Analisis Perubahan Struktur Ekonomi Dan Kesempatan Kerja Di Tingkat Kabupaten
Analisis Perubahan Struktur Ekonomi Dan Kesempatan
Kerja Di Tingkat Kabupaten
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses multidimensional yang mencakup sekian banyak perubahan
fundamental atas semua sistem sosial laksana politik, ekonomi, infrastruktur dan lainnya guna
memperbaiki sekian banyak aspek
kehidupan. Proses pembangunan mempunyai tigadestinasi
inti yaitu: penambahan ketersediaan serta ekspansi distribusi sekian banyak barang
keperluan hidup yang pokok, penambahan standar hidup (pendapatan, penyediaan lapangan
kerja, perbaikan kualitas pendidikan) dan penambahan perhatian atas nilai-nilai kultural
kemanusiaan dan ekspansi pilihan-pilihan
hemat dan sosial.
Strategi pembangunan didasarkan
pada pembangunan yang dapat membuat struktur
perekonomian yang powerful dan dapat menghadapi kendala di masa mendatang. Salah satu tujuan
kepandaian pembangunan ekonomi ialah untuk pencapaian target perkembangan ekonomi dengan pemanfaatan potensi dan sumber
daya yang ada. Pertumbuhan ekonomi sehubungan erat denganpenambahan produksi barang dan jasa yang bisa diukur melewati Produk Domestik Bruto (PDB) pada tingkat
nasional dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat wilayah baik provinsi, maupun kota.
Pertumbuhan ekonomi adalah salah
satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi dan juga dipercayai akan merata ke lapisan bawah (trickkle down
effect) dari output yang didapatkan oleh
sebuah daerah. Selainperkembangan ekonomi, ukuran keberhasilan beda dari pembangunan dapatdisaksikan dari struktur ekonomi dan semakin kecilnya
ketimpanganpenghasilan antar penduduk,
antar wilayah serta antar sektor.
Analisis Perubahan Struktur Ekonomi Dan Kesempatan Kerja Di Tingkat Kabupaten |
Struktur ekonomi akan merasakan perubahan dalam proses pembangunan ekonomi,
telah lama disadari oleh ahli-ahli
ekonomi. Proses evolusi struktur
perekonomian ditandai dengan: (1) menurunnya pangsa sektor primer (pertanian),
(2) bertambahnya pangsa sektor sekunder
(industri), dan (3) pangsa sektor tersier (jasa) pun memberikan kontribusi yang bertambah sejalan dengan perkembangan ekonomi. (Todaro, 2002:180).
Perubahan Struktur ekonomi dapat
ditafsirkan sebagai komposisi peranansetiap
sektor dalam perekonomian baik menurut keterangan dari lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke
dalam sektor primer, sekunder dan tersier. Perekonomian suatu wilayah harus merasakan transformasi struktural dari tradisional ke
industri, yang diperlihatkan dengan
semakin besarnya kontribusi sektor non pertanian dari masa-masa ke masa-masa terhadap total PDRB. Gambaran situasi struktur ekonomi Indonesia dapat disaksikan melalui kontribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap pembentukan PDB
(Produk Domestik Bruto). Struktur ekonomidisebutkan berubah bilamana kontribusi/pangsa PDB dari sektor ekonomi yang
mulanya berpengaruh digantikan oleh
sektor ekonomi lain.
Dalam analisis deskriptif ini,
anda akan menyaksikan bagaimana situasi struktur ekonomi Indonesia dari tahun 2008
hingga 2012. Untukmempermudah analisis, sektor-sektor dalam perekonomian
bakal dikelompokan menjadi 3 sektor
yakni sektor primer, sekunder dan
tersier. Sektor primer merupakan campuran dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan
dan perikanan dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder merupakan
campuran dari sektor industri
pengolahan, sektor listrik, gas dan air dan sektor konstruksi. Sedangkan sektor
tersier merupakan campuran dari sektor
perdagangan, hotel, restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor
keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
Oleh sebab itu, transformasi struktur ekonomi adalah prasyarat
daripenambahan dan kesinambungan dan
penanggulangan kemiskinan sekaligus pendukung untuk keberlanjutan pembangunan. Perubahan struktur
ekonomi adalah suatu perubahan alamiah
seiring dengan proses pembangunan atau industrialisasi. Rangkaian evolusi yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam komposisi permintaan,
penawaran dan pemakaian faktor-faktorbuatan
seperti tenaga kerja dan modal yang
dibutuhkan guna menyokong proses pembangunan ekonomi dan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan. (Sukirno,
2010:143).
