Analisis Simultan Penawaran Dan Permintaan Ayam Ras Pedaging

Analisis Simultan Penawaran Dan Permintaan Ayam Ras Pedaging

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Berkembangnya industri peternakan termasuk ternak ayam ras di Indonesia menyebabkan permintaan terhadap pakan terus meningkat. Pakan merupakan input utama dalam produksi daging ayam. Pangsa pakan terhadap total biaya produksi daging ayam ras mencapai 70% (Yusdja dan Pasandaran, 1998), sedangkan pangsa biaya lainnya seperti DOC (bibit) hanya sebesar 13% (Rusastra dan Siregar, 2002). Sehingga dapat dilihat begitu besarnya peranan pakan dalam produksi dagin ayam. Sehingga adanya perubahan perilaku pada pasar pakan sangat berdampak terhadap kinerja pasar daging ayam.
Di sisi lain, kontribusi industri unggas dalam penyediaan daging nasional sebelum krisis ekonomi mencapai 60% dan saat krisis ekonomi sedikit mengalami penurunan menjadi 55% (Ilham et al, 2001). Terlihat bahwa industri unggas mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyediaan daging nasional. Namun demikian, kalau dikaitkan dengan kebutuhan daging domestik, terlihat bahwa produksi daging ayam domestik belum mampu secara baik untuk memenuhi permintaannya. Kondisi ini terbukti Indonesia masih sebagai negara net impotir daging ayam, dan bahkan dengan kecenderungan yang meningkat (Kariyasa, 2003).

Permintaan dan Penawaran Ayam Pedaging

Dalam pasar daging ayam dunia, pangsa impor Indonesia terhadap total impor dunia relatif kecil, yaitu 0,06% (Kariyasa, 2003), sehingga Indonesia tidak cukup kuat untuk mempengaruhi perilaku pasar daging ayam dunia. Sebaliknya pasar daging ayam dunia diperkirakan secara kuat mampu mempengaruhi perilaku pasar daging ayam ras domestik. Bertolak dari fenomena di atas, maka kajian ini akan difokuskan untuk melihat: (1) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasar pakan domestik, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasar daging ayam domestik dan dunia, dan (3) tingkat resposif masing-masing pasar terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Meningkatnya tingkat pendapatan dan jumlah penduduk, menyebabkan permintaan akan produk peternakan meningkat pula, seperti daging sapi, daging ayam, telur, dan susu. Hal tersebut dapat menimbulkan ketimpangan atau kekurangan antara jumlah pasokan produksi dengan jumlah kebutuhan yang diminta pada komoditas peternakan.
Pemasok terbesar untuk konsumsi daging berasal dari daging ayam ras karena harga daging ayam ras lebih terjangkau dibandingkan dengan harga daging sapi. Demikian juga di Provinsi Aceh, pasokan daging terbesar berasal dari jenis unggas dengan kontribusi terbesar dari ayam ras pedaging. Jumlah daging ayam ras pedaging yang tersedia untuk dikonsumsi pada tahun 2010 sebesar 1.836.413,- ekor dengan tingkat pertumbuhan 14,59% per tahun. Sedangkan jumlah daging yang dikonsumsi masyarakat Kabupaten  tahun 2012 sebanyak 26.614.210 kg, masih dibawah jumlah produksinya (Dinas Peternakan Propinsi aceh, 2009).
Kabupaten  adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi ……. Menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2000 sebagai hasil pemekaran dari kabupaten Aceh Utara. Kabupaten ini terkenal dengan julukan kota juangnya, namun sempat menjadi salah satu basis utama Gerakan Aceh Merdeka. Semenjak diberlakukannya Darurat Militer sejak bulan Mei 2003, situasi di kabupaten ini berangsur-angsur mulai kembali normal, meski belum sepenuhnya.
Letak geografis Kabupaten  terletak antara 960 19’ BT – 960 54’ BT dan 40 53’ LU – 50 16’ LU. Luas wilayah Kabupaten  seluas 190.120 Ha dengan pemanfaatan lahan terbesar 37.994 oleh perkebunan rakyat dan lahan kering seluas 34.013 Ha. Pola pemukiman mengikuti jaringan jalan nasional. Sekitar pemukiman didominasi oleh sawah, yang menjadi sektor andalan selain peternakan dan perdagangan.
Sektor perternakan di Kabupaten  banyak digeluti oleh masyarakat di bidang perternakan adalah perternakan kambim, lembu dan ayam ras baik dari petelor maupun ayam ras pedaging. Komoditi daging ayam ras pedaging berasal dari ternak ayam broiler (ayam ras) yang merupakan salah satu komoditi yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten  yang sedikit mendapat modal dari pemerintah daerah. Lapangan usaha ayam ras pedaging dan daging ayam ras telah diserahkan pada swasta karena usaha peternakan ayam ras pedaging dan bisnis daging ayam ras pedaging merupakan usaha yang menguntungkan dan menjanjikan. Daging ayam ras dapat menjadi sumber utama pertumbuhan produksi daging di Indonesia. Produksi daging ayam ras diperkirakan akan terus mengalami akselerasi pertumbuhan. Jumlah konsumsi daging ayam ras pedaging di wilayah Kabupaten  masih di bawah jumlah produksinya, sehingga perlu diketahui faktor-faktor apakah yang menyebabkannya. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui keragaan penawaran dan permintaan apakah mekanisme pasar sesuai yang diharapkan semua pihak.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis keragaaan fungsi permintaan dan penawaran simultan komoditi daging ayam ras pedaging di Kabupaten . Dari keragaan tersebut diharapkan dapat dibentuk model ekonomi penawaran dan permintaan daging ayam ras pedaging serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya dari hasil penelitian dapat diketahui elastisitas jangka pendek dan jangka panjang permintaan dan penawaran daging ayam ras pedaging. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan bagi pemerintah Kabupaten  dalam pembangunan pertanian bidang peternakan khususnya komoditi ayam ras pedaging dan menjadi bahan referensi untuk penelitian berikutnya.
1.2  Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka rumusan masalah yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah :
1.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran ayam ras pedaging di Kabupaten ?
2.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan ayam ras pedaging di Kabupaten ?

1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.      Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ayam ras pedaging di Kabupaten .
2.      Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ayam ras pedaging di Kabupaten .

1.4  Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi bagi pengembangan ayam ras pedaging dan dapat berguna bagi:
1.      Pemerintah dan para pengambil keputusan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan dan kebijakan dalam rangka pengembangan ayam ras pedaging di Kabupaten .
2.      Pihak penulis sendiri diharapkan dapat menjadi penambah wawasan terutama mengenai kondisi ayam ras pedaging di Kabupaten .
3.      Pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat, masukan, dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

LINK UNDUH FULL:

Download

Semoga bermanfaat, jadikan ini sebagai bahan referensi anda selamat mencoba, jangan lupa like and sharenya gan, jadikan situs ini bermanfaat untuk membantu teman2 yang susah mencari referensi..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Analisis Simultan Penawaran Dan Permintaan Ayam Ras Pedaging"

Post a Comment