TK melukis dengan jari tangan seringkali menggunakanmedia cat yang
warni-warni yang diaplikasikan di tembok atau kertas dengan ukuran dan lukisan
jari dengan ragam ragam guratan
tangan dan pencampuran warna yang ceria.
Kegiatan Finger Painting atau
karya lukis jari mengkhususkan self
expresion yang lebih mementingkan bagaimana anak mengekspresikan atau menungkan
gagasan, perasaan bukan sebatas apa
yang dilukis anak. Unsur visual yang menonjol ialah : kualitas goresan atau tarikan garis atau sapuan tangan
dan permainan warna. Media ini memberi
empiris sensasi rabaan yang
menyenangkan dan memberi kejutan inspiratif, (Pekerti, 2009:10).
4. Langkah-Langkah Melukis Dengan
Finger Painting.
Berdasarkan
keterangan dari Pekerti (2009:12), Aktivitas kreasi inipenuh dengan nuansa bermaian yang mengkhususkan ekspresi dan khayalan anak. Kegiatan ini lebih mengkhususkan bagaimana anak mengekspresikan
emosinya melewati goresan
tangan.
a. Proses Finger Painting dengan
tema abstrak dimulai dengan
memberi stimulus untuk membangunkan minat
dan rasa hendak tahu anak bakal materi baru yang bakal dipelajarinya.
b. Proses menikmati atau menghayati dapat dijangkau dengan memberi kertas gambar berukuran A-1 supaya anak puas mengeksplorasi dan
berimajinasi bermacam-macam gerak jari-jari tangan dan membuat pelbagai coretan atau sapuan tangan
dengan format abstrak.
c. Proses beranggapan akan menolong
anak lebih konsentrasi danmembangunkan daya imajinasi/fantasi
anak sampai-sampai anak dapat merespon lebih cepat dan fasih sehingga bisa menghasilkan karya abstrak yang indah.
d. Proses berkarya bakal melibatkan keterampilan anak menguasai media
melukis langsung dengan jari-jari tangan sebagai perangkat yang utama.
5. Tujuan Penggunaan Finger
Painting.
Kegiatan Finger Painting dilaksanakan untuk dapat menambah kemampuanjasmani motorik anak, pekerjaan ini dirasa tepat sebab membuat anak merasa senang dan
bebas dalam bereksperimen atau berimajinasi. Berikutialah tujuan dari dilakukannya pekerjaan Finger Painting:
a. Finger Painting dipakai untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak.
b. Finger Painting dipakai untuk menambah koordinasi jari-jari tangan dan mata.
c. Finger Painting dipakai sebagai perangkat untuk mengajar emosi anak.
6. Manfaat Finger Painting.
a. Finger Painting bisa meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak
b. Melalui Finger Painting
kratifitas dan khayalan serta
emosi anak bisa lebih
tersalurkan dengan baik.
c. Melalui Finger Painting anak
dapat menciptakan pola warna
yang baiksampai-sampai anak
dapat mengetahui dan memahami perpaduan warna yang baik.
d. Melalui Finger Painting guru
dapat menyaksikan hasil karya
anak sendiri.
G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis
Penelitian
Pendekatan yang dipakai dalam riset ini ialah pendekatan
kualitatifyakni suatu riset yang berjuang mengungkapkan
fenomena secara lengkap dan
sesuai melewati pengumpulan data
dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Moleong (2005:5) menyampaikan penelitian
kualitatif ialah penelitian yang
menggunkanan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan gejala yang terjadi dan
dilaksanakan dengan jalan melibatkan sekian banyak metode yang
ada.
Jenis riset ini ialah penelitian
tindakan ruang belajar yang mempunyai ciri eksklusif yang memisahkan
dengan jenis riset lain.
Berkaitan dengan ciri eksklusif tersebut,
Arikunto, (2007:62) menyatakan adasejumlah karakteristik PTK tersebut,
antara lain: (1) adanya perbuatan yang
nyata yang dilaksanakan dalam kondisi yang alami dan ditujukan
untuk menuntaskan masalah,(2) meningkatkan wawasan keilmiahan dan
keilmuan,(3) sumber persoalan berasal
dari masalah yang dirasakan guru
dalam pembelajaran, (4) persoalan yang
diangkat mempunyai sifat sederhana,
nyata, jelas, dan penting, (5) adanya kolaborasi antara praktikan dan peneliti,
(6) terdapat tujuan urgen dalam pengamalan PTK, yaitu
menambah profesionalisme guru,
terdapat keputusan kelompok, bertujuan untuk menambah dan meningkatkan
pengetahuan.
2. Lokasi Penelitian
Dalam rangka mendapat data peneltian ini, pengarang memilih TK .... sebagai tempat penelitian yang beralamat di
Kecamatan .... Kabupaten ..... Lokasi penelitian dilaksanakan di TK .... di sebabkan masihtampak anak didik belum sepenuhnya mengenal angka-angka serta
masihmembutuhkan pemahaman lebih
terhadap media yang dipakai selama
ini.
3. Sumber Data
Sumber data dalam riset ini ialah anak didik TK .... Kecamatan .... Kabupaten .... yang
berada di ruang belajar A yang
berjumlah 20 orang.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pendataan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, daftar lapangan dan dokumentasi.
1. Observasi.
Observasi ialah suatu kiat yang dilaksanakan dengan teknik mengadakanpemantauan secara teliti dan
sistematis. Arikunto (2008: 28). Pengumpulan data melewati observasi
dilaksanakan sendiri oleh peneliti ditolong guru dan kepala sekolah. Observasi dilaksanakan pada ruang belajar yang dijadikan subyek riset untuk mendapatkan cerminan secara langsungpekerjaan menari anak di kelas.