Selama lima tahun terakhir
(2008-2012), nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh yang
dihitung atas harga konstan merasakan perkembangan
yang tidak cukup menggembirakan. Pasca
tsunami, ekonomi Aceh sempat terpuruk hingga ke tingkat yang paling memprihatinkan. PDRB Aceh pada tahun 2005
melulu mencapai Rp 36,29 triliun atau
turun 10,12 persen dari tahun sebelumnya. Lima dari sembilan sektor ekonomi
yang menyusun struktur PDRB merasakan kontraksi yang besar yakni pertanian turun 3,89 persen, pertambangan dan
ekskavasi turun tajam hingga 22,62 persen, demikian pun industri pengolahan jatuh 22,30 persen,
konstruksi turun 16,14 persen, serta sektor jasa turun 9,53 persen.
Perkembangan nilai PDRB Aceh dalam lima tahun terakhir secara berturut-turut
ialah sebesar 36.29 triliun rupiah
(2008), 36.85 triliun rupiah (2009), 35.98 triliun rupiah (2010), 34.09 triliun
rupiah (2011) dan 32.18 triliun rupiah (2012).
Berdasarkan persentase
perkembangan PDRB, secara beruntun pertumbuhan ekonomi Aceh (dengan Migas) ialah -10,12 persen (2007), 1,56 persen (2008),
-2,36 persen (2009), -5,27 persen (2010) dan -5,58 persen (2011). Sedangkan
nasional secara berturut-turut ialah 6,60
persen (2008); 6,10 persen (2009); 6,90 persen (2010); 6,50 persen (2011); dan
4,20 persen (2012). Semakin menurunnya perkembangan ekonomi Aceh sekitar kurun waktuitu terutama dampak semakin menurunnya kontribusi sub sektor
migas. Sebagaimana diketahui bahwa selama nyaris 30 tahun terakhir struktur ekonomi Aceh
didominasi oleh sub sektor migas sehingga evolusi sumbangan sektor ini memberi pengaruh
signifikan terhadap nilai PDRB Aceh secaraborongan (BPS Aceh, 2012).
Sistem ekonomi sebuah negara sebagai unsur dari sistem kehidupan,sehubungan erat dengan sistem sosial beda yang dilangsungkan di dalam masyarakat. Di dunia terdapat kecendrungan bahwa sistem ekonomi sebuah negara sehubungan erat dengan sistem politik di negara yang
bersangkutan. Suatu negara yang berideologi politik, liberal, pada lazimnya menganut ideologi kapitalisme, dengan
pengelolaan ekonomi menurut mekanisme
pasar. Sedangkan negara-negara yang ber ideologi politik komunisme, idiologi
ekonominya ingin pada sosialisme, dengan
pengelolaan ekonominya menurut perencanaan terpusat.
Dari sejumlah sistem ekonomi itu di atas memiliki struktur yang berbeda, khususnya dalam setiap negara. Struktur ekonomi itu dapatdisaksikan dari sudut tinjauan antara beda : (1) tinjauan makro sektoral, (2) tinjauan
keuangan, (3) tinjauan penyelenggaraan negara, dan (4) tinjuan pemungutan keputusan. Tinjauan makro sektoral dan tinjuanfinansial
adalah tinjuan ekonomi murni, sementara tinjuan penyelenggaraan negara dan tinjuan
pemungutan keputusan adalah penjabaran
atau implementasi dari sistem-sistem ekonomi yang terdapat dengandestinasi untuk menambah kesejahteraan masyarakat sebuah negaramelewati pembangunan ekonomi dan pertumbuhan
penghasilan nasional, maka akan membawa perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi.
Dampak Perubahan struktur ekonomi
ini ditandai dengan terjadinya evolusi komposisi
struktur ekonomi atas pangsanya (share) terhadap produk dalam negeri bruto (PDB) dalam jangka masa-masa tertentu. Seperti halnya transformasi
struktural tersebut adalah proses
evolusi struktur perekonomian dari
sektor pertanian ke sektor industri, perniagaan dan jasa, dimana setiap perekonomian ekonomi yang sehubungan akan merasakan transformasi yang berbeda-beda. Pada lazimnya transformasi yang terjadi dinegara yang sedang
berkembang ialah transformasi dari
sektor pertanian ke sektor industri.
Struktur ekonomi sebuah daerah dominan pada penambahan sektor-sektor perekonomian lainnya yang saling
berkaitan. Suatu wilayah dapatdisebutkan
maju bilamana ditunjang dari sisi pengetahuan masyarakat yang tinggi, adanya
sumber daya alam yang lumayan memadai
yang dikelola oleh sumber daya insan yang
memiliki potensi yang besar untuk tercapainya peradaban pembangunan wilayah terutama di .
