Faktor-Faktor Penunjang Perkembangan Motorik Halus Pada Anak
Faktor-Faktor Penunjang
Perkembangan Motorik Halus Pada Anak
Motorik halus ialah gerakan-gerakan tubuh yang
melibatkan otot-otot kecil contohnya otot-otot
jari tangan dan otot muka, dan lain-lain. Gerakan motorik halus khususnya yang melibatkan otot tangan
dan jari seringkali membutuhkan ketelitian tinggi, ketekunan dan
koordinasi antara mata dan otot kecil. Beberapa gerakan yang bisa dimasukkan dalam gerakan otot
motorik halus contohnya menggunting,
merobek, menggambar, menulis, melipat, meronce, menjahit, meremas, menggenggam, merangkai balok, meringis, melotot,
tertawa dan sebagainya. Khusus di TK, pengembangan pekerjaan motorik halus lebih tidak sedikit diarahkan pada pelajaran otot tangan dan jari. Ketrampilan ini dipakai untuk makan, berpakaian,
menulis, menggunting, dan memakai alat
bermain kontruksi kecil. Gerakan motorik halus bakal berkembang cocok usia
anak. (Sujiono, 2007:12).
Faktor-faktor penunjang pertumbuhan motorik halus
Faktor-faktor penunjang pertumbuhan motorik halus dalam
bukunya, Hurlock (1980:150) antara lain:
1. Kesehatan yang baik: Kesehatan
yang baik bergantung pada pelajaran penting untuk perkembangan anak.
2. Katarsis emosional: Melalui pelajaran yang berat anak dapat mencungkil tenaga yang tertahan.
3. Kemandirian: Semakin tidak sedikit anak mengerjakan sendiri semakin besar
kebahagiaan dan rasa percaya diri.
4. Hiburan diri: Pengendalian
motorik memungkinkan anak berkecimpung dalam pekerjaan yang membuat
kesukaan baginya.
5. Sosialisasi: Perkembangan
motorik yang baik menolong anak
mempelajari ketrampilan sosial.
6. Konsep diri: Pengendalian
motorik memunculkan rasa aman
secara jasmani yang mencetuskan rasa aman secara
psikologi (percaya diri).
Prinsip Perkembangan motorik
halus
Lima prinsip pertumbuhan motorik halus dalam
Hurlock (1980:151):
1. Perkembangan motorik halus
bergantung pada kematangan otot dan syaraf
Perkembangan format kegiatan motorik halus yang bertolak belakang sejalan dengan
perkembangan wilayah (areas)
sistem syaraf yang berbeda. Gerakan terampil belum bisa dikuasai sebelum mekanisme otot anak berkembang. Selama masa
kanak-kanak otot berbelang atau striped muscle yang mengendalikan gerakan
sukarela berkembang dalam laju yang agak lambat. Sebelum anak lumayan matang, tidak barangkali ada perbuatan suka rela yang terkoordinasi barangkali ada tindakan-tindakan sukarela yang terkoordinasi.
2. Belajar ketrampilan motorik halus
tidak terjadi sebelum anak matang
Sebelum sistem syaraf dan otot
berkembang dengan baik, upaya guna mengajarkan
gerakan terampil untuk anak bakal sia-sia. Saja pun halnya bilamana upaya itu diprakarsai
oleh anak sendiri. Pelantikan seperti tersebut
menghasilkan sejumlah keuntungan
sementara, namun dalam jangka
panjang pengaruhnya tidak bakal berarti
atau nihil.
3. Perkembangan motorik halus mengekor pola yang bisa diramalkan
Perkembangan motorik halus mengekor hukum arah perkembangan.
Urutan cephalocaudal (kepala ke kaki). Di dalam pola pertumbuhan penguasaan (prehension) yang menyusun landasan untuk ketrampilan
tangan, adanetape yang bisa diramalkan yang terjadi pada usia yang bisa diramalkan pula. Meskipun masing-masing tahap
bertolak belakang satu sama lain,setiap
bergantung pada etape yang
mendahuluinya dan memprovokasi tahap
berikutnya.
4. Dimungkinkan menilai norma pertumbuhan motorik halus
Karena mula perkembangan motorik halus mengekor pola yang bisa diramalkan,
menurut usia rata-rata
dimungkinkan guna menilai norma
untuk format kegiatan motorik
halus lainnya. Norma itu dapat dipakai sebagai tuntunan yang memungkinkan orang tua
dan orang beda untuk memahami atau menilai kenormalan pertumbuhan anak.
5. Perbedaan pribadi dalam laju pertumbuhan motorik halus
Perkembangan motorik halus mengekor pola yang serupa untuk seluruh orang, dalam rincian pola itu terjadi perbedaan individu. Sebagi ansituasi tersebut mempercepat laju pertumbuhan motorik halus,
sementara sebagian lagi memperlambatnya.
Kondisi yang memprovokasi laju pertumbuhan motorik halus
1. Sifat dasar genetik, termasuk format tubuh dan kepintaran mempunyai pengaruh yang
menonjol terhadap laju pertumbuhan motorik
halus.
2. Kehidupan pasca bermunculan tidak terdapat hambatan situasi lingkungan yang tidak
menguntungkan, semakin aktif janin semakin cepat pertumbuhan motorik halus anak.
3. Kondisi pra bermunculan yang menyenangkan terutama gizi makanan sang ibu, lebih
mendorong pertumbuhan motorik
halus yang lebih cepat ketimbang situasi
pralahir yang tidak menyenangkan.
4. Kelahiran yang sukar, khususnya bilamana ada kehancuran pada benak akan
memperlambat pertumbuhan motorik
halus.
5. Tidak terdapat gangguan lingkungan, maka kesehatan dan gizi yang baik bakal mempercepat pertumbuhan motorik halus.
6. Anak yang IQ-nya tinggi mengindikasikan perkembangan motorik
halus lebih cepat daripada anak yang IQ-nya normal atau dibawah normal.
7. Adanya rangsangan, desakan dan peluang untuk menggerakan
seluruh bagian tubuh bakal mempercepat pertumbuhan motorik halus.
8. Perlindungan yang berlebihan bakal melumpuhkan kesiapan
berkembangnyaketerampilan motorik
halus.
Semoga Bermanfaat...
0 Response to "Faktor-Faktor Penunjang Perkembangan Motorik Halus Pada Anak"
Post a Comment