Observasi yang dilaksanakan meliputi
proses belajar melatih guru dan
anak dalam pekerjaan Finger
Painting. Hal – urusan yang
diobservasi antara beda motorik
halus anak melewati Finger
Painting, pencampuran warna, sekian
banyak gambar yangdiciptakan dan goresan dari jari.
2. Wawancara.
Wawancara ialah proses memperoleh
penjelasan untuk tujuan riset denganteknik tanya jawab seraya bertatap muka
antarapewawancara dengan orang yang diwawancarai (responden) dengan perangkat yang disebut panduan wawancara. Wawancara dilaksanakan kepada kepala sekolah, guru dan anak didik untuk memahami respon guru dan anak tentang pekerjaan Finger Painting tersebut.
3. Dokumentasi.
Dokumentasi ialah instrumen untuk mengoleksi data mengenai peristiwa atau
kejadian-kejadian masa kemudian yang sudah didokumentasikan. Mulyasa
(2009:09). Dokumen adalahmetode
untuk mendapat atau memahami sesuatu,buku-buku, dokumentasi yang
bersangkutan dengan yang diteliti. Dokumen dipakai untuk mendapat data sekolah dan nama anak kumpulan A TK Al Manar Kecamatan ....
Kabupaten ....,serta potret atau
rekaman proses perbuatan penelitian.
4. Catatan Lapangan.
Berdasarkan
keterangan dari Bogdan dan Biklen dalam Meleong (2009:209),daftar lapangan ialah catatan tertulis
mengenai apa yang didengar, di lihat,di alami dan di pikirkan dalam
rangka pendataan data dan
refleksi terhadap data dalam riset kualitatif.
Catatan lapangan dipakai untukmenulis temuan sekitar pembelajaran yang
didapatkan peneliti yang teramati dalam pedoman observasi.
5. Teknik Analisis Data
Dalam riset kualitatif, analisis data dilaksanakan sejak mula penelitian
dan sekitar proses penelitian dilakukan maupun setelah riset sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana Tindakan I.
Pada etape ini Guru merangkai rencana
pembelajaran menurut pokokkupasan dan tema yang bakal diajarkan yakni Peningkatan kreativitas anak umur dini melalui pekerjaan Finger Painting pada kumpulan Amencakup merumuskan
destinasi pembelajaran,
merangkai langkah-langkah pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar, apa
yang cocok pokok kupasan yang bakal diajarkan dan bagaimana mengajarkannya serta merangkai alatpenilaian yang cocok dengan
tujuan.
2. Pemberian Tindakan I.
Guru mengemban pengajaran dengan memberi misal langsung untuk anak
bagaimana teknik menggerakkan
jari jemari dan mulai melukis dengan jari dengan percaya diri. Setelah peneliti mengerjakan tindakan I dirasa masihtidak cukup sesuai dengan target yang diharapkan maka penulismengerjakan tindakan yang ke II yaitu duplikasi dari perbuatan I yangdiinginkan
akan lebih baik lagi hasilnya.
3. Melakukan Observasi
Pada waktu pekerjaan pembelajaran berlangsung, guru bareng anakkumpulan A mengerjakan observasi dan menulis kejadian-kejadian selamapekerjaan pembelajaran dilangsungkan yang nantinya dapat berfungsi untuk pemungutan keputusan apakah telah benar atau perludiselenggarakan perbaikan. Apakah
tugas - tugas dan pertanyaan yangdikemukakan
guru sudah menggambarkan peningkatan
motorik halus melaluipekerjaan Finger
Painting. Observasi yang dilaksanakan pada perbuatan II ini sama laksana yang dilaksanakan pada
perbuatan I yakni pada
waktu pekerjaan pembelajaran
berlangsung, guru bareng murid kumpulan Amengerjakan observasi dan
menulis kejadian-kejadian selama
pekerjaan pembelajaran berlangsung, menyerahkan tugas, pertanyaan yang diinginkan kreativitas anak melalui pekerjaan Finger Painting
bisa meningkat.
4. Pembuatan Analisis dan
Refleksi
Dari hasil observasi dilaksanakan analisis pada perbuatan I lantas dilanjutkan dengan refleksi. Berdasarkan hasil analisis
dan refleksi yangdilaksanakan bersama-
sama ini direncanakan perbaikan dengan
mengerjakan tindakan II terhadap permasalahan-permasalahan yang masih
ada. Untukmemahami apakah guru
dapat merangkai rencana
pembelajaran yangmenggambarkan peningkatan
motorik halus melalui pekerjaan Finger
Painting dapat disaksikan dan
komponen-komponen yang ada pada
rencana pembelajaran yang sudah disusunnya.
Dari hasil analisis dan refleksi yangdilaksanakan
penulis menemukan kelemahan pada sejumlah anak yang masihkendala menggerakkan jari tangannya guna melukis dengan jari.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.
Augusta. 2012. Pengertian Anak Usia Dini.Diambil dari
http://infoini.com/pengertian anak usia dini diakses tanggal 17 Februari 2014.
Crain William. 2007. Teori Perkembangan. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Depdiknas. 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009. Jawa Timur: Depdiknas.
Semoga bermanfaat... Anda cukup copykan isi ini jadikan referensi anda dalam menyelesaaikan kuliah
0 Response to "Upaya Meningkatkan Kreativitas Melukis Anak Usia Dini Melalui Finger Painting Di TK Almanar"
Post a Comment