Struktur ekonomi di secara
garis besar dipecah menjadi 3 (tiga)
kumpulan sektor, yaitu kumpulan sektor primer, sekunder dan tersier. Kelompok
sektor primer terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan dan
penggalian, kumpulan sektor sekunder
yang terdiri dari sektor industri pengolahan, utilitas (listrik dan air bersih)
dan sektor kontruksi, sedangkan kumpulan tersier yang terdiri dari sektor perdagangan,
hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, jasa
perusahaan, sarta sektor jasa-jasa.
Pada tahun 2008 , menurut PDRB tahun dasar 2007 atas harga berlaku,
tidak terdapat evolusi pada struktur
perekonomian . Seperti pada tahun-tahun
sebelumnya, lebih dari 70 persen struktur perekonomian dibentuk oleh dua sektor utama yaitu: sektor pertanian
serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor pertanian masih
menyerahkan kontribusi sangat besar terhadap pembentukan PDRB yakni sebesar 46 persen, sementara sektor perdagangan, hotel, dan restoran
menyerahkan kontribusi selama 28 persen.
Selama tahun 2007-2012 peranan
sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB mengindikasikan peningkatan. Pada tahun 2007 peranan sektor
pertanian terhadap PDRB menjangkau 45,03 persen, dan bertambah di tahun 2008 setiap menjadi 46,86 persen pada tahun 2009 sebesar
47,89 persen, tahun 2010 sebesar 49,04 persen, dan pada tahun 2011menjangkau 49,30 persen. Pada tahun 2012 sektor ini mulai
merasakan penurunan menjadi 50,53
persen. Hal ini pulang terjadi pada
sektor inimerasakan penurunan kembali
sampai-sampai kontribusi pada tahun ini
menjadi sebesar 50,53 persen (BPS , 2007-2012:43).
Perubahan struktur ekonomi pada
masing-masing sektor yang berperan
relatif tidak sedikit dalam perekonomian
ialah sektor
bangunan dan sektor jasa-jasa. Pada tahun 2008 kontribusi yang diserahkan sektor bangunan terhadap pembentukan PDRB menjangkau 36,64 persen dan kontribusi dari sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 25,46 persen. Namun, kedua sektor ini
merasakan penurunan dibanding tahun
sebelumnya
Di samping keempat sektor yang itu di atas, peranan sektor-sektor beda dalam pembentukan PDRB relatif
kecil. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada tahun 2008 melulu memberikan donasi sebesar 2,19 persen. Sektor industri
pengolahan melulu memberikan donasi sebesar 1,21 persen, serta sektor pertambangan
dan ekskavasi sebesar 1,14 persen.
Sektor yang sangat kecil sumbangannya
ialah sektor listrik dan air minum yang
melulu mampu menyerahkan kontrisbusi sebesar 0,50 persen terhadap
pembentukan PDRB .
Peningkatan struktur ekonomi
terhadap sektor ekonomi di di sekian banyak sektor bakal
memberikan akibat baik langsung maupun tidak langsung terhadap pembuatan
lapangan kerja. Perubahan tersebut pun memberikan akibat tidak langsung terhadap evolusi struktur ketenagakerjaan. Kecenderungan
distrik yang berkembang dalam rangkamenambah
taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakatnya ialah dengan pembangunan
disektor industri, pertanian, perniagaan dan jasa, karenadirasakan lebih dapat menambah perekonomian dan menumbuhkan sekian banyak kegiatan
yang saling sehubungan sehingga mampu
bermanfaat sebagai pendorong
pembangunan.
Berdasarkan uraian diatas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Perubahan Struktur Ekonomi Dan Kesempatan Kerja Di ”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian
ini yaitu “Bagaimanakah Perubahan Struktur Ekonomi dan Kesempatan Kerja di ”.
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah
diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk “Menjelaskan bagaimanakah perubahan struktur ekonomi dan kesempatan kerja di ”.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi
pemerintah , penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi kemajuan dan
pengembangan struktur ekonomi, khususnya
mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi di .
2. Bagi
Universitas dapat digunakan sebagai dokumentasi perpustakaan, studi banding di
masa-masa yang akan datang.
3. Bagi
penulis sebagai sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang ingin
melakukan penelitian mengenai perubahan
struktur ekonomi dengan ruang lingkup
dan kajian yang berbeda.
Link Unduh:
Bab I-III
Bab IV-V
Download
DaftarPustaka
Download
Semoga bermanfaat jangan like and sharenya...
0 Response to "Analisis Perubahan Struktur Ekonomi Dan Kesempatan Kerja Di Tingkat Kabupaten"
Post a Comment